Akan Adakah Perang Dunia 3?

oleh Jim Haeffele

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/end-times/world-war-iii/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Banyak peperangan telah terjadi sejak Perang Dunia II. Apakah manusia telah belajar bagaimana menghindari perang? Menurut nubuat Alkitab, akan adakah Perang Dunia 3?

 

 

 

 

 

 

Pada abad ke-20 dua perang dunia telah terjadi hanya berselang kurang lebih dalam tempo waktu 20 tahun.

Sekarang sudah lebih dari 75 tahun sejak Perang Dunia II, dan selama tahun-tahun itu berlalu telah banyak krisis terjadi yang mendorong dunia ini ke ambang perang nuklir –  Perang Dunia 3

  • Krisis Berlin (1961).
  • Krisis rudal Kuba (1962).
  • Perang Yom Kippur, yang mengarah kepada U.S.–Soviet yang saling bertatapan (1973)
  • Invasi Rusia ke Ukraina (2022)

Di samping itu, telah ada banyak insiden dimana kerusakan teknis, kecelakaan atau kesalahan kalkulasi atas tenaga nuklir ke tingkat kewaspadaan dan hampir menyulut perang dunia.

Saat ini sudah banyak negara memiliki senjata nuklir, dan ada juga negara lain memiliki laju perolehan senjata nuklirnya begitu pesat. Di samping itu, perkembangan senjata penghancur massal dan sistem persenjataan lainnya telah dipercepat. Ini termasuk segala sesuatu dari senjata biologi hingga senjata kimia, dari peluru kendali hipersonik hingga drone pembunuh.

Kapasitas manusia untuk mengadakan perang dunia saat ini melebihi segalanya yang tidak dapat dibayangkan oleh generasi sebelumnya. Dunia ini telah melihat banyak perang antar bangsa selama bertahun-tahun sejak Perang Dunia II, dan banyak perang yang sedang berlangsung pada saat ini. 

Apa yang memicu agar salah satu perang hari ini meningkat menjadi Perang Dunia 3?

Perang Dunia 3 di dalam Alkitab

Akan adakah perang dunia sekali lagi? Jawaban definitif untuk pertanyaan ini hanya bisa ditemukan di dalam Firman Elohim. Kita percaya bahwa kita sedang berada dalam nubuat Alkitab dimana banyak orang menamakan itu sebagai akhir zaman. Alkitab berbicara tentang kejadian-kejadian besar yang telah terjadi “pada akhir zaman” (Daniel 11:35, 40; 12:4, 9) – yakni, saat sebelum kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Nubuat-nubuat Alkitab  ini memberikan jawaban kepada pertanyaan itu:  Akan adakah Perang Dunia 3?

Sebagaimana kita tahu dan kita melihat bahwa Alkitab tidak menggunakan istilah Perang Dunia 3. Sementara Alkitab menggunakan istilah lain, dari perspektif manusia ada beberapa kejadian yang dinubuatkan yang barangkali datang sebagai Perang Dunia 3.

Memang umat manusia telah selalu menghadapi perang, dan kita tidak bisa mencegah kemungkinan terjadinya satu lagi perang yang melibatkan sebagian besar penduduk bumi ini bahkan sebelum kejadian nubuat ini sudah terjadi. Dengan disclaimer [penafian] ini, mari kita sekarang memperhatikan nubuat perang berdasarkan Alkitab yang akan berdampak konsekuensi besar terhadap umat manusia.

Nubuat-nubuat perang dunia pada akhir zaman

Dalam KhotbahNya di Bukit Zaitun, Yesus Kristus berbicara tentang kejadian besar yang akan terjadi di dunia ini sebelum Dia datang kembali. Murid-muridNya bertanya kepada Dia: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?" (Matius 24:3).

Jawaban Kristus menyebutkan peringatan akan terjadi kekacauan dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat” (ayat 21-22).

Apa artinya ini bagi kita sekarang?

Yesus berkata bahwa Great Tribulation [Siksaan Dahsyat] ini akan jauh lebih buruk daripada apa yang pernah terjadi yang dialami dunia ini. Ini artinya bahwa kekacauan dunia yang mengakibatkan kehilangan nyawa manusia akan lebih buruk daripada apa yang terjadi pada Perang Dunia II, dimana lebih dari 50 juta orang terbunuh. Dia juga berkata bahwa masa “great tribulation” itu akan “dipersingkat” demi orang-orang pilihan, karena jika tidak, tidak seorangpun yang akan selamat.

Sementara Yesus mengindikasikan bahwa krisis “great tribulation” ini juga menyangkut faktor-faktor lain (termasuk bencana alam, kelaparan dan persekusi agama), deskripsi di dalam dua ayat tadi dengan tegas mengindikasikan bahwa akan ada paling tidak satu lagi konflik yang meliputi dunia pada akhir zaman sebelum kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

Great Tribulation [Siksaan Dahsyat]

Apa yang dikatakan Alkitab tentang kejadian-kejadian yang digambarkan Yesus sebagai “great tribulation” (Matius 24:21) yang akan berdampak pada kehilangan nyawa manusia dalam jumlah yang sangat besar? Jika kita pelajari Alkitab dengan seksama, kita akan mengerti bahwa penderitaan yang intens yang akan terjadi pada akhir zaman ini merupakan dampak dari meterai ke-2 (perang yang meluas, yakni yang digambarkan di Wahyu 6:3-4) dan meterai ke-5 (ayat 9-11, persekusi agama; bacalah artikel kami – pada situs ini – yang berjudul “Apa Itu Tujuh Meterai Kitab Wahyu?”).

Dalam Daniel 11:40-43 ada nubuat yang sangat mengagumkan tentang perang antara raja negeri Selatan dan raja negeri Utara. Latar belakangnya adalah akhir zaman (ayat 40) ketika raja dari Selatan (sepertinya ini adalah Afrika Utara atau Timur Tengah) yang akan menyerang raja negeri Utara (seorang pemimpin yang bermarkas di Eropa). Raja negeri utara ini akan menyerang balik dengan tentara dalam jumlah besar dan pasukan angkatan lautnya yang akan melewati Mediterania, dan menyerbu Afrika Utara dan akan memasuki “Tanah Permai,” yang adalah Israel (ayat 40-43).

Pada saat itu suatu kejadian luar biasa akan terjadi di Yerusalem. Hal ini dijelaskan oleh Yesus Kristus dalam khotbahNya di Bukit Zaitun.

Peran agama pada masa Great Tribulation dan perang dunia akhir zaman

Di dalam Matius 24:15 Yesus memperingatkan, "Oleh karena itu, bilamana kamu melihat ‘pembinasa keji’ yang dibicarakan oleh nabi Daniel berdiri di tempat yang kudus (siapa yang membaca biarlah ia memahaminya).”  Kejadian ini akan terjadi pada saat ketika korban sehari-hari (pagi dan malam) telah dijalankan kembali di tempat kudus bagi orang Yahudi.

Pelaksanaan ritual korban ini akan dihentikan oleh invasi ini dan seorang “pembinasa keji” akan duduk di atas tempat itu. Yesus menambahkan penjelasannya bahwa, apabila invasi ini sudah mulai dan kekejian ini telah didirikan, maka dunia ini akan memasuki masa “great tribulation.” Karena kejadian perebutan kekuasaan yang akan terjadi ini, yakni yang melibatkan sejumlah besar manusia dalam pertempuran, maka “Perang Dunia 3” merupakan istilah dunia untuk menggambarkan konflik ini (ayat 17-21; Lukas 21:20-24).   

Pembinasa keji akhir zaman

Pembinasa keji dinubuatkan oleh nabi Daniel dalam beberapa bab (Daniel 8; 9:27; 11:31; 12:11). Kegenapannya terjadi lebih dari satu kali, dan yang pertama menurut sejarah terjadi pada tahun 160an sebelum Masehi (Daniel 11:31).

Hampir 200 tahun kemudian Yesus menubuatkan bahwa kekejian terakhir ini akan terjadi sebelum kedatanganNya yang kedua kali. Berbeda dengan perang dunia pertama dan kedua pada abad ke-20, konflik menyeluruh ini akan terlihat peran besar agama.

Dalam Wahyu 13:13-14 Yesus memberitahukan Yohanes melalui malaikatNya tentang satu figur agama akhir zaman yang menyesatkan orang secara massal: “Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu.”  

Banyak orang akan rela untuk berperang dan mati karena mereka akan disesatkan oleh tanda-tanda ini. Figur agama ini dan penyesatannya memiliki nama di dalam kitab Wahyu: “MYSTERY, BABYLON THE GREAT” [BABEL BESAR] (Wahyu 17:5). – Bacalah artikel kami, pada situs ini, yang berjudul “Apa Itu Babilon.”

Penyesatan agama ini tidak memainkan peran besar pada Perang Dunia I dan II, tetapi pada perang dunia akhir zaman yang dinubuatkan ini akan berperan kuat. Orang-orang percaya pada kebenaran, yakni para pengikut Kristus, akan harus sabar, menuruti perintah-perintah Elohim dan memiliki “iman kepada Yesus” untuk luput dan terhindar dari penyesatan itu (Wahyu 14:12).

Lamanya great tribulation yang dinubuatkan ini

Great Tribulation ini akan berlangsung selama 3½ tahun (Daniel 7:25; 12:7; Wahyu 12:14: 13:5).

Selama masa sebelum kejadian-kejadian nubuat ini terjadi, Yesus berkata bahwa mind-set manusia secara keseluruhan akan merasa aman-aman saja dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Kitab Wahyu menyingkapkan bahwa tulah-tulah dari tujuh sangkakala akan mengikuti meterai-meterai yang mendatangkan penderitaan terhadap semua orang yang mengikuti pemimpin yang disebut sebagai “binatang” di kitab Wahyu. Sebagian besar penduduk bumi ini akan setia mengikuti pemimpin ini dan, sebagai akibatnya, mereka akan menderita konsekuensi keputusan sesat itu. (Bacalah artikel kami – pada situs ini – yang berjudul “Apa Itu Tujuh Tulah Terakhir Kitab Wahyu”).

Sangkakala tiga terakhir dari tujuh sangkakala disebut woes [celaka] karena kehebatannya. Celaka kedua (sangkakala keenam) akan mengakibatkan kematian sepertiga dari umat manusia (Wahyu 9:15-18).

Harmagedon

Jika manusia tidak menamakan Great Tribulation atau kejadian hebat yang terjadi sebelum itu sebagai perang dunia, maka kejadian terakhir yang dinubuatkan Alkitab akan benar-benar dikenali sebagai perang dunia. Perang ini telah disebutkan Elohim melalui nabi-nabiNya di Perjanjian Lama.  

Nabi Yoel mendapat inspirasi untuk menuliskan firman Tuhan pada abad ke-8 sebelum Masehi, “Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat [banyak orang yang berkuasa merasa hal ini merujuk kepada Lembah Kidron yang berbatas dengan Yerusalem timur].  … Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan” (Yoel 3:12, 14).

Pertempuran tentara manusia yang tersisa, yakni yang akan melawan Kristus ini juga telah dinubuatkan di dalam kitab Zakharia: “Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN. … Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem” (14:1-2). Dan penentuan akhir ialah ketika Yesus Kristus turun dan menjejakkan kakinya di atas Bukit Zaitun (ayat 4) dan Dia akan menjadi Raja atas seluruh dunia (ayat 9).

Sementara banyak orang yang mengatakan bahwa pertempuran tentara-tentara dunia dari berbagai bangsa yang menentang Yesus Kristus itu sebagai Harmagedon, istilah ini adalah merupakan nama satu daerah di sebelah barat laut dimana tentara-tentara itu akan bersatu sebelum menyerang Yerusalem untuk melawan Kristus. Sebagaimana tulah ke-6 terakhir kitab Wahyu menjelaskan, nama perang terakhir zaman ini adalah “peperangan pada Hari Besar Elohim Penguasa [alam] Semesta” (Wahyu 16:14).

Penjelasan tentang Yesus yang akan kembali ke bumi ini untuk melawan tentara-tentara dan kebrutalan mereka terdapat di kitab Wahyu 19:11-21 dan Zakharia 14:3-4, 12.

Siapa yang akan menang dalam Perang Dunia 3?

Yesus Kristus akan menang dalam perang akhir zaman, dan Dia akan mendirikan Kerajaan Elohim di atas bumi ini. Dia akan berkuasa membawa damai. Yesaya 2:2-4 menggambarkan keadilan dan damai yang akan menjadi sebuah tanda sah/resmi dari pemerintahanNya dalam kebenaran:

“Akan terjadi pada hari-hari terakhir, gunung Bait YAHWEH berdiri tegak di atas puncak gunung-gunung. Dan akan menjulang tinggi di atas bukit-bukit, dan segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.

“Banyak orang yang pergi akan berkata, ‘Marilah kita naik ke gunung YAHWEH, ke Bait Elohim Yakub, agar Dia mengajar kita jalan-jalanNya, supaya kita menempuh jalan-jalanNya.’ Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman YAHWEH dari Yerusalem.

“Dia akan menghakimi di antara bangsa-bangsa, dan akan menegur banyak orang, mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombaknya menjadi pisau pangkas, bangsa tidak mengangkat pedang lagi melawan bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”

Kita berdoa dengan sungguh-sungguh, “Datanglah kerajaanMu” karena sekarang kita merindukan saat itu dimana orang-orang akan belajar jalan damaiNya dan bukan jalan perang.

Apakah kita merasa biasa-biasa saja tentang Perang Dunia 3

Sementara kita masih melihat ke masa depan konflik mana yang disebut Perang Dunia 3 atau entah semua pertempuran ini yang disebut Perang Dunia 3, ada konsep yang bahkan lebih serius dan penting untuk kita cermati. Hari-hari terakhir mendekati kejadian-kejadian nubuat Alkitab ini, Yesus berkata bahwa mind-set manusia pada umumnya akan tetap merasa aman dan tidak mengindahkan terhadap apa yang akan terjadi di sekitarnya.  

Yesus berkata, “Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (Matius 24:38-39).

Kepuasan akan diri sendiri ini dimiliki oleh banyak orang-orang beragama yang telah mengikuti kepercayaan yang keliru yang percaya bahwa mereka telah melakukan apa yang Elohim kehendaki. Jadi pada KhotbahNya di Bukit Zaitun Yesus berkata, “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?’Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’" (Matius 7:22-23).

Apabila anda ingin mempelajari tentang “orang-orang pilihan” yang akan diselamatkan, bacalah artikel kami – pada situs ini –  yang berdujul “Dipanggil dan Dipilih.” Artikel ini akan menjelaskan kepada anda bagaimana mempersiapkan diri – secara rohani – untuk menghadapi hari kesesakan yang akan terjadi. 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry