Apa yang Dipercayai Para Rasul Tentang Elohim?

oleh Steve Moody

https://lifehopeandtruth.com/god/who-is-god/apostles-believe-about-god/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Bagaimana pendapat anda tentang Elohim? Sebagai Tritunggal? Apakah anda yakin bahwa apa yang anda percayai itu tentang Elohim sama seperti apa yang dipercayai murid-murid Yesus dan yang diajarkan tentang Elohim?

 

 

 

 

 

Selama berabad-abad setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, para teolog, para pendeta dan uskup berdebat tentang pertanyaan yang paling fundamental tentang sifat Elohim Bapa, Elohim Anak dan Roh Kudus.

Apa? Itu harus diperdebatkan? Apakah rasul-rasul tidak mengenal seperti apa Elohim itu dan mengajarkannya kepada orang lain tentang Elohim? Mengapa semua ini tidak mereka  pahami dari sejak awal?

Apa yang telah diteruskan kepada kita hari ini merupakan produk dari berbagai majelis gereja yang dibuat manusia selama ratusan tahun. Tetapi apakah rasul-rasul Elohim itu, yakni mereka yang berjalan dan berbicara dengan Yesus secara pribadi, mengenali “Elohim” itu yang oleh majelis-majelis gereja dideskripsikan kemudian?

Mari sekarang kita lihat surat-surat para rasul dan silakan pahami apa yang mereka sendiri percayai tentang sifat Elohim dan Godhead [Ketuhanan].

Godhead

Ketika rasul-rasul menulis tentang Godhead, apakah mereka menggabarkannya dengan memakai Trinitas? Dari surat-surat mereka kita bisa baca dengan jelas bahwa Godhead terdiri dari Elohim Bapa dan Elohim Anak. Keduanya adalah anggota dari Godhead; dan mereka memahami bahwa Elohim Bapa merupakan Supreme Head [Anggota Tertinggi] dengan kuasa di atas kuasa Anak, walaupun mereka bersatu dan sejalan dalam segala sesuatu di dalam pikiran dan maksud tujuan. Akan tetapi Roh Kudus, tidak disebut di situ sebagai anggota Godhead.

Istilah Godhead hanya disebut tiga kali di versi Authorized Bible – dari versi King James

  • Di kitab Kisah Para Rasul 17:29 Paulus menggunakan theios (Godhead) ketika berbicara tentang Elohim yang hakiki kepada orang-orang Atena. Dari Online Bible Greek Lexicon, theios digambarkan sebagai “nama umum dari ketuhanan atau keilahian sebagaimana digunakan oleh orang-orang Yunani.” Paulus menghubungkan pesannya kepada para pendengarnya (1 Korintus 9:22) dengan memilih perkataan yang akrab kepada orang-orang Yunani dan menggunakan dalam hubungannya dengan dewa-dewa mereka.  Tetapi dia menyingkapkan kebenaran yang signifikan tentang Godhead yang berbeda dengan berhala-berhala paganisme [agama penyembah berhala] yang disembah di sana – dan bahwa Dia adalah Roh dan Dia tidak tinggal di kuil-kuil tangan buatan manusia; Dia adalah pencipta segala sesuatu, yang memberikan hidup dengan kuasa atas kematian, dan bahwa Dia akan menghakimi dunia ini (Kisah Para Rasul 17:24-31). Paulus menggambarkan sifat Elohim (roh), atribut keilahianNya, kekuasaan dan otoritasNya.
  • Di dalam Roma 1:20 Paulus menggunakan perkataan theiotes, yang menggambarkan atribut keilahian Elohim yang dilihat melalui ciptaanNya. KuasaNya yang kekal itu nyata.
  • Di dalam Kolose 2:9 Paulus menggunakan theotes untuk merujuk pada sifat dasar Godhead – keilahian Elohim – ketika berbicara tentang Kristus: “Sebab seluruh kepenuhan Elohim berdiam secara jasmani di dalam Kristus [catatan pinggir lembar Alkitab, “in bodily form” – dalam bentuk tubuh jasmaniah. Itu jelas bahwa Paulus percaya bahwa Yesus Kritus adalah anggota dari Godhead, tetapi dalam cara bagaimana?

Sementara tidak ada sebutan Roh Kudus sebagai satu makluk di dalam Godhead, Paulus memberi sebuah pernyataan yang sangat jelas bagaimana Gereja pada abad permulaan itu memahami Elohim di 1 Korintus 8:5-6:

“Sebab, jika ada yang disebut ilah, baik di langit maupun di bumi, dan memang ada banyak ilah dan banyak tuhan, tetapi bagi kita hanya ada satu Elohim, yaitu Bapa, yang dari padaNya segala sesuatu ada, dan kita ada, juga bagi Dia; dan satu Tuhan, yaitu YESUS Kristus, yang melalui Dia segala sesuatu ada, dan kita ada, juga melalui Dia.”

Dalam ayat bacaan ini Paulus merujuk kepada Elohim Bapa sebagai satu Elohim. Apa yang dia maksudkan dengan frasa “hanya satu Elohim, yaitu Bapa”? Apakah para rasul itu percaya bahwa hanya ada satu anggota di dalam Godhead? Inilah pandangan orang-orang Yahudi, dan ini juga pandangan agama Muslim hari ini. Atau apakah mereka menganggap Bapa itu sebagai Kepala yang Mahatinggi dari keluarga Elohim dan juga Yesus sebagai satu anggota lain dari keluarga ilahi Elohim? Kita perlu mengizinkan Kitab Suci menjelaskan hal ini.

Firman itu yang menjadi manusia – seorang anggota dari keluarga Elohim

Jelas kita baca di Kitab Suci dimana para rasul itu memahami bahwa Yesus adalah Elohim, dan Dia bersama Elohim, sebelum kelahiranNya sebagai manusia. Rasul Yohanes menuliskannya di injil Yohanes 1:1-3, 14

”Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama Elohim, dan Firman itu adalah Elohim. Sejak semula Dia bersama Elohim. Segala sesuatu dijadikan olehNya, dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi … Firman itu telah menjadi manusia dan berdiam di antara kita.”

Rasul Yohanes jelas berkata bahwa Firman itu adalah Elohim. Firman itu adalah anggota dari keluarga Elohim yang dikandung di dalam rahim Maria dan dilahirkan sebagai manusia, yakni menjadi manusia darah dan daging, Yesus Kristus (Lukas 1:31-35; Yohanes 1:14). Yohanes juga menjelaskan bahwa Firman itu yang adalah Elohim telah bersama Elohim – Elohim Maha Tinggi – sejak semula. Akhirnya Yohanes juga jelas berkata bahwa segala sesuatu diciptakan melalui Firman itu. Firman itu yang telah menjadi manusia adalah anggota dari keluarga Elohim yang sesungguhnya menciptakan segala sesuatunya (Yohanes 1:10).  

Adalah kebenaran bahwa Firman itu – yang telah menjadi manusia Yesus Kristus – adalah Dia yang menciptakan segala sesuatu merupakan sebuah kebenaran yang penting yang dipahami oleh Jemaat pertama di abad permulaan. Para rasul itu memahami bahwa Elohim Bapa adalah Kepala Tertinggi di dalam keluarga Elohim, dan mereka merujuk kepada Dia sebagai “satu Elohim.” Akan tetapi, mereka mengerti bahwa Firman itu – Yesus Kristus – juga adalah anggota dari Godhead.

Elohim yang Maha Tinggi itu memberi perintah untuk menciptakan, dan Firman itu melaksanakan perintah itu.

Paulus menjelaskan hal ini di Efesus 3:9: “Dan untuk memberikan pencerahan kepada setiap orang tentang tugas pelayanan rahasia yang telah tersembunyi dari masa ke masa di dalam Elohim yang menciptakan segala sesuatu melalui YESUS Kristus.”

Alkitab mengulangi pernyataan bahwa Yesus Kristus adalah Pencipta segala sesuatu di Kolose 1:15-16 dan Ibrani 1:1-2.

Di kitab Ibrani 1:5, 8 Elohim Sendiri mengatakan hal ini tentang Anak sulungNya:

“Sebab tidak pernah dikatakan oleh Elohim kepada satu pun dari antara para malaikat itu: ‘Engkaulah PutraKu, hari ini Aku telah memperanakkan Engkau,’ …  Namun kepada Putra, Dia berkata: ‘TakhtaMu, ya Elohim, tetap untuk seterusnya dan selamanya. Kebenaran akan menjadi tongkat KerajaanMu.’”

Elohim Bapa Sendiri secara jelas menegaskan kebenaran itu bahwa Anak sulungNya adalah satu anggota dari Godhead – keluarga Elohim. Tidak ada keraguan dalam hal ini!

Elohim Juruselamat kita

Firman itu adalah anggota dari keluarga Elohim yang mengosongkan DiriNya dari KeilahianNya menjadi manusia Yesus Kristus, dan mati bagi dosa-dosa kita. Paulus mencatat kebenaran yang mendalam ini di Filipi 2:5-8:

“Biarlah pikiran seperti ini ada di dalam kamu, sebagaimana yang ada di dalam Kristus YESUS. Dia yang ada dalam wujud Elohim, tidak memperhitungkan kesetaraan dengan Elohim sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Dia mengosongkan diriNya, mengambil wujud seorang hamba agar menjadi serupa dengan manusia. Ketika berada dalam rupa manusia, Dia merendahkan diri dan menjadi taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib.”

Maksudnya jelas: Meskipun rasul-rasul itu dan Jemaat awal merujuk pada Elohim Bapa sebagai Elohim, mereka memahami bahwa Yesus adalah juga anggota Godhead – keluarga Elohim. Mereka memahami ada dua anggota dari Godhead. Kebenaran ini diulangi dan dibuat sangat jelas berkali-kali di dalam Kitab Suci.

Tetapi adakah tiga anggota di dalam Godhead itu? Rasul-rasul itu tidak pernah menulis demikian:

Ucapan salam para rasul dan referensi terhadap Bapa dan Anak

Kepercayaan para rasul bahwa Godhead itu terdiri dari dua terbukti dari cara mereka menyampaikan salam di dalam surat-surat mereka kepada jemaat-jemaat. Roh Kudus jarang di rujuk kecuali itu merupakan perantaraan atau kuasa yang melaluinya Elohim Bapa atau Anak mengerjakan pekerjaanNya.

Standar salam Paulus kita baca di berbagai suratnya – 1 Korintus 1:3; 2 Korintus 1:2; Galatia 1:3; Efesus 1:2; Filipi 1:2; Kolose 1:2 1Tesalonika 1:1; 2 Tesalonika 1:2; dan Filemon 1:3 semuanya dimulai dengan salam yang sama:

”Anugerah dan damai sejahtera bagimu dari Elohim Bapa, dan dari Tuhan kita YESUS Kristus.”

Di dalam 1 Timotius 1:2 dia menuliskan: “Kepada Timotius, anakku yang sah dalam iman. Anugerah, kemurahan, damai sejahtera dari Elohim, Bapa kita, dan Kristus YESUS, Tuhan kita.”

Di dalam 2 Timotius 1:2: “Kepada Timotius, anakku yang terkasih. Anugerah, kemurahan, damai sejahtera dari Elohim Bapa dan Kristus YESUS Tuhan kita.”

Di dalam Titus 1:4: “Kepada Titus, anakku yang sah berdasarkan iman kita bersama. Anugerah, kemurahan, dan damai sejahtera dari Elohim Bapa dan Tuhan YESUS Kristus, Juruselamat kita.”

Di dalam semua ucapan salam ini kita melihat bahwa Paulus hanya memberikan referensi kepada Bapa dan Anak, yang dikenal sebagai Tuhan (atau Master) Yesus Kristus. Dia tidak pernah merujuk pada Roh Kudus, jika seandainya Roh Kudus itu merupakan anggota ke-3 yang kedudukannya sama di dalam istilah Trinitas. Mungkinkah rasul Paulus membiarkan dirinya untuk mengabaikan Roh Kudus seperti itu – tidak menyebutkan –  jika Roh Kudus itu benar satu anggota dari Godhead?

Rasul-rasul lain

Paulus bukan satu-satunya rasul yang tidak menyebut Roh Kudus ketika merujuk pada Godhead. Surat-surat dari rasul-rasul lain juga terus melanjutkan pemahaman ini.

Yakobus, yang adalah saudara Yesus Kristus, menyatakannya di Yakobus 1:1: “Dari Yakobus, seorang hamba Elohim dan Tuhan YESUS Kristus. Kepada kedua belas suku Israel yang tersebar dalam perantauan. Salam.”

Rasul Petrus menulis di 1 Petrus 1:3: “Terpujilah Elohim dan Bapa Tuhan kita YESUS Kristus karena kemurahanNya yang melimpah telah melahirkan kita kembali melalui kebangkitan YESUS Kristus dari kematian ke dalam hidup yang penuh pengharapan.”

Dan di dalam 2 Petrus 1:2-3: “Anugerah dan damai sejahtera dilipatgandakan bagimu oleh pengenalan akan Elohim dan YESUS, Tuhan kita. Sebab kuasaNya yang hebat telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup dan beribadah melalui pengenalan penuh akan Dia yang telah memanggil kita ke dalam kemuliaan dan kebaikanNya.”

Yohanes menuliskan di dalam 1 Yohanes 1:3: “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus.”

Juga, di dalam 2 Yohanes 1:3: “Anugerah, kemurahan, damai sejahtera dari Elohim Bapa, dan dari Tuhan YESUS Kristus, Putra Bapa, menyertai kamu dalam kebenaran dan kasih.”

Kemudian kita juga baca di Yudas 1:1-2: “Dari Yudas, seorang hamba YESUS Kristus dan saudara Yakobus. Kepada mereka yang terpanggil, yang telah dikuduskan dalam Elohim, Bapa, yang dipelihara dalam YESUS Kristus. Kemurahan dan damai sejahtera dan kasih, dilimpahkanNya bagimu.”

Di dalam 1 Yohanes 2:21-23, kita memiliki bacaan yang ditulis oleh rasul Yohanes yang diilhamkan oleh Elohim yang menekankan pemahaman hubungan keluarga di antara kedua anggota di dalam keluarga Elohim. “Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.”

Hubungan di dalam Godhead adalah satu dari keluarga – Bapa dan Anak. Elohim adalah roh, dan Roh Kudus adalah kuasaNya, perantara yang melaluinya Elohim bekerja di dalam kehidupan manusia, tinggal di dalam kita, menopang segala ciptaanNya. Kita harus memiliki dan rela untuk dipimpim Roh Elohim di dalam kita jika tidak, kita bukan milikNya (Roma 8:9). Tetapi rasul-rasul tidak pernah memahami Roh Kudus itu merupakan satu individu atau pribadi terpisah di dalam Godhead Trinitas!

Anak-anak Elohim

Mengagumkan bahwa rencana Elohim bagi umat manusia ialah untuk memperbanyak sons and daughters [keturunan] ke dalam keluargaNya.  Kita membaca di dalam 2 Korintus 6:17-18: ‘”Sebab itu, keluarlah kamu dari tengah-tengah mereka, dan pisahkanlah dirimu," Elohim berfirman, "janganlah menjamah yang najis, dan Aku akan menerima kamu. Aku akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan bagiKu," firman TUHAN Yang Mahakuasa.’”

Ini bukan bahasa kiasan! Bacalah artikel-artikel lain pada situs ini tentang rencana Elohim yang mengagumkan bagi hidup anda, tentang apa arti sesungguhnya menjadi anak-anak Elohim, tentang janji kebangkitan yang sesungguhnya, dan tentang bagaimana anda mewarisi segala sesuatu sebagai seorang anak Elohim (Wahyu 21:7) di dalam KerajaanNya.

Tentu saja bahwa manusia tidak akan pernah sama dengan Elohim Sang pencipta, yang kekal dan mahakuasa, tetapi potensi kita sebagai anak di dalam keluargaNya jauh lebih mulia daripada sekedar rasa senang. Apakah anda pernah secara sungguh-sungguh mempelajari Alkitab tentang “anak-anak Elohim”?

Ketika Paulus berkata di 1 Korintus 8:6, “tetapi bagi kita hanya ada satu Elohim, yaitu Bapa,” dia tidak berkata hanya ada satu anggota keluarga Elohim. Rasul-rasul percaya bahwa Firman yang menjadi Yesus Kristus adalah juga anggota keluarga Elohim. Firman itu adalah Elohim. Mereka memahami bahwa Firman itu adalah juga Anggota keluarga Elohim yang melaluiNya Elohim yang Maha Tinggi menciptakan segala sesuatu. Rasul-rasul itu memandang Godhead itu sebagai hubungan keluarga – Elohim Bapa dan Elohim Anak.

Dan Elohim menghendaki anda untuk mengenal Dia sebagai seorang Bapa, dalam sebuah hubungan yang mendalam dan pribadi (Roma 8:15; Galatia 4:6) dan mengenal Yesus Kristus sebagai Juruselamat, sebagai Saudara dan sebagai Sahabat (Yohanes 15:15). Jadilah orang yang mengenal Elohim sama seperti para rasulNya!

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry