Bagaimana Menciptakan Persahabatan
Posted on December 12, 2015
oleh Larry Murray
http://lifehopeandtruth.com/relationships/friendship/how-to-make-friends/
Kemajuan teknologi telah menciptakan cara baru yang menakjubkan untuk berkomunikasi. Akan tetapi apakah media sosial yang keranjingan sedang mempengaruhi mutu persahabatan kita? Bagaimana kita dapat menciptakan persahabatan yang lebih sejati.
Hanya dengan sebuah komputer, tab atau smart phone sekarang ini kita sudah bisa berbagi informasi dan mengirim foto-foto, kita dapat berbagi pikiran dan pengalaman yang kita alami saat ini bersama keluarga dan teman-teman kapan saja. Dengan menekan tombol search, kita sudah bisa mencari dan menghubungi teman-teman lama dan bahkan memutuskan pertemanan dengan orang-orang yang belum pernah kita temui secara tatap muka.
Banyaknya jejaring sosial, “teman” kita dapat terus bertambah banyak hingga seorang individu bisa bersenda gurau dengan lebih banyak teman di Facebook daripada teman-teman sesungguhnya secara tatap muka!
Semakin lama semakin banyak penelitian yang menunjukkan dampak media sosial dan dampak “teman-teman digital” yang dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk berinteraksi kepada orang lain secara langsung. Akan tetapi meskipun kita mencoba melupakan tantangan modern ini, bagaimana memulai pertemanan sejati telah merupakan pertanyaan penting di benak kita dan umat manusia pada umumnya selama berabad-abad.
Apa yang dikatakan Alkitab tentang bagaimana menciptakan pertemanan dan menjadi seorang sahabat yang baik?
Untuk menciptakan persahabatan, hendaklah bersikap ramah!
Setiap orang menginginkan teman yang benar dan setia, tetapi tidak semua orang tahu bagaimana mendapatkan teman yang demikian dan bagaimana menjadi seorang teman yang demikian.
Alkitab mengajarkan pentingnya bagi kita untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan – dan kita semua menghargai orang lain yang bersikap ramah (Matius 7:12; Amsal 18:24). Orang yang menciptakan pertemanan dengan mudah adalah mereka yang menyatakan ketertarikannya kepada orang lain dan apa yang mereka lakukan. Dengan menyapa, bertanya dan menunjukkan ketertarikan kepada orang lain, anda membuat mereka merasa disambut dan dihargai, kita menolong mereka untuk merasakan bahwa apa yang mereka lakukan sangat bermanfaat.
Orang-orang yang baik dan ramah tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyampaikan pujian kepada teman-teman mereka ketika mereka melakukan pekerjaan baik. Mereka akan senang hati dan menyadari betapa pujian itu akan mendorong semangat mereka, dan dalam hal yang sama mereka akan memuji orang lain juga.
Seorang teman yang baik memberi dorongan semangat
Raja Salomo yang penuh hikmat berkata, “Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya … dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan” (Pengkhotbah 4:9-10, 12).
Dampak positif dari dorongan semangat yang diberi pada saat yang tepat sangat luar biasa. Saya masih mengingat satu pengalaman pada saat saya berbicara kepada seorang teman sekelas yang tidak begitu terkenal di sekolah setelah dia mengalami bullying [penganiayaan]. “Tidak usah cemaskan dia,” saya katakan. “Dia itu iri hati dengan prestasimu di kelas.” Beberapa kali lagi saya mencoba menyemangati dia ketika saya melihat dia sedang merenung sedih.
Respon apa yang saya dapatkan dari dia! Dari sejak itu kami mulai melakukan segala sesuatu bersama-sama. Kemudian, dia memperkenalkan saya sebagai “sahabat karibnya.” Insiden ini mengajarkan kepada saya betapa penting bagi saya untuk menunjukkan simpati, dan hingga pada hari ini kami tetap menjadi “sahabat karib”!
Jadilah seorang yang dapat dipercaya
Tipe orang seperti apa yang diinginkan seseorang untuk menjadi sahabat dekat mereka? Tentu, mereka yang bisa dipercaya dan diandalkan. Apakah orang lain melihat anda sebagai seorang yang dapat dipercaya? Teladan hidup anda sehari-hari, standar jalan hidup yang anda anut, akan menciptakan penilaian bagi orang lain. Yesus menegaskan: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. … Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:14, 16).
Jangan pernah kompromi dengan integritas anda, standar anda atau iman anda hanya karena anda mengira bahwa seseorang tidak akan mengakui anda karena mengikuti jalan hidup yang diperintahkan Allah. Apabila orang itu merupakan seorang teman yang berguna, dia akan menghargai kejujuran dan keteguhan anda. Jika tidak, dia berarti bukanlah tipe-tipe orang untuk dijadikan sebagai seorang sahabat baik!
Apakah anda memiliki dengki?
Berbicara sebagai manusia, mungkin akan sangat sulit bagi kita untuk menghilangkan sakit hati atau dendam. Rasul Paulus menegaskan, “Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu” (Efesus 4:26). Jika anda mempunyai masalah dengan seseorang, temuilah orang itu hari itu juga dan selesaikan masalahnya. Kemudian teruskan persahabatan dengan dia tanpa mengingat kejadian itu lagi – lupakan.
Dengan melupakan dengki berarti mengampuni orang lain. Di dalam kitab Injil Matius 6:14-15 kita membaca, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” Ini suatu pelajaran bagi kita!
Sudah berapa banyak persahabatan yang telah rusak atau hancur disebabkan oleh sakit hati dan semua itu tidak pernah diselesaikan, dan oleh karena itu tidak pernah dimaafkan? Sebaliknya, berapa banyak persahabatan, pemberian semangat yang menyenangkan hati dan dukungan yang timbul setelah masalah itu diselesaikan dan dimaafkan? Karena kurangnya sikap menghargai persahabatan dan belajar memaafkan, maka banyak orang tidak akan pernah mengenal apa itu persahabatan sejati.
Kepedulian terhadap orang lain
Di dalam kitab Injil Lukas 6:31 Yesus Kristus berkata, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” Ini adalah bacaan yang dari dalamnya kita menarik sebuah “kaidah kencana.” Jadi jika kita ingin sahabat kita menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada kita, kita harus belajar juga untuk melakukan hal yang sama. Itu bukan suatu sikap untuk mencoba mengambil manfaat atau memanfaatkan orang lain, tetapi melayani orang lain untuk kebaikan mereka.
Beberapa waktu lalu, saya bekerja sebagai seorang penyiar radio amatir untuk penawaran barang-barang pasar loak. Seseorang memiliki banyak alat-alat perlengkapan untuk dijual dengan harga murah di meja dagangannya, dia ingin menawarkannya. Sementara itu ada seseorang yang berkunjung ke pasar dadakan itu dengan senang hati dan berkata. “Saya akan menawarkan 800 untuk disiarkan di radio ini” kata dia. “Tidak” kata si penjual itu, “itu terlalu mahal; saya akan menawarkannya dengan harga 600.” Anda tidak sering melihat ini terjadi!
Hal yang menarik ialah bahwa hampir semua barang-barang itu habis terjual! Hal ini sungguh membuktikan betapa cepatnya seseorang bisa mengembangkan reputasinya karena kejujuran dan keadilan. Hanya sekedar aksi seperti itu, orang ini telah mendapat respek dari setiap orang di pasar itu. Hal yang sama dengan kejadian ini ialah bahwa apabila anda sudi mendengarkan dan menolong orang lain maka hal itu akan mendatangkan respek bagi anda dari mereka.
Beberapa petunjuk
- Untuk memiliki teman, kita harus belajar untuk mengekang watak kemarahan kita. Rasul Yakobus berkata, “Hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (Yakobus 1:19)
- Jangan takut mendatangi orang lain untuk meminta nasihat. Anda tidak hanya belajar sesuatu dari situ, tetapi juga anda akan membuat mereka merasa dibutuhkan dan merasa berguna!
- Jika anda salah, akui saja – tanpa ragu-ragu! Orang itu akan menghargai anda lebih daripada yang anda bayangkan!
- Konfrontasi membuahkan kemarahan dan barangkali kebencian, jadi hindarilah itu dalam segala kemungkinan. Raja Salomo menuliskan kata-kata hikmat untuk kita simak: “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah” (Amsal 15:1). Sering sekali pendekatan yang lemah lembut dapat meredakan dan menghilangkan seluruh kemarahan orang.
- Jangan pernah mempermalukan seseorang di depan orang lain. Jika anda memiliki sebuah masalah untuk diangkat menjadi sebuah isu, lakukan itu secara pribadi, di mana orang itu mempunyai kesempatan untuk membela diri dan jangan mengangkat isu yang bukan urusan orang lain.
- Jangan pernah terlibat dalam gosip dan menyebarkan gunjingan. Allah mengutuk perilaku seperti ini sebagai dosa yang sangat serius. Di dalam Yakobus 1:26 kita dinasihatkan untuk “mengekang lidah [kita].” Yakobus 3:8 menambahkan, “Tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.”
- Jangan mengutuk orang lain! Yesus menasihatkan kita, “Jangan menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi” (Matius 7:1). Tetapi, kita sebaiknya mencari faktor positif yang berhubungan dengan perilaku orang.
Pedoman pengajaran Allah
Semua nasihat ini tentang bagaimana menciptakan persahabatan bisa kita dapatkan di dalam buku panduan Allah – Alkitab. Batu penjuru persahabatan yang hakiki ialah kasih. Yesus sendiri berkata kepada kita, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:39). Kasih menghasilkan kepedulian terhadap orang lain, yakni sikap peduli tanpa pamrih dan seluruh aspek-aspek yang kita diskusikan di atas. Kasih terhadap orang lain merupakan dasar untuk segala hubungan persahabatan yang hakiki!
Di dalam Galatia 5:22-23 Paulus menuliskan karakteristik dari “buah-buah Roh”: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Seberapa banyakkah dari karakteristik ini yang akan diperlukan untuk persahabatan? Dia melanjutkan: “Janganlah kita saling menantang dan saling mendengki” (Galatia 5:26).
Orang-orang yang ramah dan sifatnya bersahabat nampaknya memiliki lebih banyak waktu berharga. Tetapi rahasianya terletak pada kesabaran mereka dan kesudian hati mereka untuk membagi waktu mereka dengan orang lain. Seringkali bahwa itulah yang mereka butuhkan untuk perlunya berbagi – waktu yang mereka berikan mengandung ketulusan hati untuk peduli dengan orang lain. Investasi sedikit dari waktu anda pada situasi dan tempat yang benar akan terbayar seratus kali lipat di kemudian hari!
Teknologi modern memberikan banyak manfaat, termasuk komunikasi instan ke seluruh dunia. Namun komunikasi instan ini tidak sama dengan persahabatan-persahabatan yang tulus dan yang saling mempercayai.
Jika kita benar-benar menjalani hidup sebagaimana Allah mengajarkan kita di dalam buku panduanNya itu, yakni Alkitab, kita akan tahu bahwa kita akan menciptakan lebih banyak sahabat dan bahwa orang lain akan senang bersahabat dengan kita. Kita akan lebih diperlengkapi untuk menjadi seorang teman yang baik, dan kita akan menempatkan diri kita pada posisi untuk mendapatkan hormat dari orang lain, yang juga akan menjadi sahabat baik kita!
Untuk informasi lebih lanjut tentang memperbaiki hubungan dalam berbagai bidang, silakan memeriksa artikel kami pada bagian “Relationships”.
Apakah anda punya pertanyaan?
Ajukanlah kepada kami.
This article was translated from http://lifehopeandtruth.com