Apa itu Kerajaan Allah?

oleh David Treybig

http://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/what-is-the-kingdom-of-god/

​Apakah Kerajaan Allah itu nyata? Di mana itu akan didirikan? Kapan itu akan datang? Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk itu? 

Apa itu Kerajaan Allah? Itu merupakan inti tema dari pengajaran Yesus dan pesan mendasar dari Gereja yang Dia dirikan melalui murid-muridNya. Sebagaimana rasul Markus jelaskan di kitab Injil, “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kataNya: ‘Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.’”

Injil Kerajaan Allah

Matius dan Lukas juga mencatat bahwa pesan yang dibawa Yesus adalah “injil” atau “kabar baik” tentang Kerajaan (Matius 4:23; Lukas 8:1). Meskipun Matius merujuknya sebagai “kerajaan sorga” (Matius 4:17; Matius 5:3, 10, 19-20) dan Paulus pernah menyebutnya sebagai “kerajaan Kristus dan Allah (Efesus 5:5), nama utama di ayat Suci Alkitab adalah “Kerajaan Allah.”

Yesus secara konsisten mengajarkan pesan yang penuh harapan ini – “injil” yang artinya kabar baik – yakni Kerajaan pada setiap pelayananNya. PerumpamaanNya – kisah-kisah dan pelajaran-pelajaran rohaniNya – sering menyangkut Kerajaan ini, yang Allah Bapa dan AnakNya telah persiapkan jauh sebelum manusia diciptakan dari “sejak dunia dijadikan” (Matius 25:34). Di dalam perumpamaan-perumpamaan Kerajaan, Yesus menjelaskan apa yang kita harus lakukan untuk memasuki Kerajaan itu dan seperti apa kondisi di dalamnya. Banyak nabi di masa Perjanjian Lama telah menuliskan tentang Kerajaan ini melalui ilham  Roh Kudus yang ada di dalam diri mereka (2 Petrus 1:20-21).

Setelah Yesus melatih ke 12 murid-muridNya, Dia mengutus mereka “untuk memberitakan kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang” sakit (Lukas 9:2). Setelah Dia disalibkan dan bangkit kembali, Yesus menampakkan diri di hadapan murid-muridNya dan Dia “berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah” (Kisah Para Rasul 1:3).  

Kemudian, dalam hal yang sama, Paulus juga menguraikan pelayanannya sebagai pengabaran  injil “Kerajaan Allah” (Kisah Para Rasul 14:22; 19:8; 20:25; 28:31; 1 Korintus 6:9-10; 15:24) dan merujuk pada teman sekerjanya sebagai pekerja untuk “Kerajaan Allah” (Kolose 4:11).

Kerajaan dalam arti harfiah atau lambang?

Apa yang dimaksud dengan Kerajaan Allah – apakah itu suatu kerajaan dalam arti harfiah, yakni kerajaan yang sesungguhnya atau hanya sekedar lambang?  Sementara hal itu dipahami secara umum bahwa pesan yang diberitakan Yesus itu ialah Kerajaan Allah, pertanyaan entah Kerajaan ini harfiah atau lambang memang lebih rumit untuk dijawab. Sejak Yesus datang mengabarkan injil bahwa Kerajaan Allah sudah “dekat” (Markus 1:15), beberapa orang mengira hal itu adalah kerajaan yang nyata di bumi ini melalui Gerejanya atau hanya sekedar lambang kerajaan di dalam hati kita. Sementara itu orang lain memahaminya bahwa “daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (1 Korintus 15:50), dan ini berarti bahwa Kerajaan itu belum ada di sini.

“Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain; kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 2:44). Kerajaan Allah akan menggantikan pemerintahan-pemerintahan di bumi ini. Karena kesulitan orang-orang memahami bagian ini dari pesanNya, Yesus mengistilahkan itu sebagai sebuah “misteri.” Berbicara kepada murid-muridNya, “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya ‘sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun’” (Markus 4:11-12).

Jadi apa yang dipahami oleh murid-murid itu? Apa yang Yesus dan para nabi nubuatkan? Jika kita meneliti Alkitab dengan hati-hati maka itu akan memberikan penerangan yang jelas.

Kerajaan Allah adalah kerajaan yang harfiah. Allah memberikan Raja Nebukadnezar suatu mimpi tentang sebuah patung manusia dengan kepalanya dari emas, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Allah menyingkapkan maknanya dari mimpi itu melalui Daniel, dengan menunjukkan bahwa telah ada empat kerajaan yang sudah memerintah (Daniel 2:31-43). Sejarah telah menunjukkan bahwa keempat kerajaan ini adalah kerajaan Babel, Medo-Persia, Greco-Makedonia dan Romawi.

Menyimpulkan penjelasan ini, Daniel menuliskan: “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain; kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya” (ayat 44). Kerajaan Allah akan menggantikan seluruh pemerintahan yang ada di bumi.

Kerajaan Allah akan didirikan di bumi ini ketika Yesus kembali lagi. Saat di mana Kerajaan Allah itu akan didirikan, itu terjadi setelah Kristus kembali ke dunia ini. Wahyu 11:15 menyatakan: “Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya, ‘Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya!’” Yesus memberitahukan murid-muridNya bahwa ketika Kerajaan itu didirikan, mereka akan “duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel” (Matius 19:28, baca dan bandingkan dengan Lukas 22:30).
Kita sekarang mempersiapkan diri untuk Kerajaan itu dengan hidup menurut hukum dan aturan Kerajaan itu. Menjelaskan bagaimana orang untuk memasuki Kerajaan Allah, Yesus berbicara kepada Nikodemus bahwa orang harus “dilahirkan kembali” (Yohanes 3:1-8). Proses ini dimulai dari baptisan, yang menggambarkan kematian manusia lama dan memulai kehidupan yang baru yang kita dedikasikan kepada Kristus (Roma 6:1-5). Proses ini akan berakhir pada saat tubuh kita nanti diubahkan dari  tubuh darah dan daging yang dapat binasa menjadi tubuh rohani yang kekal yang tidak dapat binasa pada saat Kristus kembali (1 Korintus 15:50-53; 1 Tesalonika 4:16-17).

Sekali kita memulai hidup dalam proses ini, kita secara simbolis “berpindah” ke dalam Kerajaan itu (Kolose 1:13) dan “kewargaan” kita sekarang tercantum di sorga (Filipi 3:20). Pada saat proses ini sudah sampai pada puncaknya, yakni dilahirkan kembali, kita akan diubah dan menjadi makhluk kekal dan menjadi raja dan imam yang akan melayani di dalam Kerajaan Allah di bumi ini (Wahyu 1:6; Wahyu 5:10). Untuk penjelasan yang lebih dalam, bacalah artikel kami “What Does It Mean to Be Born Again?”

Sekarang bahwa anda telah mengetahui apa itu Kerajaan Allah, anda perlu memahami bagaimana mengikuti perintah Yesus yang mengatakan carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (Matius 6:33). Tugas anda ialah belajar apa hukum-hukum Allah dan kemudian mulai hidup berpadanan dengan aturan-aturan yang diajarkan sesuai dengan Kerajaan itu.

Pastikan anda membaca “‘The Kingdom of God Is Within You’ – What Did Christ Mean?” dan “Seek Ye First the Kingdom of God.”

Apakah anda punya pertanyaan?

Ajukanlah kepada kami.

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry