Apa itu Pertobatan?

oleh Don Henson

https://lifehopeandtruth.com/change/repentance/what-is-repentance/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Pertobatan adalah sebuah tema besar dan penting di dalam Alkitab dan itu merupakan syarat bagi manusia berdosa untuk datang kepada Elohim yang kudus. Tetapi apa yang dimaksud dengan bertobat? Apa itu pertobatan?   

 

 

 

 

 

 

 

Pertobatan menyangkut perubahan pola pikir, sikap dan tindakan secara menyeluruh. Itu seperti membuat U-turn [putar balik] di dalam hidup.

Apa yang dimaksud dengan pertobatan?

Pertobatan adalah suatu perubahan hati dan perubahan arah hidup. Itu menyangkut sebuah tekad bulat untuk berhenti berdosa dan tidak akan melakukan perbuatan dosa sampai kapan pun. 

Definisi pertobatan

Bahasa Yunani yang menerjemahkan “repentance” [pertobatan] yang di dalam Perjanjian Baru itu berarti “mengubah cara hidup orang sebagai kelanjutan dari perubahan pikiran dan sikap secara menyeluruh dalam hubungannya dengan dosa dan kebenaran” (Greek-English Lexicon of the New Testament Based on Semantic Domains, J.P. Louw and Eugene Nida, 1988).

Vine’s Expository Dictionary of Biblical Words (W.E. Vine, 1985) menunjukkan bahwa Bahasa Yunani secara harfiah mengartikan itu “to perceive afterwards” [untuk melihat sesudahnya]. Dengan memperhatikan definisi ini, apa itu pertobatan? Untuk melihat sesuatu apa yang anda lakukan pada masa lampau, memahami bahwa itu perbuatan dosa – yang melanggar hukum-hukum Elohim, yakni hukum-hukum yang baik dan yang berfaedah – dan menyimpulkan bahwa anda memerlukan perubahan untuk hidup lebih baik.

Langkah awal untuk pertobatan

Secara alami kita tidak memiliki hasrat untuk membuat perubahan yang perlu untuk mematuhi perintah Elohim (Roma 8:7), tetapi Dia harus membimbing kita untuk memahami perlunya pertobatan (Roma 2:4), yang merupakan langkah awal dari sebuah komitmen untuk jalan hidup baru dan transformasi hati dan pikiran manusia dari badaniah ke rohaniah (Kisah Para Rasul 3:19; Roma 12:2).

Alkitab menunjukkan bahwa pertobatan awal merupakan keputusan pribadi yang mengubah hidup dan yang sangat signifikan dan terus berlanjut ke pembaptisan dan penerimaan karunia Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:37-39). Pertobatan ditandai oleh pemahaman terhadap betapa seriusnya dosa itu (Roma 6:23; Efesus 2:1-3), sebuah keinginan yang dalam untuk diampuni (Mazmur 51:1-3; Ibrani 9:14) dan sebuah komitmen atau tekad bulat untuk mengubah perilaku dan pikiran untuk berhenti berbuat dosa (Matius 3:8; Kisah Para Rasul 26:19-20).

Rasul Paulus menekankan bahwa “dukacita menurut kehendak Elohim” menghasilkan pertobatan yang sungguhan, yang akan menjadi perubahan permanen yang akan pada akhirnya membawa orang kepada keselamatan; sebaliknya “dukacita yang berasal dari  dunia” akan menghasilkan perubahan permanen yang membawa kematian (2 Korintus 7:10). Ayat 11 menekankan bahwa dukacita menurut kehendak Elohim menghasilkan usaha yang tekun dan hasrat yang sungguhan untuk berubah. 

Berita Injil Yesus termasuk panggilan untuk bertobat (Markus 1:14-15), yang memimpin ke arah perubahan – berbalik dari nilai-nilai alami kehidupan manusia berdosa kepada kepatuhan terhadap Elohim dan mencari KerajaanNya. Yesus menggunakan kejadian-kejadian pada masa Dia berada di bumi untuk menyatakan bahwa hidup manusia adalah sia-sia kecuali dia datang kepada pertobatan dan memulai perjalanan baru dan bertekun untuk Kerajaan Elohim (Lukas 13:1-5).  

Setelah kematian dan kebangkitanNya Yesus menginstruksikan murid-muridNya untuk mengajarkan kebenaran tentang pengorbananNya dan bahwa “pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Lukas 24:46-47; baca juga Matius 28:18-20).

Yesus rela dicambuk dan mati, bahkan dengan kematian yang mengerikan untuk membayar penalti dosa bagi kita. Pengorbanan yang sehebat itu memperkuat arti betapa seriusnya dosa itu dan betapa besarnya ucapan syukur yang kita perlu tunjukkan kepada Elohim yang penuh belas kasihan kepada kita. 

Apakah anda ingin mengetahui gereja di belakang Life, Hope & Truth? Anda dapat melihat halaman “Who We Are

Pertobatan adalah suatu kerangka berpikir yang terus menerus diperbaharui

Apa itu pertobatan? Apakah itu hanya keputusan sekali yang membawa kepada pembaptisan? Tidak, tetapi itu juga harus menjadi kerangka berpikir yang berkelanjutan, dengan menyadari bahwa usaha mengalahkan dosa itu adalah komitmen sepanjang hidup. Bilamana pun kita jatuh dalam dosa, kita butuh pengampunan. 

Di Kolose 3:1-10 Paulus meminta mereka, melalui pertobatan, yang telah dibaptis dan telah menerima Roh Kudus untuk “mematikan” segala perbuatan dosa dari “manusia lama” dan mengenakan “manusia baru.” Di dalam Roma 7:13-25 dia dengan jelas menggambarkan perjuangan kita untuk mengalahkan sifat alami kita sebagai manusia yang cenderung melakukan dosa – dan menjelaskan bahwa harapan kita satu-satunya ialah melalui Yesus Kristus, yang olehNya kita diampuni (ayat 24-25). Setelah pertobatan awal dan baptisan, mulailah dalam perjalanan hidup yang terus-menerus memerlukan pertobatan dan pengampunan: 

“Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita” (1 Yohanes 1:8-10).

Elohim menghendaki semua orang datang kepada pertobatan

Adalah rencana Elohim bahwa setiap orang akan pada akhirnya diberi kesempatan untuk menerima karunia keselamatan, yang dimulai dengan pengalaman pertobatan pribadi. Sebagaimana Petrus menuliskan bahwa Elohim “menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9).  

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry