Banyak yang Dipanggil, tetapi Sedikit yang Dipilih

oleh Harold Rhodes

https://lifehopeandtruth.com/change/christian-conversion/god-calling/

Yesus berkata, “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Dipanggil dan dipilih untuk apa? Apa  itu panggilan Allah? Apakah anda yakin bahwa anda adalah di antara mereka yang dipanggil?

 

 

 

 

 

Yesus Kristus berkata kepada murid-muridNya, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:14). Apa yang Dia maksudkan dengan perkataan itu? Artikel ini akan membahas topik-topik berikut ini:

  • “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu jikalau …”
  • Orang yang dipanggil harus memilih mengenakan “pakaian pesta”
  • Apa itu panggilan dari Allah?
  • Perumpamaan tentang seorang penabur.
  • Bagaimana menginterpretasikan perumpamaan penabur itu.
  • Mungkinkah orang dipanggil tetapi tidak dipilih?
  • Seberapa dini anggota Gereja merespons panggilan Allah.
  • Allah memanggil orang secara bertahap.
  • Apa yang akan terjadi bagi orang-orang yang tidak dipanggil atau dipilih di sepanjang hidup mereka?
  • Apakah Allah sedang memanggil saya?
  • Anda dapat mengetahui entah Allah sedang memanggil anda.
  • Merespons kepada panggilan Allah adalah suatu komitmen seumur hidup.

“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu jikalau …”

Dulu pada saat pelayananNya, Yesus menegaskan, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu jikalau ia tidak ditarik [dipanggil atau diundang] oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 6:44).

Dapatkah anda bayangkan ID panggilan telepon anda menampilkan “panggilan Allah” pada saat telepon anda berdering? Tentu saja, panggilanNya jauh lebih halus daripada itu, tetapi  panggilan Allah itu nyata. Yesus berkata kepada khalayak ramai itu bahwa tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaNya – yaitu, tidak ada seorangpun yang dapat menjadi orang Kristen – kecuali jika Bapa tidak memanggil orang itu terlebih dahulu.

Saat berikutnya, Yesus membuktikan pernyataanNya. Dia berkata kepada khalayak itu bahwa pengikutNya akan harus memakan dagingNya dan meminum darahNya (ayat 53-60). Ajaran Yesus sangat mengejutkan – oleh karena itu Yohanes menyampaikan bahwa banyak orang yang mengikuti (murid-muridNya) Kristus tersinggung atas perkataanNya dan mengundurkan diri untuk selamanya (ayat 66).

Melihat orang berjuang dengan ajaran-ajaranNya, Yesus mengatakan kepada murid-muridNya, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya” (Yohanes 6:65).

Orang yang dipanggil harus memilih mengenakan “pakaian pesta”

Ucapan “banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” datang dari sebuah perumpamaan (sebuah kisah dengan sebuah pelajaran spiritual) yang diucapkan Yesus untuk mengilustrasikan Kerajaan Allah yang akan datang. Di dalam perumpamaan perjamuan kawin ini seorang raja “mengadakan pesta perjamuan kawin untuk anaknya dan menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu” (Matius 22:2-3).  

Untuk mempersingkat kisah yang panjang ini, tamu-tamu asli yang telah diundang, yakni yang semestinya menghadiri pesta itu menolak undangan mereka (ayat 3-6), dan akhirnya raja itu menyuruh hamba-hambanya untuk “pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu” (ayat 9). “Sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu” (ayat 10).

Tetapi ceritanya tidak berakhir dengan senang hati bagi setiap orang. Raja itu menemukan bahwa satu tamu tidak berpakaian pesta perjamuan kawin, dan dalam bahasa Yunani dari teks aslinya hal ini terindikasi ada kesengajaan; artinya bahwa tamu itu sengaja tidak mengenakan pakaian pesta (Ref. Vincent’s Word Studies on Matthew 22:12). Datang ke perjamuan kawin dengan pakaian normal, tamu ini menghina raja, anak raja dan pengantin perempuan itu.

Dalam responsnya, raja itu memerintahkan agar tamu itu diikat dan dilemparkan ke dalam kegelapan (ayat 13). Yesus menyimpulkan perumpanaan itu dengan mengingatkan orang-orang di situ, “Sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:14).

Apa itu panggilan dari Allah?

Panggilan dari Allah adalah proses yang melaluinya Bapa menarik (atau memanggil) orang kepadaNya. Panggilan ini termasuk bahwa Allah membuka pikiran orang itu untuk memahami kebenaran rohani, dan itu secara literal adalah undangan untuk keselamatan bagi orang itu.

Sekarang ini banyak terdapat kesalahpahaman akan arti keselamatan, jadi mari kita sederhanakan pengertiannya. Dalam pengertian fisik, keselamatan artinya di rescue atau diselamatkan atau dilepaskan dari kematian. Seseorang yang di rescue dari kebakaran gedung telah diselamatkan dari kematian yang mengerikan.

Demikian pula bahwa keselamatan spiritual/rohani artinya di rescue atau diselamatkan dari kematian kekal. Perbedaannya adalah bahwa kematian rohani adalah suatu kematian yang dari padanya tidak ada jalan kembali, pengertian harfiahnya ialah tidak ada lagi. Orang-orang Kristen yang diselamatkan, meskipun mereka  mengalami kematian fisik sebelum Kristus kembali, akan diubah menjadi roh dan hidup selamanya ketika Dia datang kembali.  

Perumpamaan tentang seorang penabur

Jadi apa artinya banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih?

Yesus membentangkan perumpamaan lain tentang panggilan Allah – yakni, seorang penabur. “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur [petani] keluar untuk menabur [menabur benih]. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

“Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, [siapa dapat memahami] hendaklah ia mendengar!" (Matius 13:3-9).

Apakah anda mengerti apa yang dimaksudkan Yesus? Murid-muridNya sendiri tidak mengerti. Mereka bingung dengan perumpamaan itu dan secara pribadi mereka menanyakan penjelasannya (Markus 4:10).

Bagaimana menginterpretasikan perumpamaan penabur itu.

Di dalam perumpamaan itu, seorang petani yang menabur benih merujuk pada pekerjaan yang dilakukan Yesus Kristus dan GerejaNya [JemaatNya]. Benih itu adalah injil Kerajaan Sorga.

Perhatikan bagaimana Yesus menjelaskan maknanya: “Karena itu, dengarlah [pahamilah] arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengerti, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

“Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.”

“Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat" (Matius 13:18-23).

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang telah mendengar berita injil itu, sekarang dan sepanjang sejarah. Tetapi panggilan Allah adalah sesuatu yang harus anda respons.

Mungkinkah orang dipanggil tetapi tidak dipilih?

Beberapa orang mendengar berita injil itu, tetapi Setan, “si jahat,” merebutnya sebelum mereka mulai memprosesnya. Beberapa orang mendengarnya dan menerimanya dengan sukacita tetapi tanpa keyakinan, itu hanya seketika saja dan berlalu ketika ada konflik di dalam hidup mereka. Yang lain mendengarnya tetapi mengabaikan dan tidak menyediakan waktu dan perhatian untuk benih itu untuk terus bertumbuh. 

Benih itu bertumbuh hanya di dalam mereka yang dipanggil oleh Allah Bapa dan yang memilih untuk mengikuti jalan hidupNya.

Dengan kata lain, tidak semua orang mendengar injil Kerajaan itu. Dan mereka yang mendengarnya, tidak semua yang memahaminya. Dan mereka yang memahaminya, tidak semua yang menerimanya. Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.

Tidak setiap orang yang mendengar perumpamaan ini mengerti tentang apa yang dimaksudkan Yesus. Meskipun seluruh khalayak ramai itu mendengar kata-kata yang sama, reaksi yang berbeda-beda terjadi pada mereka yang mendengar berita injil itu. Beberapa tidak “mendengar” panggilan itu. Tetapi beberapa sungguh mendengar, tetapi memilih untuk tidak memberi respons terhadap panggilan itu.

Penting untuk kita catat bahwa di dalam konteks rencana penyelamatan Allah bagi umat manusia, sekarang Dia tidak membuka pikiran setiap orang terhadap kebenaran pada saat yang bersamaan.

Seberapa dini anggota Gereja merespons panggilan Allah

Contoh lain bahwa panggilan Allah hanya bagi sedikit orang pada zaman ini terdapat di dalam kitab Kisah Para Rasul. Di akhir khotbah Petrus pada Hari Pentakosta itu ketika Roh Kudus diturunkan, banyak yang mendengarkan dia tertusuk hati dan bertobat, mereka menyadari bahwa dosa-dosa mereka menuntut kematian – pengorbanan – Kristus.  

Perhatikan respons mereka: “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: ‘Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’"

Pertobatan sejati memerlukan orang yang bersangkutan bertindak atas pengetahuan yang telah dia terima. Konversi atau perubahan pikiran jauh lebih penting daripada reaksi emosi. Inilah yang paling penting: Pertobatan sejati mengharuskan orang yang bersangkutan bertindak dan melakukan sesuatu atas pengetahuan yang telah dia terima.

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita" (ayat 38-39).

Perhatikan ucapan “sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Apakah setiap orang yang mendengar panggilan itu merespons secara positif pada hari itu dengan bertobat dan dibaptis? Tidak. “Orang-orang yang menerima perkataannya itu [dengan senang hati]  memberi diri dibaptis” (ayat 41). [they that gladly received his word were baptized, KJV version]. Jadi tidak setiap orang yang dengan senang hati menerima perkataan Petrus.

Dan pada hari itu, Allah menambahkan 3,000 orang menjadi anggota JemaatNya, sementara itu, banyak yang mendengar panggilan itu memilih untuk tidak merespons.

Allah memanggil orang secara bertahap

Apakah ide atau pendapat yang mengatakan bahwa Allah tidak memanggil setiap orang hari ini – pada zaman ini – menurut anda aneh? Jika ya, itu mungkin mengagetkan anda bahwa itulah kebenaran yang barangkali anda telah baca berulangkali – meskipun anda mungkin tidak menyadari itu!

Anda barangkali sudah akrab dengan ucapan alkitabiah orang-orang pilihan Allah (the elect). Pemilihan merupakan kendaraan untuk memilih orang-orang untuk pekerjaan tertentu. Hasil dari suatu pemilihan ialah bahwa beberapa orang dipilih atau terpilih, sementara yang lain tidak. Penggunaan Alkitab dengan sebutan “orang-orang pilihan” memiliki makna serupa, tetapi dalam konteks rohani (lihat Roma 11:7; Kolose 3:12; 2 Timotius 2:10).

Hanya beberapa orang mendengar panggilan Allah di sepanjang hidup mereka. Ketika mereka merespons kepada panggilan itu dengan pertobatan, mereka dipilih, atau terpilih, oleh Allah untuk menerima Roh Kudus pada zaman ini.

Inilah yang disampaikan oleh Kristus kepada kita ketika Dia berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Dari semua orang yang mendengar panggilan Allah, hanya mereka yang merespons dengan pertobatan yang menjadi orang-orang pilihan Allah.

Apa yang akan terjadi bagi orang-orang yang tidak dipanggil atau dipilih di sepanjang hidup mereka?

Tetapi hal ini bukan berarti bahwa sebagian orang akan diabaikan atau hilang begitu saja! Allah bekerja melalui sebuah rencana yang benar-benar tertata yang melalui rencana tersebut setiap individu yang pernah hidup di dunia ini akan pada akhirnya mendengar panggilan Allah. Mereka yang merespons di dalam iman dan ketaatan akan diselamatkan dari kematian kekal.

Allah tidak akan memberi kehidupan kekal kepada mereka yang mungkin telah menganggap melakukan yang terbaik di dalam agama apapun yang mereka ikuti – tetapi Dia akan memberi kepada setiap umat manusia yang mendapat kesempatan untuk mendengar dan merespons panggilanNya.  

(Artikel kami yang berjudul “Resurrections: What Are They?” menjelaskan kapan, di mana, mengapa dan bagaimana bagian rencana Allah ini.)

Apakah Allah sedang memanggil saya?

Bagaimana anda mengetahui apakah Allah sedang memanggil anda – apakah memang anda sedang dipanggil untuk menjadi seorang Kristen dan mengikuti Yesus Kristus?

  • Apakah saya telah menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi saya (untuk diselamatkan dari penalti kematian karena dosa – melanggar hukum-hukum Allah)?
  • Apakah saya memahami Alkitab ketika saya membaca/mempelajarinya?
  • Apakah saya telah mengembangkan sebuah hubungan dengan Allah melalui doa?
  • Apakah saya mengenali bahwa kecenderungan pikiran alami saya adalah melakukan yang bertentangan dengan apa yang diharapkan Allah?
  • Apakah pikiran saya telah berubah dari yang tadinya membenci hukum-hukum Allah tetapi yang sekarang menghormati dan mentaati hukum-hukum itu sebagai standar hidup?
  • Apakah saya mengakui perlunya hidup sesuai dengan hukum-hukum Allah setelah merespons terhadap pengorbanan Yesus demi dosa-dosa saya?
  • Apakah saya menggunakan pengetahuan yang saya dapat dari Alkitab dalam praktek hidup sehari-hari?
  • Apakah saya sekarang sedang berjuang mentaati Allah di setiap segi kehidupan saya setelah saya tahu bagaimana Dia menghendaki saya untuk hidup?
  • Apakah saya telah menemukan bahwa semakin saya belajar dan berbuat sesuai dengan kebenaran Alkitab, semakin saya haus untuk berbuat lebih baik lagi?

Kesadaran pertama untuk perubahan pribadi sering kali berawal dari penemuan kita akan beberapa bagian dari kebenaran Allah yang komprehensif di dalam Kitab Suci. Paulus menjelaskan ini seperti ini: “Sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita” (2 Tesalonika 2:13-14).

Seseorang yang sedang dipanggil mungkin seketika itu terbuka pemahamannya terhadap bagian ayat-ayat Alkitab yang tidak pernah dia pahami sebelumnya. 

Anda dapat mengetahui entah Allah sedang memanggil anda

Apabila anda memahami apa yang sedang anda pelajari dari Alkitab dan anda melihat keharusan untuk mengubah cara hidup anda, Allah sedang bekerja di dalam Anda. Apabila anda melihat perlunya untuk mentaati Perintah-perintahNya pada saat yang sama dan bahwa hal itu anda melihat betapa sulitnya bagi anda untuk melakukannya, Allah sedang bekerja di dalam anda.

Dia sedang menarik anda – memanggil anda – kepada AnakNya dan jalan hidupNya. Dia sedang menunjukkan kepada anda bahwa anda juga, perlu bertobat, sama seperti mereka yang mendengar khotbah Petrus (Kisah Para Rasul 2:37-38).

Allah tidak akan memaksa siapapun untuk merespons panggilanNya agar orang yang bersangkutan mau mengikutiNya. Dia tidak pernah melakukan itu. Itu terserah anda entah anda akan respons undanganNya untuk menjadi “buah sulung,” yakni grup pertama dari umat manusia yang akan diubah menjadi roh dan memasuki KerajaanNya.

Jika anda tidak memberi respons, Allah akan sendirinya berhenti bekerja di dalam anda pada zaman ini. Sebaliknya, jika anda merespons, Allah akan membuka pikiran anda, dan anda akan mulai membangun sebuah hubungan pribadi dengan Allah yang semakin lama semakin kuat. 

Merespons kepada panggilan Allah adalah suatu komitmen seumur hidup

Di atas kami telah menyebutkan bahwa lebih penting mengalami perubahan dan panggilan Allah daripada reaksi emosi sementara karena mendengarkan Firman Allah. Perubahan ini yang sebenarnya yang memerlukan waktu, doa, semangat belajar Alkitab, usaha dan perubahan – dan lain-lain. Tetapi setiap langkah yang anda ambil sangatlah bermanfaat!

Perbuatan anda tidak akan mendatangkan keselamatan bagi anda tetapi proses dari sebuah tangkai gandum yang bertumbuh dari sebuah benih akan mendapat hidup bagi tumbuhan itu. Tetapi proses pertumbuhannya tetap diperlukan; jika tidak, biji gandum tidak mungkin ada lagi – dan tidak ada keselamatan.  

Pilihan untuk merespons panggilan Allah berarti memulai sebuah kehidupan dari pertumbuhan rohani pribadi.

Kami mendorong anda untuk membaca dan mempelajari artikel-artikel lain pada situs ini untuk mendapatkan suatu gambaran yang lebih jelas dan komplit apa yang diharapkan Allah dari anda. Apabila anda mempunyai pertanyaann tambahan setelah membaca artikel ini, silakan menghubungi kami dengan mengklik. please contact us. Kami selalu siap untuk menolong anda.

 

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry