Apakah Kita Naik ke Sorga Ketika Kita Mati?

oleh Andy Burnett and Erik Jones

https://lifehopeandtruth.com/life/life-after-death/what-is-heaven/go-to-heaven/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Apa yang sesungguhnya terjadi ketika kita mati? Apakah orang Kristen naik ke sorga setelah kematian? Atau barangkali – ke tempat lain? Apa yang dikatakan Alkitab akan terjadi setelah kematian barangkali akan mengejutkan anda.

 

 

 

 

 

 

 

Apakah kita langsung naik ke sorga pada saat kita mati? Apa yang dikatakan Alkitab?

Apakah orang Kristen naik ke sorga ketika mereka mati?

Tidak. Alkitab menyamakan kematian itu seperti tidur (dalam keadaan tidak sadar) bagi semua orang. Itu artinya bahwa bahkan orang Kristen pun tidak naik ke sorga atau ke tempat mana pun setelah kamatian. Akan tetapi, ayat Suci Alkitab, menyingkapkan bahwa orang-orang yang mati dalam Kristus akan dibangkitkan pada saat Dia datang kembali dan mereka akan memerintah bersama Dia di bumi ini.

Artikel ini akan membahas topik-topik berikut ini:

  • Apa yang dikatakan Alkitab tentang kematian?
  • Ayat-ayat Alkitab yang menggambarkan kematian sebagai kondisi tidur
  • Bagaimana kematian itu disamakan dengan tidur?
  • Apakah saya akan naik ke sorga ketika saya mati?
  • Kemana kita pergi ketika kita mati?
  • Ayat-ayat Alkitab tentang kebangkitan dari kematian yang akan datang
  • Harapan dan kesenangan dari kebenaran tentang kehidupan setelah kematian

Apa yang terjadi ketika kita mati? Hampir semua denominasi Kristen mengajarkan “sorga dan neraka” di akhirat. Dasar mereka ialah bahwa setiap manusia memiliki jiwa kekal yang akan seketika itu juga akan naik ke sorga atau ke neraka setelah tubuh fisik ini mati.

Ada banyak ide tentang apa itu sorga dan neraka, dan tentang siapa yang akan naik ke sorga dan siapa yang akan masuk ke dalam neraka. Tetapi apakah ide populer tentang sorga dan neraka ini berasal dari ajaran Alkitab?

Alkitab mengajarkan sangat jelas bahwa semua umat manusia akan mati: “Manusia ditetapkan untuk mati satu kali saja …”  (Ibrani 9:27). Sementara kematian menantikan kita semua, apa yang terjadi setelah kematian merupakan salah satu yang terpenting dari pertanyaan-pertanyaan yang dapat kita tanyakan – dan jawabannya!

Apa yang dikatakan Alkitab tentang kematian?

Jawaban singkat untuk pertanyaan ini ialah bahwa Alkitab mengatakan kita akan mati dengan kematian yang sesungguhnya – kembali menjadi debu. Kita tidak naik ke sorga atau masuk ke dalam neraka, atau tetap dalam keadaan sadar. Orang mati “tidur” dalam ketidaksadaran – mereka tidak dapat berpikir atau merasakan apa-apa.

Tetapi kabar baik ialah bahwa tidur kematian tidak permanen. Alkitab mengajarkan bahwa akan ada kebangkitan – sebuah restorasi hidup pada masa yang akan datang.

Mari kita periksa jawaban ini secara detil dari halaman Alkitab.

Ayat-ayat Alkitab yang menggambarkan kematian sebagai kondisi tidur

Ketika Alkitab menggambarkan kematian, itu sering menyamakannya dengan kondisi tidur.

  • “Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat” (Ayub 3:11, 13).
  • “Demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya” (Ayub 14:12).
  • “Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepadaMu; siapakah yang akan bersyukur kepadaMu di dalam dunia orang mati?” (Mazmur 6:6).
  • “Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Elohimku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati” (Mazmur 13:4).
  • “Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya” (Mazmur 146:4).
  • “Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal” (Daniel 12:2).
  • “Demikianlah perkataanNya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya. Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa” (Yohanes 11:11, 13).
  • “Sebab Daud, sekalipun melakukan kehendak Elohim pada generasinya, namun ia telah mati, dan dikuburkan bersama para leluhurnya, dan tubuhnya mengalami kematian” (Kisah Para Rasul 13:36).
  • “Sebab itu, banyak yang lemah dan sakit di antara kamu, bahkan tidak sedikit yang mati” (1 Korintus 11:30). 
  • “Karena itu, mereka yang mati dalam Kristus, mereka juga binasa. … Namun sekarang, Kristus telah dibangkitkan dari kematian, dan menjadi buah sulung dari mereka yang telah mati” (1 Korintus 11:18, 20).
  • “Lihatlah, aku mengatakan sebuah rahasia kepadamu, sesungguhnya kita tidak semuanya akan mati, tetapi kita akan diubahkan” (1 Korintus 15:51).
  • “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Elohim bersama-sama dengan Dia” (1 Tesalonika 4:13-14).
  • [Yesus Kristus] sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia” (1 Tesalonika 5:10).

Ayat-ayat kitab suci di atas menjelaskan bahwa Alkitab menyamakan kematian dengan tidur.

Bagaimana kematian itu disamakan dengan tidur?

Arti kematian itu seperti tidur ialah bahwa dalam keadaan demikian tidak ada pikiran sadar terjadi ketika seorang mati. Orang yang sudah mati itu benar-benar tidak memiliki alam sadar – tidak tahu apa-apa dan tidak mempunyai perasaan apa-apa lagi. 

Ayat-ayat Alkitab menjelaskan bagaimana kematian itu merupakan suatu keadaan orang yang sudah mati itu tidak tahu apa-apa lagi:

  • “Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya” (Mazmur 146:4).
  • “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa” (Pengkhotbah 9:5).
  • “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi” (Pengkhotbah 9:10).

Tetapi satu lagi alasan bahwa kematian itu merupakan aspek yang dapat disamakan dengan tidur ialah karena, sebagaimana dinyatakan oleh beberapa ayat Alkitab di atas, kematian adalah sementara. Ketika seseorang tertidur, mereka akan akhirnya bangun. Ketika seseorang mati, mereka mengalami “sleep of death” (Psalm 13:3, KJV) – “tidur dalam kematian” (Mazmur 13:4, Indonesian Modern Bible) selama waktu tertentu, tetapi akan dibangunkan lagi di waktu yang akan datang. Alkitab menyebutkan ini sebagai kebangkitan dari kematian.

“Apakah saya akan naik ke sorga?”

Ayat-ayat Alkitab yang kita kutip di dalam artikel ini menjelaskan bahwa ketika orang mati, dia tidak sadar. Kematian itu sama seperti tidur. Tetapi banyak orang mempercayai bahwa orang-orang baik naik ke sorga ketika mereka mati. Pada kenyataannya, setiap tahun ribuan orang bertanya pada search engines di Internet: “Apakah saya akan naik ke sorga?”

Ayat-ayat bacaan di atas menjawab pertanyaan ini secara tidak langsung. Secara keseluruhan itu menjelaskan kondisi kejiwaan orang-orang mati dengan menggunakan analogi (tidur), dimana analogi tersebut tidak menemui titik kesesuaian dengan pendapat umum tentang sorga. Sebagian besar gereja tidak mengajarkan bahwa orang naik ke sorga untuk tidur selamanya.    

Tidak ada ayat Suci Alkitab yang mengatakan kita akan naik ke sorga ketika kita mati.

Kenyataannya, Yesus Kristus – Penguasa tertinggi yang kepadaNya kita berkonsultasi tentang topik ini – demikian dikatakan Yohanes 3:13: “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.”

Rasul Petrus memperteguh ajaran Yesus Kristus di dalam khotbahnya yang terkenal itu, yang dia sampaikan tujuh minggu setelah kebangkitan Yesus dari kematian: “Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. … Sebab bukan Daud yang naik ke sorga” (Kisah Para Rasul 2:29, 34).

Ke mana kita pergi ketika kita mati?

Sebagaimana kita telah pelajari, orang yang telah mati itu tidak naik ke sorga. Mereka sedang “tidur” atau beristirahat di dalam kubur mereka. Tetapi, sebagaimana kita telah sebutkan, bahwa “tidur” di sini tidaklah permanen. Alkitab itu berisi kabar baik bahwa Elohim akan membangunkan mereka – di dalam sebuah kebangkitan dari kematian! Yakni, bagi orang Kristen sejati yang akan terjadi pada saat Yesus Kristus kembali ke bumi ini.

Rasul Paulus menjelaskan hal itu di 1 Tesalonika 4:15-16: “Inilah firman Tuhan yang hendak kami katakan kepadamu, yaitu pada waktu kedatangan Tuhan Yesus, kita yang masih hidup tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Saat penghulu malaikat berseru dan sangkakala Elohim ditiup sebagai suatu tanda, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga, dan orang yang mati dalam Kristus akan lebih dulu bangkit.”

Pada saat Yesus Kristus kembali ke bumi ini, sebagaimana Paulus nyatakan, maka “mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (ayat 16). Karena orang yang “bangkit”, adalah orang yang harus muncul dari suatu tempat. Jika orang yang telah mati dan naik ke sorga, berarti orang tersebut tidak mengalami kebangkitan dari kubur mereka ketika Kristus kembali. Tetapi turun dari sorga? Paulus sangat jelas bahwa orang-orang mati akan bangun dari tidur dan bangkit.

Kebenarannya ialah bahwa pada kenyataannya Alkitab menggambarkan lebih dari satu kebangkitan.

Ayat-ayat Alkitab tentang kebangkitan orang-orang mati pada masa yang akan datang

Berikut ini adalah ayat-ayat Alkitab yang berulang-ulang menjelaskan bahwa orang-orang mati akan dibangkitkan di masa datang. Ayat-ayat ini memberi penghiburan bagi kita ketika kita menghadapi kematian orang-orang yang kita kasihi.

  • Yesus Kristus yang berbicara: “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Yohanes 6:39-40). (Di dalam Alkitab, ucapan “akhir zaman” biasanya merujuk pada saat Yesus Kristus datang kembali ke bumi ini.)
  • Yesus Kristus yang berbicara: (Joh 5:28)  Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yohanes 5:28-29).
  • Rasul Paulus yang berbicara: “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Korintus 15:51-52).
  • Ibu Samuel, Hana, dalam doanya: “TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana” (1 Samuel 2:6).
  • Yesaya yang menubuatkan: (Isa 26:19)  “Ya, TUHAN, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali” (Yesaya 26:19).

Telah ditetapkan bahwa kita semua akan mati, tetapi ketika Yesus Kristus datang kembali ke bumi ini pada hari terakhir, semua pengikut Yesus Kristus yang telah mati akan dibangkitkan dari kubur mereka dan akan mendapat hidup yang kekal.

Dan setelah itu akan ada lagi kebangkitan bagi mereka yang, sewaktu hidupnya, belum pernah dipanggil menjadi pengikut Yesus Kristus.

Pada akhirnya, setiap orang akan mendapat kesempatan untuk keselamatan.

Kebenaran tentang kehidupan setelah kematian memberi kita harapan dan kesenangan

Sementara mungkin menjadi penghiburan bagi mereka yang menghadapi kematian orang-orang yang mereka kasihi dan mereka menganggap bahwa orang-orang mati mereka memandang mereka dari sorga, kepercayaan seperti ini tidak didukung oleh Alkitab. Sebaliknya, Firman Tuhan menghibur kita dengan kebenaran bahwa Elohim akan membangkitkan mereka kembali hidup, dan semua akan mendapat kesempatan menjadi anak-anak Elohim, yang akan hidup bahagia, produktif dalam kehidupan yang berkelimpahan selamanya!

Sementara itu, tidak ada penderitaan di dalam kubur. Orang mati tidak memiliki pikiran sadar atau kesadaran dan mereka tidak tahu apa-apa tentang waktu. Mereka tidur di dalam alam kubur mereka.

Tetapi Elohim menjanjikan bahwa mereka akan hidup kembali! Ketika orang-orang mati dibangkitkan, itu akan seolah-olah mereka telah bangun dari tidur lelap mereka.

Paulus menyamakan persepsi orang-orang mati itu dari saat mereka mati hingga saat mereka dibangkitkan seperti “dalam sekejap mata” (1 Korintus 15:52). Itu artinya bahwa waktu antara kematian dan kebangkitan seperti dalam sekejap mata bagi orang itu – sekedip mata.

Ketika orang-orang mati dibangkitkan, kematian mereka itu dirasakan seperti beberapa saat yang lalu terjadi – meskipun kematian mereka itu terjadi ratusan (atau bahkan ribuan) tahun sebelumnya!

Kita dapat memperoleh penghiburan besar karena kita tahu bahwa ketika mereka bangun, mereka akan berada di dalam dunia yang jauh berbeda, yakni suatu dunia dimana Yesus Kristus dan orang-orang kudusNya akan, sudah pada saat itu, memerintah bersama-sama.  

Jadi, kesimpulannya, apakah kita naik ke sorga ketika kita mati?

Alkitab menjawab pertanyaan ini dengan jelas: Tidak. Hanya Yesus Kristus yang telah naik ke sorga. Manusia tidak naik ke sorga atau masuk ke neraka pada saat kematian.

Tetapi itu bukan berarti seluruh harapan sama sekali hilang ketika orang mati. Alkitab menyingkapkan harapan yang memberi penghiburan bagi kita bahwa orang-orang mati akan dibangkitkan pada kebangkitan yang akan datang – setelah Yesus Kristus kembali.

Untuk pelajaran lebih lanjut tentang topik ini, bacalah artikel kami – pada situs ini - yang berjudul “Adakah Kehidupan Setelah Kematian?” dan “Jiwa Kekal: Apa itu Jiwa?” (Silakan menggunakan kolom search).

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry