Bagaimana Menolong Anak-Anak Anda Untuk Membangun Hubungan Dengan Allah

HUBUNGAN DENGAN ALLAH

Oleh Tom dan Mary Clark

http://lifehopeandtruth.com/relationships/parenting/how-to-help-your-children-build-a-relationship-with-god/

Sebagai orangtua Kristen, kita tentu berkeinginan kuat agar anak-anak kita menumbuh-kembangkan hubungan erat dan  setia dengan Allah. Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka dalam aspek ini?

Saya duduk pada baris depan dengan meneteskan air mata. Salah satu teman saya juga duduk di sebelah saya. Saya melihat anak saya bersama ayahnya, berdiri di depan gedung di mana acara akan segera berlangsung.

Pendetanya datang, para hadirin menjadi hening, dan acara yang kami tunggu-tunggu untuk  anak kami akan segera dimulai.  

“Apakah anda sudah bertobat dari dosa-dosa anda? … Apakah anda menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat anda pribadi, dan Tuhan serta penguasa hidup anda? … Saya akan segera membaptis anda …”

Sebagai seorang yang beranjak dewasa, anak kami membuat suatu komitmen untuk memiliki hubungan dengan Allah dan akan mempertahankannya selama hidupnya. Betapa itu suatu peristiwa hidup yang penuh sukacita dan yang amat penting!

Sebagai orang Kristen, hubungan kita dengan Allah merupakan hubungan yang paling penting yang harus kita miliki. Sebagai orangtua Kristen, tujuan utama kita bagi anak-anak kita – yakni harapan kita – ialah bahwa mereka belajar membangun dan memelihara hubungan itu sendiri. Tetapi bagaimana kita menolong mereka bertumbuh menjadi orang  Kristen sejati? Bagaimana kita menunjukkan arah yang benar ini kepada mereka?

Bicarakanlah hal-hal tentang Allah

Salah satu hal utama yang perlu kita lakukan dalam menolong anak-anak kita untuk membangun hubungan dengan Allah ialah dengan memulai pembicaraan tentang Allah ketika mereka mulai memahaminya. Tunjukkan dan jelaskan bagaimana Allah menciptakan makanan atau tumbuh-tumbuhan yang ada di taman atau pekarangan anda atau indahnya matahari terbenam dan matahari terbit.

Sementara mereka bertumbuh dewasa, jelaskan ajaran Allah tentang bagaimana cara hidup yang benar. Di dalam kitab Ulangan 6:6-7 (dan juga Ulangan 11:18-19) kita menemukan perintah Allah yang membicarakan tentang jalan-jalan Allah ketika kita duduk di rumah kita, ketika kita berjalan, ketika kita rebahan dan ketika kita bangun. Itu berarti bahwa kita harus membicarakan hal-hal tentang Allah pada semua kegiatan kita setiap harinya.

Intinya ialah bahwa di mana pun kita berada dan apa pun yang kita lakukan, kita perlu menggunakan peluang itu untuk membicarakan hal-hal tentang Allah dan hukum-hukumNya kepada anak-anak kita dan hal ini sebaiknya menjadi bagian percakapan sehari-hari, yang lahir dari hubungan erat dan yang setia dengan Allah, yang kita telah bangun dan pelihara sejak lama.

Jika orangtua berlaku munafik, tidak sopan, tidak bermoral atau mungkin mereka malas belajar untuk patuh terhadap Allah, maka orang-orang yang pertama melihat itu adalah anak-anak mereka. 

Bicaralah tentang berkat-berkat Allah

Bicarakanlah tentang hal-hal yang Allah telah berikan kepada anda. Setiap keluarga hidup dalam situasi yang berbeda-beda dan menikmati berbagai macam berkat yang berbeda-beda pula. Jelaskan kepada anak-anak anda tentang berkat Allah yang melimpah yang telah diberikanNya kepada mereka dan anda, dan berkat-berkat khusus yang Dia berikan kepada keluarga anda. Sebutkan beberapa dari berkat itu ketika berdoa sebelum makan. 

Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menceritakan kebaikan Allah kepada anak-anak kita ialah dengan cara menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan ciptaanNya yang agung dan yang begitu indah. Kadang-kadang kita membangunkan mereka dari tidurnya untuk melihat matahari terbit yang sangat indah. Tidak ada yang menyamai indahnya saat kita terpaku memandangi langit yang menakjubkan dan berwarna-warni bagaikan seorang ahli seniman melukis sebuah gambar yang artistik. 

Seorang teman saya pernah menceritakan beberapa hal yang menakjubkan yang kita lihat pada alam ini sebagai “keindahan yang diberi dengan cuma-cuma.” Allah telah menjadikan begitu banyak keindahan untuk kita nikmati. Mengapa tidak gunakan waktu untuk mengamatinya  dan kemudian anda menceritakannya kepada anak-anak anda?

Ceritakan kepada anak-anak anda tentang berkat indah yang Dia telah berikan kepada mereka dan kepada anda bahwa Dia telah menempatkan anda bersama-sama di dalam satu keluarga. Biarkan mereka tahu betapa bersyukurnya anda memiliki mereka sebagai bagian keluarga anda dan bagaimana anda rasakan bahwa mereka adalah karunia Allah yang Ia berikan secara pribadi kepada anda. Di dunia ini, banyak orang yang kehilangan keluarganya secara tragis. Bantulah anak-anak anda melihat berkat-berkat yang Allah telah berikan kepada mereka di mana mereka sekarang telah menjadi bagian dari satu keluarga.

Cara lain untuk membicarakan berkat-berkat Allah kepada anak-anak anda ialah dengan  menceritakan hal-hal di mana Allah campur tangan  di dalam kehidupan anda atau kehidupan orang lain. Dia sangat peduli dengan siapapun di antara kita, dan Dia sungguh ikut campur tangan dengan kesulitan yang kita hadapi dalam hidup kita.

Seorang wanita menceritakan pengalamannya atas insiden yang hampir merenggut nyawanya pada waktu ia masih kanak-kanak. Saat itu dia baru saja beranjak dari tempat tidurnya dan tiba-tiba sepotong batu bata yang terlempar dari luar melalui jendela terjatuh pada bantalnya – tepat pada lekukan alas kepalanya! Dan dalam kejadian itu ia langsung pergi  menceritakan kepada ibunya. Dia sungguh percaya bahwa Allah telah melindunginya!

Kadang-kadang, kita berdoa kepada Allah dan memohon kesembuhan penyakit kita atau meminta sesuatu, dan Dia memberikannya. Bantulah anak-anak anda untuk mengenali doa-doa yang terjawab ini apabila itu terjadi. Berkat kesembuhan atau perlindungan menjadi bagian dari pembicaraan di dalam keluarga anda.

Sebaliknya, ada juga saatnya ketika kita berdoa tentang sesuatu dan tidak mendapat jawaban seperti yang kita inginkan. Dalam hal ini, tunjukkanlah kepada anak-anak anda mengapa Allah “tidak” mengabulkan atau mengapa Dia menjawab “tunggu.” Kadang-kadang kita sebagai orangtua harus mengatakan “tidak” atau “tunggu” kepada anak-anak kita atas sesuatu yang mereka minta. Itu bukan berarti kita tidak mengasihi mereka atau kita ingin menahan sesuatu dari mereka, tetapi karena kita bisa melihat alasan yang lebih masuk akal dan menyadari alasan lain yang lebih baik. Allah juga berbuat demikian (Roma 8:28).

Berdoalah kepada Allah

Ikut sertakan anak-anak anda beribadah kepada Allah. Ajarlah anak-anak anda bagaimana berdoa dan berdoalah bersama mereka. Ajarlah anak-anak anda bagaimana belajar Alkitab dan belajarlah bersama mereka. Bawalah anak-anak anda ke gereja dan bicarakanlah khotbah  itu kepada mereka di rumah.

Satu dari kenangan saya semasa kanak-kanak ialah pada saat saya duduk di samping ibu saya yang sedang membaca dan belajar Alkitab. Dia selalu menceritakan kepada saya tentang apa yang dia pelajari dan dia menjelaskan makna dari ayat-ayat Suci yang dia pelajari. Ayah saya selalu membaca cerita Alkitab kepada kami sebelum kami tidur. Mendengarkan kisah-kisah Alkitab selalu menyenangkan hati saya. Sementara kami tumbuh semakin besar, keluarga kami mengadakan permainan-permainan Alkitab seperti 20 pertanyaan atau “Coba tebak kalau kamu bisa” dan selanjutnya kami belajar Alkitab bersama.

Sekarang, apabila cucu kami datang berkunjung, kegiatan rutinnya pada malam hari ialah berdoa dengan Kakeknya dan membaca Alkitab dengan Neneknya. Dia menanti-nantikan saat seperti ini untuk menempelkan dirinya kepada kami dan belajar. Dia tak pernah lewatkan momen itu dan dia selalu ingin terus agar kami membacakan meski kami sudah pada akhir ceritanya di setiap malam. 

Berdoa setiap hari merupakan bagian dasar dari kehidupan seorang Kristen, jadi anak-anak kita harus belajar dan memahami betapa pentingnya berdoa setiap hari dan bagaimana melakukan itu. Buatlah kebiasaan berdoa menjadi bagian rutinitas hidup anda sehari-hari. Doa ucapan syukur sebelum makan merupakan permulaan yang baik. Ayah dan Ibu bisa memulai doa semacam itu, namun sementara anak-anak sudah semakin besar, bantulah mereka untuk mengambil giliran berdoa. Berdoa menjadi suatu bagian alami di dalam keluarga.

Hal yang sama juga berlaku untuk belajar Alkitab. Sesuaikan tingkat pelajaran Alkitab anda dengan tingkat perhatian dan pengertian anak-anak anda yang ikut serta dalam pelajaran Alkitab itu. Seorang anak kecil akan senang mendengar cerita – dan ada banyak kisah-kisah hebat di dalam Alkitab. Setelah anda membacakan sebuah kisah, bantulah anak anda untuk menarik pelajaran yang mereka bisa pahami. Sementara mereka semakin  bertumbuh besar, pastikan mereka memiliki Alkitab mereka sendiri.

Orangtua perlu menunjukkan kepada anak-anak mereka bagaimana melangkah di dalam ajaran Alkitab untuk membangun hubungan mereka dengan Allah, dan berjalan melalui langkah-langkah tersebut bersama anak-anak mereka.

Kita membaca di dalam kitab Mazmur 78:4-7 bahwa kita sebagai orangtua harus mengajarkan hukum-hukum Allah kepada anak-anak kita. Itu merupakan suatu warisan yang harus kita teruskan dari generasi ke generasi. Warisan yang lebih baik seperti apa lagi yang bisa kita berikan kepada anak-anak kita daripada bentuk ibadah yang sehat?

Tunjukkan contoh-contoh dari ciri-ciri orang saleh

Ada pepatah yang berbunyi sebagai berikut, “Don’t judge a book by its cover.” [Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya]. Tetapi faktanya ialah bahwa kita sebagai manusia sungguh menilai buku – atau seseorang, atau organisasi atau jalan hidup – dari apa yang kita lihat dari mereka. Anak-anak kita juga akan melakukan hal yang sama.

Apabila orangtua berlaku munafik, tidak bermartabat, tidak bermoral atau bahkan sangat malas belajar untuk tunduk kepada Allah, maka anak-anak merekalah yang akan pertama kali melihat itu! Dan itu tidak sekedar mereka tahu, tetapi itu juga akan mencemari usaha mereka dalam belajar mengenal Allah.

Sebaliknya, jika anak-anak melihat orangtua mereka sedang berdoa dan belajar Alkitab, menjunjung standar hidup menurut ajaran Allah, mereka akan jauh lebih giat melakukan hal yang sama.

Di dalam 2 Korintus 5:20 Paulus berbicara tentang bagaimana dia dan Timotius menjadi utusan Kristus – perantaraanNya untuk mendesak orang agar diperdamaikan dengan Allah. Demikian juga halnya dengan orang Kristen, yakni menjadi utusan-utusan jalan hidup Allah bagi orang lain. Tidak ada yang lebih penting bagi anak-anak kita dari pada mereka memiliki peran utusan-utusan Allah. Allah ingin mempergunakan para orangtua sebagai pengajar bagi anak-anak mereka baik dalam hal apa yang mereka lakukan dan bagaimana cara hidup yang benar.

Anak-anak anda akan mendengar kata-kata yang spontan keluar dari mulut anda apabila anda, misalnya, terpeleset. Mereka tahu entah anda mematikan tontonan TV karena bahasa buruk yang diucapkan di situ atau tontonannya tidak pantas untuk ditonton. Mereka tahu berapa banyak minuman alkohol yang anda minum. Mereka tahu entah anda mengendarai kendaraan  melampaui batas kecepatan. Mereka tahu bagaimana anda menerapkan apa yang anda dengar dan pelajari dari gereja. Mereka akan melihat entah anda bersikap etis di dalam menyelesaikan masalah dengan orang lain. Mereka melihat entah anda menaruh rasa hormat terhadap pasangan anda atau terhadap orangtua anda. Perbuatan anda akan bicara lebih keras daripada suara anda. 

Hari yang menyenangkan!

Pada puncak acara baptisan anak kami, dia memulai bentuk perjalanannya sebagai seorang Kristen. Itu adalah suatu hari yang menyenangkan bagi kami.

Mengajar anak-anak kita merupakan salah satu tugas yang paling indah dan penting dari segala ciptaan Allah. Memang tidak seorangpun di antara kita yang sempurna dalam menjalankan tugas ini, tetapi tak satu jua pun di antara kita yang bisa mengabaikan hal itu. Sudah barang tentu bahwa Allah sendirilah yang memanggil setiap orang menurut kehendakNya, dan panggilan itu tergantung pada keputusan seseorang entah ia menerima panggilan itu atau tidak. Tetapi hal itu tidak menghilangkan tanggung jawab kita untuk menolong anak-anak kita dalam membangun suatu hubungan dengan Allah yang dapat bertahan selamanya!

Untuk informasi lebih lanjut tentang asuhan Kristen, periksalah artikel kami “Parenting” di situs Life, Hope & Truth

Apakah anda punya pertanyaan?
Ajukanlah kepada kami.

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry