Bagaimana Menjadi Seorang Suami yang Baik

Oleh Mike Bennett

https://lifehopeandtruth.com/relationships/marriage/how-to-be-a-good-husband/  

Suami-suami dan calon-calon suami sungguh memiliki berkat yang indah – dan tanggung jawab besar. Bagaimana kita melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam peran alkitabiah yang paling penting ini?

Disclaimer: Dengan menuliskan artikel ini, saya tidak mengklaim diri saya sebagai seorang suami yang hebat. Sementara saya dan istri saya sudah mendekati  usia pernikahan kami yang ke-30 tahun, saya kagum pada kesabaran dia dan dukungan dan ketabahannya atas kesalahan saya dan sikap serta dosa saya. Saya juga sadar bahwa saya perlu untuk terus memperbaiki melalui pelajaran Alkitab ini.

Sebagaimana puisi hokey acrostic menyebutkan HUSBAND [suami], bahwasanya Alkitab menggunakan puisi-puisi acrostic sebagai alat bantu memori, dan barangkali ini akan membantu saya untuk mengingat tujuh poin berikut ini.

Jadi apa yang dikatakan Alkitab tentang para suami dan bagaimana menjadi seorang suami yang baik?

Hormati dia

“Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang” (1 Petrus 3:7).

Menunjukkan hormat sangatlah penting di dalam hubungan (1 Petrus 2:17) dan sebaiknya hal ini kita mulai dari rumah dimana kita harus menghormati ayah dan ibu kita (Keluaran 20:12). Rasa hormat sangatlah penting – dan sulit – di dalam hubungan pernikahan. Adalah mudah untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang yang jarang kita jumpai. Tetapi ketika kita melihat pasangan hidup kita sedang mengalami suasana hati yang kusut dan ketika sikap kita mulai sedikit aneh hal semacam ini akan mulai mengikis hati dan bisa semakin menipis pada masing-masing pasangan, dan dalam hal ini akan lebih sulit untuk selalu bisa menunjukkan hormat dan penghargaan. 

Allah menciptakan kita sebagai manusia dan sementara itu manusia mendambakan dan membutuhkan hormat. Jadi dengan prinsip  kaidah kencana (Matius 7:12), kita juga sebaiknya memberi hormat.

Hal yang sama berlaku juga untuk tolong-menolong. Allah menjadikan wanita untuk menjadi penolong laki-laki (Kejadian 2:18), dan Dia mengharapkan kita untuk juga menolong istri kita. Menolong istri merupakan cara lain untuk menunjukkan hormat kepada mereka.

Pahami dia

Laki-laki sering berseloro bahwa ini adalah hal yang tidak mungkin. Ahli fisika yang genius, Stephen Hawking, telah banyak merenungkan rahasia-rahasia alam semesta ini, tetapi dia berkata bahwa wanita “adalah benar-benar misteri.”

Tetapi rasul Petrus mengajarkan suami-suami untuk hidup bijaksana dengan mereka (1 Petrus 3:7).

Buku The NKJV Study Bible menjelaskannya seperti ini: “Seorang suami Kristen sebaiknya benar-benar menyadari kebutuhan istrinya, kelebihannya dan kelemahannya, dan golnya serta hasratnya. Suami perlu mengetahui sebanyak mungkin tentang dia sehingga dapat meresponinya dengan baik.”   

Seks

Allah menciptakan seks untuk mempererat hubungan pernikahan. Itu merupakan bagian dari hal menjadikan dua insan menjadi “satu daging,” dan itu dimaksudkan untuk menjadi hubungan yang kudus, dan yang patut mendapat hormat (Kejadian 2:24-25; Ibrani 13:4). Tetapi Setan dan masyarakatnya telah melakukan yang terburuk yang telah menyesatkan dan menodai kehidupan seks dan pernikahan.

Istri kita harus tahu bahwa kita tidak akan melakukan sesuatu yang akan menyakiti dia atau menyebabkan sesuatu yang memalukan bagi dia. Seks bukanlah hanya sebagai pemuasan diri, tetapi sebagai pemberian perhatian yang lembut kepada pasangan hidup anda.

Bond: Ikatan

Saya tidak sedang berbicara tentang 007, tetapi tentang ikatan batin yang rekatnya seperti lem. Ketika orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang perceraian, Dia bertanya balik entah mereka sudah membaca, ‘“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:5-6).

Meninggalkan artinya ‘mengabaikan’; bersatu dengan artinya ‘rekat kepada’” Kita harus membangun ikatan yang kuat dan yang tak terputuskan dengan istri kita.  Ini tidak berarti bahwa kita tidak fleksibel. Justru pada kenyataannya, ikatan kuat batin ini memerlukan fleksibilitas sepenuhnya dan memerlukan kelemah-lembutan.

Selalu setia

Pernikahan adalah suatu komitmen dan sebuah perjanjian atau ikrar dengan sang istri dan dengan Allah. Kita harus selalu setia dalam segala hal, termasuk setia di dalam pikiran kita (Matius 5:28).

Jangan pernah gagal mencintainya

Kita tidak boleh mengalah terhadap si penghancur pernikahan yang menelan cinta kasih pernikahan itu: iri, kesombongan, kekasaran, pementingan diri sendiri, kemarahan, pikiran jahat atau godaan dosa (termasuk pornografi).

Sangat menarik untuk kita pahami bahwa kasih itu tidak … (1 Korintus 13:4-6). Bacaan ini menarik untuk kita pelajari lebih dalam dan untuk kita renungkan – sebagai suami Kristen.   

Selalu menyenangi dia

Nyatakan kesetiaan, kekaguman dan hasrat anda; hidupkan kehangatan percintaan anda (Kidung Agung 7:6; Amsal 5:19). Hidup tidak semata-mata tentang fun dan hiburan, tentunya, tetapi Allah mendorong kita untuk bersukacita dan memberi sukacita kepada orang lain. Seorang suami membawa kebahagiaan kepada istrinya (Ulangan 24:5).

Kita harus bertahan di dalam pencobaan hidup, tetapi kita sebaiknya juga bisa menikmatinya! Sering-seringlah merayakan berkat pernikahan!

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry