Apakah Nama Anda Ada di Dalam Kitab Kehidupan?

oleh Jeremy Lallier

https://lifehopeandtruth.com/life/christian-living/christianity-in-progress/is-your-name-in-the-book-of-life/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Alkitab banyak berkata tentang mereka yang tidak terdaftar di dalam Kitab Kehidupan atau di dalam Kerajaan Elohim. Apakah anda termasuk di dalamnya? Dan kalau termasuk, apa yang anda dapat lakukan tentang hal itu?

 

 

 

 

 

Sulit bagi kita untuk melebih-lebihkan belas kasih Elohim. Sebab dari halaman awal hingga halaman akhir Alkitab, kenyataan belas kasihan Sang Pencipta kita merupakan sebuah ikatan yang menjalin dirinya sendiri di dalam dan di luar perumpamaan, catatan sejarah, mazmur pujian, surat-surat epistel, dan juga seruan ilahi.

Elohim yang penuh belas kasih

Belas kasih ini merupakan satu-satunya alasan anda dan saya bisa menjadi orang Kristen saat ini. Kita tidak mencari pengetahuan kebenaran itu. Kita tidak bebas dari penalti maut atas dosa-dosa kita karena keberuntungan atau kebetulan. Kita tidak memiliki peluang untuk masuk ke dalam Kerajaan Elohim karena kita orang penting dan sangat diperlukan di alam sorgawi.

“Namun Elohim yang kaya dengan kemurahan telah mengasihi kita, melalui kasihNya yang besar. Bahkan ketika kita mati dalam kesalahan-kesalahan, Dia telah menghidupkan kita bersama Kristus. … Karena anugerah kamu telah diselamatkan oleh iman, itu bukan karena usahamu, tetapi pemberian Elohim, itu bukan karena perbuatan-perbuatan, sehingga tidak seorang pun dapat memegahkan diri” (Efesus 2:4-5, 8-9).

Di dalam kitab Mazmur, perkataan mercy [belas kasih atau rahmat] terdapat sekitar 100 ayat yang berbeda tersebar di 49 mazmur yang berbeda.

  • “Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia” (Mazmur 103:17).
  • “Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepadaMu” (Mazmur 86:5).
  • “Sebab kebaikanMu sungguh besar sampai ke langit, dan kesetiaanMu sampai ke awan-awan” (Mazmur 57:11).

Ajaran Yesus akan belas kasih Elohim

Dalam pelayananNya di bumi ini menekankan aspek karakter Elohim ini dalam perumpamaan anak yang hilang, yang kembali kepada bapanya setelah bertahun-tahun sengsara akibat keputusannya yang buruk, tetapi dia mendapat pengampunan, bukan penolakan (Lukas 15:11-32); satu lagi dalam perumpamaan domba yang tersesat itu, dimana gembalanya pergi mencari ke pegunungan dan setelah menemukannya dia sangat bersukacita (Matius 18:11-14); dalam ratapanNya saat Dia melihat bangsa Israel, Dia berseru, "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Matius 23:37).

Tak terbantahkan bahwa kita melayani Elohim yang penuh kasih dan kesabaran, yang “menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9).

Apa yang terjadi kepada mereka yang namanya tidak ada di Kitab Kehidupan?

Akan tetapi Alkitab jelas bahwa beberapa orang akan binasa. Rasul Yohanes, yang memperhatikan tahapan akhir dari rencana Elohim dalam penglihatannya, menuliskan sbb: “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Wahyu 20:15).

Ada batas terhadap kesabaran.

Firman Elohim berbicara kepada kita akan dua kebenaran yang penting tentang ayat yang bunyinya bengis di kitab Wahyu.

  1. Sebagian besar dari umat manusia yang pernah hidup di bumi ini belum pernah memahami kebenaran Elohim, jalan hidupNya, atau potensi mereka menjadi anak-anak Elohim. Sebagian besar orang telah (dan terus hingga sekarang) dibutakan oleh sebuah selubung rohani bahwa Elohim belum singkirkan dari mata mereka (Yesaya 25:7; 2 Korintus 3:12-18).
  2. Selubung itu akan disingkirkan. Di masa yang datang, semua orang, bahkan mereka yang mati ribuan tahun sebelum kita, akan diberi kesempatan untuk belajar dan hidup di jalan hidup Elohim – bertobat dari dosa-dosa mereka dan akan mengalami belas kasih Elohim dalam hidup mereka sendiri.

(Untuk pelajaran yang lebih mendalam tentang tahapan rencana Elohim, bacalah artikel kami, pada situs ini, yang berjudul (“Hari Raya Penghakiman Takhta Putih: Tuaian Akhir”)

Lautan api datang setelah semua ini.

Di dalam Kerajaan: tidak ada lagi penderitaan dan itu berarti tidak ada lagi dosa

Elohim menghendaki setiap orang bertobat, tetapi Dia juga mengetahui bahwa tidak setiap orang yang mau bertobat. Meskipun pada akhirnya selubung itu akan disingkirkan oleh Elohim dan semua mata melihat kebenaran itu dengan jelas, masih akan ada orang-orang yang menolak bertobat dan meninggalkan dosa itu – mereka yang meskipun melihat jalan Elohim yang sempurna itu, masih akan berkata, “Tidak, saya mau melakukan dengan cara saya sendiri.

Sekali dosa tetap dosa, dan dosa itu mendatangkan kesengsaraan dan penderitaan. Dalam kata lain, dosa selalu menyakiti.

Elohim menolak dan tidak mengizinkan itu ke dalam KerajaanNya. Di dalam Kerajaan itu, “Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" (Wahyu 21:4).

Itu sesuatu hal yang tidak mungkin kecuali dosa disingkirkan dari dunia ini. Sementara dosa ada, kesedihan, tangisan dan penderitaan tidak akan terelakkan. Dengan demikian, pada bab akhir dari kitab Wahyu itu, Elohim memberikan kita sebuah janji dan sebuah peringatan: 

“Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar” (Wahyu 22:14-15).

Di dalam Kerajaan itu adalah orang-orang yang telah bertobat dan mendedikasikan hidupnya kepada hukum-hukum Elohim. Pada pinggiran Kerajaan itu adalah orang-orang yang terus tersangkut pada dosa. Mereka – dan gaya hidup mereka yang berdosa – akan dibinasakan di dalam lautan api, hidup mereka selesai.

Nama siapa yang ada di dalam Kitab Kehidupan itu?

Sebagai seorang Kristen, tidak mudah menganggap sepele rasa takut tentang Kitab Kehidupan. 

Bagaimana jika nama saya tidak ada di dalamnya?

Bagaimana jika saya terlalu cuek – bagaimana jika saya tidak mengalahkan dosa dalam hidup saya – dan jika waktunya tiba, saya hanya berdiri di pinggiran Kerajaan itu dan bukan di dalamnya?

Jika anda penasaran tentang hal itu, anda tidak sendirian, dan anda tidak akan yang terakhir. Itulah sesuatu yang paling kita khawatirkan bahwa pada saat-saat tertentu di dalam hidup kita, kita merasa cemas.

Yesus banyak berbicara tentang perumpamaan yang ujungnya adalah “ratapan dan kertakan gigi” bagi mereka yang melalaikan tanggung jawabnya (baca Matius 13:42; 22:13; 24:51; 25:30). Mudah bagi kita bertanya-tanya entah kita telah tergelincir ke dalam peran itu tanpa kita sadari – bertanya-tanya entah kita sedang menyimpang ke arah jalan yang salah, dan bukan menuju Kerajaan itu.

Tetapi mari kita lihat lebih dekat kepada perumpamaan-perumpamaan itu. Karakter yang mana yang mendapat hukuman? “Anak-anak si jahat” (Matius 13:38), tamu undangan perkawinan yang tidak sopan itu, hamba yang malas dan yang jahat itu. Hal-hal seperti ini harus kita hindari – sebab ini merupakan keputusan hati. Perumpamaan ini bukan tentang orang-orang yang mencoba tetapi masih gagal; perumpamaan ini adalah orang yang berhenti mencoba dan sama sekali tidak mau mecoba lagi – dan dalam banyak hal, mereka ini secara aktif menolak dan menentang Elohim.  

Andakah itu? Saya meragukan. Saya kira anda sangat peduli untuk tetap selaras dengan Elohim, jika tidak anda tidak ingin membaca artikel ini. Anda adalah seorang Kristen dalam proses, yang berarti anda mungkin sering gagal – lebih sering daripada yang anda bayangkan (yang manapun itu, selamat bergabung dengan klub ini), tetapi kegagalan itu bukan berarti anda tidak mencoba lagi.

Dan usaha kita untuk terus mencoba itulah yang akan diperhitungkan. Apakah anda sedang mencoba bertobat? Apakah anda saat ini sedang berusaha untuk hidup dengan hukum-hukum Elohim? Apakah anda mendorong niat anda untuk hidup lebih baik? Apakah anda mempunyai sebuah gol rohani yang anda perjuangkan saat ini?

Di sinilah hal penting tentang Kitab Kehidupan: Orang-orang yang namanya tidak ada di dalam Kitab Kehidupan itu ialah karena mereka tidak mau namanya di catat di dalam Kitab itu. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak mau bertobat dan berubah, meskipun dihadapkan kepada kebenaran Elohim. Mereka menolak untuk berusaha hidup sesuai kebenaran. Melalui perbuatan mereka, mereka akan berkata kepada Elohim, “Saya tidak mau apa yang Engkau tawarkan. Hidup dalam dosa lebih baik daripada hidup pada jalan-jalanMu.

Jika seperti itu sikap kita, maka dapat dipastikan bahwa tidak ada tempat untuk kita di dalam Kitab Kehidupan atau di dalam Kerajaan Elohim. Tetapi jika bukan demikian sikap kita – apabila kita hanya orang-orang yang tak sempurna yang sering jatuh atau membuat kesalahan dan berjuang lagi melawan sifat manusiawi kita dan berusaha menaati Elohim – maka kita tidak perlu takutkan akan nama kita di dalam Kitab Kehidupan itu.

Elohim ingin menuliskan nama anda di dalam Kitab Kehidupan

Tempat kita di dalam Kitab Kehidupan dan Kerajaan Elohim itu tersimpan bagi kita melalui belas kasih Elohim: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Elohim, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).

Tidak satupun di antara kita yang cukup kuat untuk mendobrak pintu Kerajaan itu – tetapi kasih karunia Elohim membukakan pintu-pintu itu dengan lebar. Adalah karena kasih karunia Elohim yang menolong kita untuk dapat berdiri lagi jika kita jatuh. Oleh kasih karuniaNya kita dibenarkan di hadapanNya. Oleh kasih karuniaNya kita dapat berjalan dari pinggiran Kerajaan itu dan masuk ke dalamnya dan menjadi anggota keluarga Elohim.

Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu” (Lukas 12:32).

Sulit bagi kita untuk terlalu menekankan belaskasih Elohim. Dari lembaran awal Alkitab hingga lembaran akhir, kasihNya ada disebut di setiap lembaran, yang mengingatkan kita bahwa, jika kita mau mengikuti Dia, tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang dapat menghentikan kita untuk melangkah ke dalam Kerajaan Elohim.

Apakah anda mempunyai topik yang anda ingin bahas pada situs ini? Anda dapat mengajukan secara anonim melalui lifehopeandtruth.com/ideas.

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry