Apa Itu Pembinasa Keji?

oleh Tom Clark dan Erik Jones

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/understanding-the-book-of-daniel/abomination-of-desolation/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Yesus berbicara tentang “Pembinasa Keji” yang misterius sebagai sebuah tanda akhir zaman sebelum kedatanganNya yang kedua kali. Apa itu “Pembinasa Keji” di dalam Alkitab? 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar lukisan saat penodaan bait suci oleh Antiochus Epiphanes

Siapa dan apa itu pembinasa keji?

“Pembinasa keji” di dalam Alkitab (versi Terjemahan Baru dan Alkitab Indonesian Modern Bible)  adalah “abomination of desolation” di dalam beberapa versi Bahasa Inggris seperti, King James dan Modern King James dan American Standard, dll. Ucapan nubuat ini terdapat di kitab Daniel (Daniel 12:11) dan ucapan inilah juga yang dirujuk Yesus Kristus (Matius 24:15). Meskipun ini memiliki sejarah penggenapannya, akan ada lagi penggenapan di masa yang akan datang ketika korban sehari-hari diadakan lagi di Yerusalem dimana hal itu akan dihentikan dan diganti dengan sesuatu yang dipertontonkan sebagai hujat terhadap Elohim. Nubuat ini penting sebab hal itu mengisyaratkan sinyal bahwa kedatangan Yesus Kristus sudah semakin dekat.    

Yesus Kristus menyebut “pembinasa keji” ini di dalam KhotbahNya di Bukit Zaitun, dengan mengatakan bahwa itu adalah sebuah tanda akhir zaman sebelum kedatanganNya kembali.

Dia berkata: ‘“Jadi apabila kamu melihat “pembinasa keji” berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel’ …” (Matius 24:15).

Yesus merujuk pada sebuah nubuat yang dikutip dari nabi Daniel: “Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari” (Daniel 12:11).

Apa yang dimaksud dengan “pembinasa” dan “keji”?

Ucapan ini mengandung dua perkataan: abomination [pembinasa] dan desolation [keji]. Apa arti dua kata ini?

  • pembinasa

Di dalam Perjanjian Lama, perkataan yang diterjemahkan “abomination” [pembinasa] adalah shiqquwts. “Asal kata pembinasa dalam bahasa Ibrani adalah shaqats, [yang artinya] ‘menjadi kotor,’ ‘membenci,’ ‘menjijikkan’” (“Abomination of Desolation,” International Standard Bible Encyclopedia). Itu yang paling sering digunakan untuk menggambarkan praktek-praktek pemujaan berhala, terutama praktek pemujaan yang paling menjijikkan terhadap rasa kesopanan dan moralitas.

Persamaan arti di dalam Perjanjian Baru ialah bdelygma, yang artinya “suatu hal yang busuk (menjijikkan karena baunya), hal yang menjijikkan” (Thayer’s Greek Lexicon).

Jadi abomination [pembinasa] adalah sesuatu yang mengerikan dan menjijikkan bagi Elohim dan umatNya.

  • keji

Di dalam Perjanjian Lama, asal kata yang diterjemahkan “desolation” (atau “yang membuat gersang atau tandus”) ialah shamem, dan artinya “menghancurkan, membuat gersang, menjadi heran … sesuatu yang begitu mengerikan sehingga membuat orang terdiam” (The Complete Word Study Old Testament, hal. 2376).

Di dalam Perjanjian Baru asal kata itu disebut erēmōsis dan itu mengartikan hal yang sama, “suatu yang membuat gersang atau tandus” (Thayer’s Greek Lexicon).  

Dengan demikian, secara alkitabiah, kekejian juga berarti menghancurkan dan menajiskan dan menjadikan sesuatu dalam keadaan yang menjijikkan sehingga orang-orang yang melihat terdiam dan tak bisa berkata-kata.

Jadi ketika kita menggabungkan kedua kata itu, kita belajar bahwa Daniel dan Yesus menggambarkan sesuatu yang busuk dan menjijjkkan yang secara keji akan menodai sebuah daerah di kota Yerusalem.

Yesus menggambarkan hal ini sebagai “berdiri di tempat kudus.” Jadi ini merujuk pada sebuah hal yang menjijikkan yang akan didirikan, atau ditegakkan di tempat kudus (yakni tempat dimana korban yang dipersembahkan imam, dan di masa yang akan datang akan dipersembahkan).

Tetapi apa yang dimaksud dengan kekejian yang membinasakan?

Apabila kita mempelajari topik ini, kita memahami bahwa ucapan ini tidak merujuk kepada satu kejadian saja. Itu merujuk kepada kejadian berulang. Nubuat-nubuat Alkitab kadang-kadang memiliki lebih dari satu kali kegenapan: kegenapan sebagian dan kegenapan akhir. Hal ini kadang-kadang disebut “prophetic duality” [dualitas nubuat].

Kegenapan nubuat pembinasaan secara keji ini terjadi tiga kali – dua sudah terjadi pada masa lalu dan satu lagi akan terjadi di masa yang akan datang.

Kegenapan yang pertama

Nabi Daniel menubuatkan “pembinasa keji” (Daniel 11:31) di dalam nubuat yang panjang dan rinci tentang raja-raja Yunani yang memerintah sebagian wilayah kekaisaran Greco-Makedonia setelah kematian Alexander Agung.

Raja-raja negeri Utara yang dibicarakan di situ (menurut kitab Daniel 11:4-35) diketahui di dalam sejarah sebagai raja-raja atas Kekaisaran Seleucid. Mereka dinamai setelah satu dari jenderal yang melayani Alexander, yang bernama Seleucus I Nicator (kira-kira tahun 358 hingga 281 sebelum Masehi.), dimana dia ini muncul sebagai salah satu jenderal yang paling kuat setelah kematian Alexander. Dia memerintah satu wilayah kerajaan tua Alexander yang mencakup kota Babelonia, Mesopotamia dan Asia tengah (daratan ke arah Yerusalem utara).

Nubuat Daniel tentang “pembinasa keji” menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di Yerusalem sekitar tahun 168/167 sebelum Masehi pada masa pemerintahan raja Seleucid ke-8, Antiochus IV. Dia lebih akrab dikenal di dalam sejarah sebagai Antiochus Epiphanes (dalam bahasa Yunani “manisfestasi allah”).

Nubuat Daniel menjelaskannya sebagai berikut: “Pasukan akan muncul dari padanya, [Antiochus Epiphanes] lalu mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, dan akan menghapuskan kurban terus-menerus yang telah ditetapkan. Mereka menegakkan kekejian yang membinasakan” (ayat 31).

Antiochus Epiphanes sangat benci dengan ibadah orang Yahudi dan dia mencoba memaksakan adat-istiadat dan agama Yunani untuk diadopsi masyarakat Yahudi dan Yudea. Dia menyatakan tak sah semua bentuk ibadah Yahudi dan menempatkan seorang imam besar yang simpatik terhadap pemerintahannya, yakni seorang imam yang sudah mengadopsi adat istiadat Yunani untuk bait suci itu. Dia (Antiochus) akhirnya menyatakan tidak sah praktek-praktek Yahudi, seperti sunat, jenis makanan yang diharamkan dan pengudusan hari Sabat.   

Sementara Antiochus mengadakan kampanye militer di Mesir pada tahun 168 sebelum Masehi, sebuah kelompok orang Yahudi memberontak terhadap imam besar yang telah diangkat Antiochus dan berkuasa atas Yerusalem. Antiochus kembali ke Yerusalem dan secara keji memberantas orang dalam pemberontakan itu, dia membunuh ribuan orang Yahudi dan banyak dijual menjadi budak di negara lain.

Pada tahun 167 sebelum Masehi, Antiochus mendirikan sebuah patung yang disebut Zeus dewa orang Yunani di bait suci di Yerusalem. Dia juga memerintahkan agar babi, yang menurut Alkitab adalah binatang haram, disajikan sebagai korban di atas mezbah, sehingga menajiskan tempat kudus itu (menggenapi nubuat Daniel). Perbuatannya sangat menajiskan dan menjijikkan dan memuakkan bagi orang Yahudi dan itu merupakan kegenapan pertama nubuat “pembinasa keji.”  

Sejarah kejadian tragis ini di dalam sejarah Yahudi, dan pemberontakan Makabe yang dilakukan oleh bangsa Yahudi itu, dicatat di dalam kitab-kitab non-kanonik kaum Makabe. Kitab-kitab ini memberikan manfaat terhadap sejarah, meskipun tidak dianggap menjadi bagian Kitab Suci.   

Kegenapan kedua

Kegenapan kedua terjadi pada tahun 70 setelah Masehi ketika tentara Romawi di bawah pemerintahan Titus menyerang kota Yerusalem. Dalam prosesnya, pasukan Titus menghancurkan bangunan bait suci dan mezbah. Hingga sekarang bait suci ini belum dibangun lagi. Lukas 21:20 mengindikasikan bahwa Yerusalam “dikepung oleh tentara-tentara” sebelum dihancurkan secara keji pada tahun 70 setelah Masehi.

Kejadian ini juga muncul sebagai pendahulu dari kejadian serupa dan ini akan terjadi lagi sesaat sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali.

Penggenapan nubuat pembinasa keji pada masa yang akan datang

Ketika Yesus berbicara tentang “pembinasa keji,” Dia sedang berbicara dalam konteks diskusi “akhir zaman” (Matius 24:13-14).

Yesus berkata, ‘“Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan” (ayat 15-16).

Jadi di sini kita melihat satu lagi penggenapan nubuat “pembinasa keji” yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Kita juga perlu memperhatikan bahwa Daniel 12:11, yang menyebut pembinasa keji ini didirikan, juga menyatakan korban sehari-hari akan dihentikan. Karena orang Yahudi sekarang tidak mempersembahkan korban sehari-hari di Yerusalem saat ini, maka hal ini berarti bahwa korban sehari-hari akan diadakan kembali di suatu saat nanti. Untuk korban-korban yang akan diadakan ini, sebuah mezbah perlu dibangun.

Para pelajar nubuat Alkitab terus mengikuti perkembangan situasi tentang kapan didirikannya kembali korban sehari-hari orang Yahudi di Yerusalem. Untuk mempelajari ini, bacalah artikel yang akan dimuat pada situs ini, yang berjudul “Kapan Bait Suci Ketiga Akan Dibangun?”

Seperti apa kegenapan nubuat “pembinasa keji” yang menghancurkan ini belum terlihat begitu jelas. Tetapi hal ini akan terjadi di Yerusalem dimana hal itu akan merupakan kenajisan di mata Elohim. Rasul Paulus menuliskan tentang hal ini bahwa ini adalah seorang pemimpin di masa yang akan datang yang disebut “manusia durhaka,” yang akan menentang dan menyatakan dirinya sebagai Elohim atau seorang yang harus disembah, sehingga dia duduk sebagai Elohim di bait suci, yang mengaku dirinya sebagai Elohim (2 Tesalonika 2:3-4).

Kitab Wahyu menyingkapkan figur politik yang akan terjadi di masa depan yang disebut “binatang”, yakni yang akan bersekutu dengan seorang figur agama yang dikenal sebagai “nabi palsu”. Bersama-sama mereka akan menyerang Yerusalem dan akan menguasai kota itu hingga di saat kedatangan Kristus dan Dia akan mengalahkan mereka. Sepertinya binatang dan nabi palsu ini merupakan individu yang bertanggung jawab atas pendirian pembinasa keji itu.

Apa yang terjadi setelah pembinasaan keji muncul?

Setelah Yesus menyebutkan “pembinasa keji” akhir zaman, Dia memperingatkan bahwa orang-orang pilihan Elohim sebaiknya melarikan diri (Matius 24:16-20) sebab beberapa saat setelah kekejian itu didirikan, “akan terjadi siksaan yang dahsyat” (ayat 21). Untuk mempelajari ini lebih lanjut, bacalah artikel kami – pada situs ini – yang berjudul “Apa itu Great Tribulation [Siksaan Dahsyat dan Kesusahan Besar]?”

Inilah sebabnya mengapa “pembinasa keji” itu merupakan nubuat yang begitu penting bagi kita untuk kita ikuti perkembangannya – sebab hal itu menandakan bahwa Great Tribulation (perang dan penderitaan global yang berlangsung 3½ tahun ini) akan segera terjadi.  

Ketika “pembinasa keji” ini datang, orang-orang Kristen sejati yang memperhatikan dan yang teguh di dalam Roh Kudus Elohim akan mengerti apa yang terjadi dan akan memahami saatnya untuk melarikan diri. Meskipun Alkitab berkata bahwa beberapa orang-orang kudus Elohim akan menjadi martir, banyak di antara mereka akan dilindungi (Wahyu 12:11-17). 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry