Apakah Kelinci Bertelur? (Dan 4 Pertanyaan Lain Tentang Easter)

oleh Erik Jones - April 6, 2020

https://lifehopeandtruth.com/life/blog/do-bunnies-lay-eggs-and-4-other-questions-about-easter/

Easter [yang dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Kristus] dianggap sebagai hari yang paling kudus di dalam kalender orang Kristen. Tetapi ada banyak pertanyaan akan hal itu. Mari kita bahas beberapa pertanyaan penting tentang Easter.  

 

 

 

 

 

 

 

Setiap musim semi, dunia orang Kristen merayakan Easter. Meskipun hari Natal memiliki publisitas yang lebih luas dan lebih komersial, secara teknis hari Minggu Easter juga dianggap yang paling penting di kalender orang Kristen. Tahun ini (2020), Easter akan dirayakan pada hari Minggu, April 12.

Tetapi, acara tradisi apa yang diadakan pada hari libur ini? Kelinci-kelinci yang bertelur, telur-telur yang diwarnai, game pencarian telur-telur yang disembunyikan dan ibadah hari Minggu subuh untuk memperingati Kebangkitan Kristus?

Apa hubungan semua ini dengan kenaikan Sang Juruselamat manusia? Pada kenyataannya, tidak satupun dari tradisi Easter – termasuk perkataan Easter itu sendiri – memiliki hubungan apapun dengan Alkitab.

Meskipun kita tidak menentang semua hari-hari libur ini, kita melihat masalah serius dengan tradisi Easter dan merasa terdorong untuk memberitahukan masalah ini. Artikel ini akan membahas lima pertanyaan penting yang sering ditanyakan orang tentang Easter setiap tahunnya.

1. Apakah kelinci bertelur?

Kelinci adalah hewan mamalia dan tidak bertelur. Meskipun ada lima spesies mamalia yang bertelur, tetapi kelinci bukanlah di antaranya.  

Seekor kelinci betina bisa melahirkan 12 bayi kelinci dan hamil lagi tidak lama setelah melahirkan bayi-bayi itu. Kemampuan kelinci mereproduksi begitu cepat dengan keturunan yang banyak seperti kelinci ini diasosiasikan dengan tingkat kesuburan di dunia agama paganisme kuno [agama penyembah berhala]

2. Mengapa kelinci diasosiasikan dengan Easter?

Kita tahu bahwa sebagian orang tidak percaya bahwa kelinci tidak bertelur. Jadi mengapa – sementara begitu sederhana mencarinya via Google proses reproduksi kelinci – dunia Kristen mengasosiasikan gambar kelinci dan telur-telur yang diwarnai dengan kejadian yang paling penting yang dicatat di dalam Alkitab – yakni kebangkitan Yesus Kristus?

Jawabannya berhubungan dengan jawaban pada pertanyaan pertama.

Kelinci merupakan sebuah lambang fertilitas (tingkat kesuburan) yang dianut dalam agama kuno karena kemampuan reproduksi kelinci yang begitu cepat. Kelinci dapat memproduksi lebih dari 1,000 keturunan selama 9 hingga 12 tahun hidup! Saya tinggal di Texas utara dan saya teringat akan hal ini hampir setiap kali saya keluar rumah. Saya selalu melihat begitu banyak kelinci yang berlari-lari kian kemari sementara saya berjalan.

Seperti kelinci, telur-telur juga digunakan oleh agama paganisme untuk melambangkan fertilitas dan kehidupan baru.

Perkataan Easter (bahasa Inggris) sebetulnya berasal dari Eostre, yang adalah dewa Anglo-Saxon. 

Jika anda seorang Kristen yang mengasihi Yesus Kristus dan sangat menghormati nilai yang Dia perbuat bagi anda, anda tentu akan bertanya pada diri sendiri, apakah tradisi ini menunjukkan kasih dan hormat kepada Yesus dengan mengasosiasikan kebangkitanNya dengan fertilitas agama paganisme [agama penyembah berhala]?

3. Apakah kata “Easter” terdapat di dalam Alkitab?

Perkataan Easter tidak terdapat di lembaran Alkitab. *Seandainya anda bisa memutar balik waktu ke zaman Kisah Para Rasul dan bertanya kepada salah satu dari rasul itu atau anggota Jemaat itu tentang Easter, mereka akan melihat anda dengan wajah bingung. Mereka akan heran dan tidak paham apa yang anda tanyakan. Itu karena Easter ini saja tidak ada dalam perbendaharaan kata mereka – apalagi dalam kalender mereka!

Easter diadopsi secara luas oleh sekte Kristianiti pada abad ke-4, lebih dari 200 tahun setelah zaman Alkitab Perjanjian Baru. Keputusan untuk mengadopsi Easter dibuat di Council of Nicaea [Dewan Nicaea] pada tahun 325 Setelah Masehi untuk merespons kontroversi besar entah tetap setia merayakan Passover [Paskah] atau beralih dari perayaan Paskah itu sendiri.

Mereka yang mendukung pengadopsian Easter ingin agar menjauhkan diri dari agama Yahudi dengan cara mempopulerkan sebuah perayaan yang berbeda dari Passover. Council Nicaea memutuskan untuk mengadopsi Easter dan menetapkan harinya hari Minggu pertama setelah bulan purnama yakni setelah equinox musim semi.

Karena keputusan ini, mereka yang mempertahankan Paskah alkitabiah dicap sebagai kaum sesat – untuk dikucilkan dan dianiaya.

4. Apakah menggantikan Paskah itu dengan Easter salah?

Kita telah menjelaskan secara singkat bahwa Council of Nicaea memformulasikan keputusan untuk meninggalkan Paskah dan mengadopsi Easter. Tetapi haruskah anda mendasari ibadah anda pada keputusan dewan uskup di bawah pemerintahan Emperor Constantine [Kaisar Konstantinus]? Atau bukankah anda harus mendasarinya dengan Alkitab? 

Alkitab, menurut implikasi dari putusan ini, dicap sebagai kesesatan! Alkitab memerintahkan perayaan festival musim semi, yakni “Paskah bagi Tuhan” dan “Hari Raya Roti Tidak Beragi”  (Imamat 23:5-6).

Yesus Kristus mengajarkan lambang baru, seperti mencuci kaki satu-sama lain, roti tidak beragi dan anggur pada Paskah yang Dia rayakan dengan murid-muridNya (Yohanes 13:2-17; Lukas 22:17-21). Kenyataannya, pada malam sebelum Dia disalibkan Dia berkata, “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu” (ayat 15)!

Rasul Paulus berbicara tentang Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi beberapa dekade setelah Kristus bangkit (1 Korintus 5:7-8). Jemaat Kristen di Korintus (yang sebagian besar bukan keturunan Yahudi) merayakan hari-hari kudus Tuhan, bukan Easter.

Jadi, apakah menggantikan Paskah dengan Easter salah? Ya. Tidak ada di dalam Alkitab Allah memberikan hak kepada kita untuk membuang hari-hari kudusNya dan menggantikannya dengan hari-hari menurut keinginan kita. Easter merupakan ciptaan manusia yang diformulasikan sebagai sebuah hari ibadah “Kristen” oleh Council Nicaea sekitar 200 tahun setelah zaman Perjanjian Baru.

Bacalah artikel kami pada topik Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi untuk mempelajari lebih dalam tentang makna perayaan yang ditahbiskan oleh Allah bagi orang Kristen. (Silakan menggunakan kolom search pada situs ini).

5. Apakah Yesus dibangkitkan pada hari Minggu Easter?

Perayaan Easter sangat dikaitkan dengan ide bahwa Yesus Kristus dibangkitkan pada hari Minggu saat matahari terbit (sehingga sekarang disebut “Easter Sunday”). Tetapi jika kita membaca kitab Injil secara seksama Easter Sunday itu hanyalah merupakan sebuah mitos.

Catatan kitab Injil menunjukkan bahwa kubur Yesus telah kosong pada pagi hari “hari pertama minggu itu” (Matius 28:1, 6; Markus 16:2, 6; Lukas 24:1, 6). Kebenaran ini sama sekali tidak menjelaskan bahwa pada saat itu adalah kebangkitan Yesus! Catatan Yohanes menunjukkan bahwa batu itu telah digulingkan “ketika hari masih gelap” (Yohanes 20:1)

Yesus telah bangkit dari kematianNya beberapa jam sebelumnya! Yesus Kristus telah katakan bahwa Dia akan berada di dalam kubur persis tiga hari tiga malam (Matius 12:40). Karena Dia dikuburkan pada saat matahari terbenam pada hari Rabu itu (Lukas 23:53-54), Dia tentu akan berada di kubur selama 72 jam sebelum bangkit pada hari Sabtu matahari terbenam.

Seharusnyakah orang Kristen merayakan Easter?

Kelima pertanyaan di atas yang telah kita bahas tentu akan membawa kita kepada pertanyaan: Seharusnyakah anda merayakan Easter? Buktinya sangat jelas: Easter bukanlah sebuah perayaan orang Kristen. Itu bukan berasal dari Alkitab. Itu tidak dirayakan oleh orang-orang Kristen yang menuruti Alkitab. Tetapi itu merupakan perayaan orang-orang penganut agama paganisme (penyembah berhala) yang merupakan ritual fertilitas dan bahkah merupakan kesalahpahaman tentang kematian dan kebangkitan Kristus.

Sederhananya, Easter itu tidak memiliki tempat di dalam kalender Kristen. Tetapi, kami berharap anda akan mempelajari festival musim semi yang diajarkan di dalam Alkitab.

*Sementara itu memang benar bahwa Easter muncul satu kali di dalam Alkitab terjemahan Alkitab versi King James Version tahun 1611 (Kisah Para Rasul 12:4), itu merupakan kesalahan terjemahan. Asal kata Yunani di ayat tersebut adalah “pascha”, yang seharusnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris “Passover” [Paskah]. Hampir semua terjemahan modern (termasuk versi New King James Version dan New International Version) menerjemahkan itu “Passover.”

 

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry