Apa itu Great Tribulation [Siksaan Dahsyat dan Kesusahan Besar]?

oleh Chris Moen

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/revelation/great-tribulation/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Yesus berkata bahwa akan ada satu periode yang disebut Great Tribulation [siksaan dahsyat dan kesusahan besar] sebelum kedatanganNya yang kedua kalinya. Apa itu Great Tribulation? Mengapa terjadi periode kekacauan ini, yakni yang belum pernah terjadi di dunia ini? 

 

 

 

 

 

 

 

Khotbah di atas Bukit Zaitun, yakni nubuat Yesus yang kita baca di Matius 24 itu, merupakan salah satu dari penjelasanNya yang paling rinci atas apa yang akan terjadi pada masa-masa terakhir sebelum kedatanganNya yang kedua kalinya ke bumi ini.

Pertama-tama Dia menjelaskan bahwa akan ada penyesatan agama, peperangan, kelaparan, penyakit sampar (pandemi) dan gempa bumi sebelum kedatanganNya yang kedua kali (ayat 4-7). Kemudian Yesus berkata, “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena namaKu” (ayat 9).  

Definisi kesusahan

Kata “tribulation” diterjemahkan dari bahasa Yunani thlipsis, yang secara metaforis artinya “penindasan, penderitaan, kesusahan, tertekan, situasi sulit” (Thayer’s Greek Definitions).

Penindasan terhadap orang-orang pilihan Elohim telah surut dan berlalu selama berabad-abad setelah kematian Yesus. Dan Alkitab menjelaskan bahwa akan ada masa kesusahan di masa yang akan datang sebelum Kristus kembali (Matius 24:29-30).

Pembinasa keji

Segera sebelum siksaan dan kesusahan dahsyat yang akan terjadi di akhir zaman ini, Yesus memperingatkan: “’Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,’ menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--‘maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan’” (ayat 15-16).

Nubuat ini telah digenapi dua kali, yakni pada saat Antiochus Epiphanes menajiskan Bait Elohim pada tahun 167 sebelum Masehi dan ketika Kerajaan Romawi menghancurkan Bait Elohim pada tahun 70 setelah Masehi. Tetapi nubuat Yesus dengan jelas menyebutkan bahwa siksaan dan kesusahan besar ini akan terjadi lagi nanti sebelum kedatanganNya yang kedua kali.

Untuk informasi lebih lanjut, bacalah artikel kami yang berjudul “What Is the Abomination of Desolation?” [Apa itu Pembinasa Keji]

Lukas menambahkan, “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat” (Lukas 21:20). Sekali lagi, penghancuran yang dilakukan oleh Romawi terhadap Yerusalem pada tahun 70 setelah Masehi merupakan bayangan peristiwa yang sama yang akan terjadi lagi pada akhir zaman. 

Siksaan dahsyat dan kesusahan besar

Berbicara tentang masa ini, yakni sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya, Yesus berkata: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat” (Matius 24:21-22).

Masa penderitaan dan korban kematian ini disebut Great Tribulation karena kekejamannya akan melebihi seluruh kekejaman siksaan dan penderitaan yang pernah terjadi sebelumnya terhadap umat manusia (ayat 21).

Waktu kesusahan Yakub

Masa penderitaan dan kesengsaraan ini juga disebut “waktu kesusahan Yakub” [Jacob’s trouble] (Yeremia 30:7), sebab waktu kesengsaraan ini akan pertama-tama datang kepada Yakub, yang disebut Israel, yakni mereka dari keturunan Israel (12 suku) yang hidup pada zaman akhir ini.

Nabi Daniel menggambarkan periode penderitaan ini, “Dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu” (Daniel 12:1).

Siapa yang akan terpengaruh dalam masa kesesakan ini?

Melalui beberapa nabi, Elohim menentukan bangsa-bangsa yang terutama akan terpengaruh oleh masa krisis yang akan datang ini. Elohim menjelaskannya kepada Yeremia bahwa masa kesesakan yang hebat ini akan menimpa Israel dan Yehuda (Yeremia 30:4).

Keturunan mereka (Israel & Yehuda) yang hidup pada zaman ini umumnya termasuk bangsa-bangsa berbahasa Inggris dan beragama Kristen mainstream dan bangsa Yahudi. Bacalah artikel kami yang berjudul “12 Tribes of Israel Today” [12 Suku Israel Hari Ini] untuk informasi selanjutnya yang menjelaskan sejarahnya dan artinya.

Dan sebagaimana kita telah lihat tadi, Yesus Kristus memperingatkan pengikut-pengikut setiaNya bahwa masa kesesakan ini juga akan sangat berbahaya bagi orang-orang Kristen sejati. Perkataan Yesus yang berbunyi “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena namaKu” (Matius 24:9), akan digenapi pada akhir zaman ini pada meterai ke-5 kitab Wahyu (Wahyu 6:9-11).

“Tidak akan ada yang selamat”

Tetapi masa kesusahan yang belum pernah terjadi ini tidak akan berdampak hanya terhadap keturunan Israel dan Gereja. Kesesakan dan siksaan ini akan mengancam eksistensi umat manusia di bumi ini! Sekarang, jumlah persenjataan pemusnah massal dan ancaman eksistensial lainnya sudah bisa melenyapkan umat manusia secara keseluruhan.

Di dalam ayat yang sama yang terdapat di Markus, Yesus berkata, “Sebab pada hari-hari itu akan terjadi kesengsaraan. Kesengsaraan yang belum pernah terjadi sejak awal penciptaan sampai sekarang, bahkan tidak akan pernah terjadi lagi. Dan jika TUHAN tidak mempersingkat waktunya, maka tidak ada satu pun manusia akan diselamatkan; tetapi demi mereka yang telah Dia pilih, Dia mempersingkat waktunya” (Markus 13:19-20).

Elohim memanggil orang ke dalam GerejaNya hari ini untuk menjadi orang pilihanNya – mereka yang sungguh-sungguh berdoa untuk datangnya Kerajaan Elohim (Matius 6:10), mereka yang mendorong pengabaran injil Kerajaan Sorga ke seluruh dunia (Matius 24:14, dan mereka yang menjadi pelayan-pelayan setia dan bijak mempersiapkan dan menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya (ayat 45-47).

Yesus berjanji untuk mengintervensi dan mempersingkat waktu kesesakan itu dan menyelamatkan umat manusia dari kemusnahan.

Berapa lama siksaan dan masa kesusahan ini?

Great Tribulation ini dinubuatkan akan berlangsung selama 42 bulan (Wahyu 11:2; 13:5), 1,260 hari (Wahyu 11:3) dan “a time, and times, and half a time” [satu masa dan dua masa dan setengah masa] (Wahyu 12:14; Daniel 12:7).

Pada artikel ini tidak cukup ruang untuk menjelaskan secara rinci mengapa nubuat  dengan istilah “time” [masa] biasanya diartikan satu tahun dan bentuk jamaknya “times” yang artinya dua tahun; tetapi kita melihat di sini dalam beberapa ayat bacaan dengan cara yang berbeda untuk mengekspresikan lamanya masa pada kejadian yang sama. Oleh karena itu, ketika kita melihat jumlah waktu selama 42 bulan, 1,260 hari dan “a time, times and half a time,” kita dapat menyimpulkan bahwa semua ini merujuk pada masa yang sama, yakni 3½  tahun.

Akhir dari masa kesusahan ini akan termasuk Hari Tuhan dan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. (Bacalah artikel kami yang berjudul “Apa itu Hari Tuhan?” untuk informasi lebih lanjut).

Mengapa terjadi Great Tribulation?

Mengapa Elohim akan mengizinkan Great Tribulation ini? Barangkali inilah pertanyaan yang paling mendasar. Elohim adalah Elohim yang panjang sabar dan penuh belas kasihan. Tetapi sama seperti seorang ayah yang menghukum anak yang bandel, maka Elohim juga akan menjatuhkan hukuman keras apabila peringatanNya tidak diindahkan dan dosa yang tersebar luas tidak dihentikan.

Fokus penghakiman selama 42 bulan ini akan pertama-tama menimpa bangsa-bangsa yang secara historis memiliki warisan Kristen-Yahudi.

Elohim menyatakan bahwa sebelum zaman ini berakhir, jika keturunan Israel yang hidup pada zaman ini tidak berbalik kepada Dia, maka Dia akan menghukum mereka karena dosa-dosa mereka. Orang-orang dari bangsa ini sesungguhnya merepresentasikan mereka yang dulu menerima hukum-hukum dan peraturan-peraturanNya, dan Elohim ingin  mereka menjadi beacon [sinyal pandu] atau contoh bangsa yang berperilaku saleh kepada seluruh dunia.

Orang-orang dari bangsa ini adalah mereka yang secara historis disebut bangsa pilihan Elohim. Karena mereka ini telah melupakan Elohim, maka Dia akan mengirimkan sejumlah tulah dan bencana alam untuk mengundang perhatian mereka. Dan apabila ini tidak diindahkan, maka kutuk-kutuk akan semakin intensif selama satu periode selama Great Tribulation.

Apabila orang-orang ini menolak untuk bertobat, maka Elohim memperingatkan mereka bahwa Dia akan mengirimkan penjajahan bengis dari bangsa-bangsa lain untuk penghakiman terhadap mereka. Elohim memperingatkannya melalui nabi Yeremia, “Aku akan menghajar engkau menurut hukum … dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar” (Yeremia 30:11, 14). 

Elohim adalah Elohim yang benar dan adil. PeringatanNya menolong kita untuk memahami mengapa Dia mengkhususkan orang Israel modern ini untuk dihukum pertama-tama dan setelah itu baru bangsa-bangsa lain.

Peringatan kepada Yerusalem akan Great Tribulation

Nabi Yehezkiel berbicara tentang Great Tribulation yang akan datang yang berkaitan dengan penduduk Yerusalem sebelum Kristus kembali. Kota ini – yakni ibu kota sebelumnya bagi 12 suku Israel – merupakan representatif dari bangsa-bangsa yang mendapat berkat karena memiliki 10 Perintah Elohim sebagai fondasi bagi konstitusi bangsa mereka dan sebagai aturan berperilaku.

Elohim berbicara kepada orang-orang ini yang seharusnya tahu lebih banyak, dan Dia berkata, “Sebab itu beginilah firman Tuhan Elohim: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapanKu dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturanKu, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu …

Sebab itu … Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat. Sebab itu di tengah-tengahmu ayah-ayah akan memakan anak-anaknya dan anak-anak memakan ayahnya dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu, sedang semua yang masih tinggal lagi dari padamu akan Kuhamburkan ke semua penjuru angin” (Yehezkiel 5:7-10).

Kesabaran Elohim akan mencapai titik penghabisan terhadap kejahatan umat manusia. Dia menjelaskan yang akan menjadi takdir orang-orang yang tidak bertobat:

“Oleh karena engkau menajiskan tempat kudusKu dengan segala dewamu yang menjijikkan dan dengan segala perbuatanmu yang keji, Aku sendiri akan meruntuhkan engkau; Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Sepertiga dari padamu akan mati kena sampar dan mati kelaparan di tengah-tengahmu; sepertiga akan tewas dimakan pedang di sekitarmu; dan sepertiga lagi akan Kuhamburkan ke semua mata angin dan Aku akan menghunus pedang dari belakang mereka” (Yehezkiel 5:11-12).

Ayat Suci Alkitab menjelaskan bahwa Elohim telah panjang sabar dengan umat manusia sebelum kegeramanNya mencapai puncaknya (2 Petrus 3:9; Roma 2:4, 11). Great Tribulation itu menggambarkan sebuah masa ketika puncak krisis ini telah dicapai oleh bangsa-bangsa dan mereka tidak punya alasan apa-apa lagi sebab mereka telah cukup banyak kali diingatkan untuk bertobat.

Apa yang akan terjadi kepada bangsa-bangsa yang telah menyakiti Israel?

Pada akhir periode 3½ tahun ini, Elohim akan melihat pertobatan pada orang-orang yang terluput, yakni orang-orang dari kalangan bangsa Israel. Kemudian Dia akan mengadakan pembalasan terhadap bangsa-bangsa yang kejam terhadap bangsa pilihanNya – Israel.  

Elohim memperingatkan bangsa-bangsa lain terlebih dahulu: “Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan” (Yeremia 30:16). 

Setelah orang Israel dihukum, Elohim akan membalas dendam orang-orang pilihanNya. Ini dijelaskan di berbagai nubuat di dalam Alkitab, termasuk Ulangan 32:43; Yesaya 35:3-4; 47:5-15; Yoel 3:12-15; Yeremia 25:29-33; dan Yehezkiel 25-28.

Apa tujuan Elohim mendatangkan Great Tribulation?

Maksud tujuan Elohim mengapa Dia mengizinkan Great Tribulation ini ialah untuk merendahkan bangsa-bangsa dari turunan Israel alkitabiah dan memimpin mereka kepada pertobatan.

Setelah periode penghukuman ini, Kristus akan kembali ke bumi ini dan orang Israel yang terluput akan menjalani transformasi. Mereka akan menjadi bangsa yang kudus dan contoh bagi semua bangsa-bangsa di bumi ini (Zefanya 3:11-13).

Di akhir periode 42 bulan kesusahan itu, Elohim berfirman tentang bangsa-bangsa ini: “Dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup. Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api [dideportasi dan mereka akan menjadi tawanan bangsa lain] dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil namaKu, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umatKu, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Elohimku!"

Mereka yang terluput dari Great Tribulation

Ada ayat-ayat di dalam Alkitab yang sangat menggembirakan bagi mereka yang ingin menaati Elohim. Rasul Yohanes mendapat penglihatan dari Elohim yang menunjukkan bahwa di antara orang-orang yang tertindas ini, ada orang dalam jumlah besar yang akan dimurnikan (secara rohani) melalui kesusahan yang akan datang di seluruh dunia dan yang menimpa semua orang – pertama-tama bangsa Israel dan kemudian semua bangsa-bangsa lain.

Kitab Wahyu memberikan gambaran tentang mereka yang berbalik kepada Elohim dari bangsa Israel modern dan dari bangsa-bangsa lain “dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (Wahyu 7:14).  

Bagaimana Great Tribulation akan berdampak terhadap anda?

Yesus Kristus memberi peringatan agar kita benar-benar mengindahkan pesan transformasi kehidupan tentang pertobatan, iman dan kebenaran. Di dalam Injil Lukas, Kristus berkata kepada para pengikutNya, “Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi [tanda-tanda yang Dia jelaskan], ketahuilah, bahwa Kerajaan Elohim sudah dekat” (Lukas 21:31).

Yesus berkata, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia” (ayat 36). 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry