Buah-buah dan Karunia Roh Kudus

oleh Mike Bennett

https://lifehopeandtruth.com/god/holy-spirit/fruits-gifts-of-holy-spirit/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Apa buah-buah Roh Kudus itu? Apa karunia-karunia Roh Kudus itu? Apa perbedaannya, dan bagaimana sebaiknya kita menggunakan berkat-berkat Elohim ini?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Galatia 5:22-23 mengurutkan buah-buah Roh itu yang harus bertumbuh di dalam setiap kehidupan orang Kristen. Dalam bacaan lain itu mendiskusikan karunia Roh itu secara khusus yang diberikan kepada setiap individu untuk membangun pertumbuhan tubuh rohani secara keseluruhan, yakni Jemaat.

Elohim adalah pemberi dari setiap yang baik dan yang sempurna (Yakobus 1:17). Di antara banyak pemberian ini ialah Roh Kudus. 

Karunia Roh Kudus

Roh Kudus itu adalah kuasa Elohim. Itu adalah “Janji Bapa” bahwa setelah kebangkitan Yesus Kristus, Dia memberitahukan murid-muridNya bahwa mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:4-5).

Baptisan Roh Kudus itu tidak hanya membersihkan kita dari luarnya, tetapi juga mengubah kita dari dalamnya. Inilah Janji Bapa “itu” karena membawa begitu banyak janji-janji lain dan karunia-karunia lain kepada kita!

Roh Kudus itu adalah parakletos. Yesus menjelaskan tentang karunia besar ini pada malam sebelum Dia disalibkan (Yohanes 14:16-18). 

Dalam terjemahan lain, Roh Kudus itu diterjemahkan Penolong, Penghibur, Penasehat. Dalam Bahasa Yunani parakletos arti literalnya adalah ke sisi seseorang. Menurut “Vine’s Expository Dictionary, di pengadilan itu berarti suatu bantuan hukum, penasehat, advokat, perantara. Kuasa Roh Kudus Elohim mengerjakan segala sesuatu bagi kita.

Roh Kudus itu merupakan bagian esensial untuk proses perubahan. Petrus menjadikan itu sebagai batu penjuru atau puncak khotbahnya pada hari Pentakosta: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 2:38).

Roh Kudus itu adalah suatu karunia yang indah. Itu memungkinkan kita menerima berkat-berkat lain, termasuk buah-buah dan karunia Roh Kudus. 

Buah-buah Roh Kudus

Roh Kudus itu menolong kita untuk bertumbuh di dalam buah-buah Roh – beberapa karakteristik Elohim yang luar biasa ini terdapat di Galatia 5:22-23.

Berikut ini adalah sembilan karakteristik dari buah-buah Roh yang indah, termasuk istilahnya dalam bahasa Yunani dan definisi singkat dari masing-masing karakteristik ini dimana kita harus bertumbuh.

Kasih (agape): Kasih persaudaraan, kasih sayang, kebajikan, adalah kasih yang timbul atas dasar pengenalan tulus kita terhadap nilai dari seseorang yang kita kasihi.

Sukacita (chara): “‘Sukacita … adalah kebajikan di dalam kehidupan Kristen yang bersangkut paut dengan kebahagiaan di dunia sekuler. Pada bagian luaran kebajikan ini dan dunia sekuler nampaknya terkait. Tetapi kebahagiaan tergantung dengan situasi, tetapi sukacita tidak” (Expositor’s Bible Commentary).

Damai sejahtera (eirene): Harmoni, kerukunan, keamanan, keselamatan, kemakmuran, kebahagiaan mutlak, penyatuan dua hal yang telah terpisah sebelumnya.

Kesabaran (makrothumia): ketabahan, kelambanan untuk menuntut balas, penahanan/pengurungan nafsu dan emosi.

Kemurahan (chrestotes): Kebaikan moral, integritas.

Kebaikan (agathosune): Kejujuran hati dan kehidupan; suatu kebaikan yang menguntungkan orang lain.

Kesetiaan (pistis): Keyakinan akan kebenaran segala sesuatu, karakter seseorang yang dapat diandalkan: kesetiaan kebenaran

Kelemahlembutan (praotes): sifat penurut, kelembutan.

Penguasaan diri (engkrateia): Kebajikan seseorang yang menguasai keinginan dan gairah, khususnya hawa nafsu.

Bacalah juga artikel terkait – pada situs ini – yang berjudul “Buah-buah Roh.”

Karunia Roh Kudus

Roh Kudus itu juga memberi karunia-karunia roh kepada anggota jemaat untuk kebaikan Jemaat secara keseluruhan.

Bacaan utama yang menggambarkan karunia rohani terdapat di 1 Korintus 12. Di sini Paulus menggunakan bahasa Yunani pneumatikos (“hal-hal rohani”) dan charisma (“yang murah hati diberikan”) dengan arti yang sama dengan karunia rohani (NKJV Study Bible, Word Focus, “spiritual gifts; gifts”).

“Ada berbagai macam karunia, tetapi Rohnya sama. Ada berbagai macam pelayanan, tetapi Tuhannya sama. Dan ada berbagai macam pekerjaan ajaib, tetapi Elohimnya sama, yang mengerjakan semua di dalam semua orang.

“Namun kepada masing-masing diberikan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab oleh Roh, kepada yang seorang diberikan karunia perkataan hikmat. Kepada yang lain, oleh Roh yang sama diberikan karunia perkataan pengetahuan.Kepada orang lain, oleh Roh yang sama diberikan iman. Kepada yang lain, oleh Roh yang sama diberikan karunia-karunia kesembuhan. Kepada yang lain mengadakan berbagai mujizat, kepada yang lain nubuat, kepada yang lain membedakan berbagai roh, kepada orang lain berbagai jenis bahasa lidah, dan kepada yang lain penafsiran bahasa lidah. Namun semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang membagi-bagikan kepada setiap orang seperti yang dikehendakiNya” (1 Korintus 12:4-11).

Catatan William Barclay’s Daily Study Bible pada bacaan ini menjelaskan:

“Pendapat Paulus dalam bagian ini ialah untuk menekankan kesatuan esensial Jemaat. Jemaat ialah Tubuh Kristus dan karakteristik tubuh yang sehat ialah bahwa setiap bagian tubuh itu melaksanakan fungsinya sendiri untuk kebaikan dari keseluruhan; tetapi kesatuan tidak berarti keseragaman, dan oleh karena itu di antara Jemaat ada karunia yang berbeda-beda dengan fungsinya yang berbeda pula. Tetapi setiap karunia berasal dari Roh yang sama dan hal itu dimaksudkan bukan untuk kemuliaan masing-masing anggota Jemaat, tetapi untuk kebaikan bersama secara keseluruhan.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Elohim telah memberikan kemampuan-kemampuan dan fungsi-fungsi yang khusus terhadap tangan dan kaki, kepada mata dan telinga. Tubuh memerlukan semua itu, dan tubuh rohani (Jemaat) memerlukan semua anggotanya untuk menggunakan kemampuan dan kesempatan yang dikaruniakan kepada mereka untuk melayani dan menolong tubuh itu bertumbuh.

Paulus melanjutkan analogi Jemaat sebagai satu tubuh pada bacaan selanjutnya di 1 Korintus 12. Elohim telah memberikan kemampuan dan fungsi-fungsi khusus kepada tangan dan kaki, kepada mata dan telinga. Tubuh memerlukan semua itu, dan tubuh rohani memerlukan semua anggotanya untuk menggunakan kemampuannya dan kesempatan yang diberikan kepada mereka untuk melayani dan menolong tubuh itu bertumbuh.

Paulus mencatat bahwa memiliki motivasi yang benar untuk karunia rohani tidak selalu mudah. Dia selanjutnya mendorong jemaat Korintus untuk tidak menyalahgunakan karunia itu. “Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat” (1 Korintus 14:12).

Karunia rohani di Roma 12

Paulus juga memberikan satu lagi daftar karunia yang diberikan Roh Kudus untuk menolong membangun Jemaat di Roma 12:4-8:

“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”

Apa karunia Roh Kudus dan apa tujuannya

Maksud dan tujuan dari semua karunia rohani itu ialah untuk membangun karakter Jemaat.

Berikut ini adalah daftar beberapa karunia Roh Kudus yang disebutkan Paulus di dalam 1 Korintus 12 dan Roma 12, dengan ringkasan singkat maksud tujuannya.

Dari 1 Korintus 12: 8-10, 28:

Perkataan hikmat (sophia): Kemampuan khusus untuk menyatakan hikmat Elohim, “hikmat yang dari atas” (Yakobus 3:17), seperti yang diperlihatkan Stefanus. Ketika beberapa orang mencoba bersoal jawab dengan Stefanus, “mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara” (Kisah Para Rasul 6:10).

Perkataan pengetahuan (gnosis): Bukan pengetahuan material dari bahasa Yunani atau pengetahuan rahasia buatan manusia agnostik, tetapi kemampuan untuk membagi-bagikan “pengetahuan akan kebenaran” (1 Timotius 2:4).

Iman (pistis): Karena semua harus bertumbuh dalam iman, karunia rohani ini harus merujuk pada satu level khusus dari iman dan kesetiaan.

Karunia untuk menyembuhkan (iama): Kuasa keajaiban untuk menyembuhkan penyakit sebagaimana diperlihatkan kepada publik pada masa tahun-tahun permulaan Gereja Perjanjian Baru dan kadang-kadang juga di sepanjang sejarah. Paulus memberikan penjelasan bahwa karunia ini (dan karunia lain) tidak diberikan kepada setiap orang (1 Korintus 12:30). Karunia semacam ini diberikan untuk tujuan khusus pada saat-saat tertentu untuk membangun Jemaat.

Tanda-tanda atau mujizat (dynamis): Kuasa, yang “secara khusus, kuasa memperlihatkan keajaiban” (Thayer’s Greek Lexicon). Ketika Filipus menunjukkan mujizat di Samaria, pemberitaan injil yang disampaikannya mendapat sambutan positif (Kisah Para Rasul 8:6-7).

Nubuat (propheteia): “Penarasian sebuah wahyu dari Elohim, entah itu wahyu baru atau penjelasan keilahian dari apa yang dinubuatkan sebelumnya” (NKJV study Bible note on 1 Korintus 12:7-11).

Membedakan (diakrisis) macam-macam roh (pneuma): Wawasan rohani, seperti yang ditunjukkan Petrus ketika dia mengenali hati si Simon tukang sihir yang hatinya “telah seperti pahit empedu dan terjerat dalam kejahatan" (Kisah Para Rasul 8:23).

Bermacam-macam bahasa lidah (glossa): “Kemampuan untuk berbicara bahasa asing tanpa pernah mempelajari itu” (Believer’s Bible Commentary). Karunia menakjubkan ini digunakan di Kisah Para Rasul 2 dan beberapa kali pada tahun-tahun awal berdirinya Gereja untuk membangun Jemaat, tetapi Paulus dengan tegas memperingatkan jemaat Korintus untuk tidak menyalahgunakan itu di bab 14. Di samping itu, kemampuan alami dalam berbahasa telah selalu penting untuk membangun Jemaat di seluruh dunia.

Karunia menafsirkan (hermeneia) bahasa lidah (glossa): Paulus memfokuskan pentingnya untuk membuat bahasa yang disampaikan itu dimengerti oleh seluruh jemaat, demi terbangunnya Jemaat itu sendiri (1 Korintus 14:13, 16, 28).

Melayani (antilempsis): “Menyatakan pertolongan yang diberikan kepada yang lemah oleh yang kuat …dan merujuk pada karunia khusus untuk melayani orang-orang sakit dan yang berkekurangan” (New Bible Dictionary, “spiritual gifts”).

Administrasi (kybernesis): Secara harfiah “bimbingan, memberi arahan” (ibid.).

Dari Roma 12:6-8

Nubuat: Lihat penjelasan di atas mengenai 1 Korintus 12

Pelayanan (diakonia): Melayani, terutama kepada saudara seiman. Misalnya, pelayanan yang dilakukan diaken (Kisah Para Rasul 6:2-6).

Pengajaran (didasko): “Menjadi seorang guru” (Thayer’s Greek Lexicon). Jemaat memerlukan guru pengajar pada beberapa level, termasuk untuk kelas anak-anak.

Menasihati (parakaleo): “Menasihati, menegur (Thayer’s Greek Lexicon). Perkataan ini memiliki beberapa arti, termasuk mendorong semangat dan menghibur.

Memberi (metadidomi): Bagi mereka dengan karunia memberi dan membagi-bagikan sesuatu, Paulus menyemangati dan mendorong untuk memberi dengan murah hati.

Memberi pimpinan (proistemi): “Menjadi seorang pelindung atau pembimbing; pemberi pertolongan” (Thayer’s Greek Lexicon). Paulus menghimbau mereka dengan karunia ini untuk melakukannya dengan rajin.

Kemurahan/belas kasih (eleeo): “Melayani orang sakit dan orang-orang yang berkekurangan. Karunia ini harus dilakukan dengan sukacita, dengan cara spontan yang membawa berkat dan bukan sesuatu yang menyebabkan orang menjadi kasihan pada diri sendiri” (Expositor’s Bible Commentary, Abridged, note on Romans 12:6-8).

“Untuk memperlengkapi orang-orang kudus”

Paulus tidak mengatakan bahwa karunia-karunia rohani yang dijelaskan di 1 Korintus 12 dan Roma 12 itu adalah satu-satunya karunia. Dia juga tidak mengatakan karunia-karunia spesifik ini akan selalu diperlukan atau selalu ada di dalam Jemaat. Beberapa dari karunia rohani ini secara khusus diperlukan pada saat awal Gereja, dan beberapa mungkin akan diberikan lagi pada akhir zaman (misalnya, bacalah Kisah Para Rasul 2:16-18).

Maksud Paulus ialah bahwa Elohim mengetahui kebutuhan JemaatNya dan memberikan kebutuhan-kebutuhan itu.

Dia juga berbicara tentang karunia-karunia Elohim di Efesus 4, kali ini dari sudut pandang kepemimpinan yang diberikan Elohim sebagaimana dibutuhkan:

“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Efesus 4:11-12; baca juga ayat 13-16 untuk lebih jelas melihat maksud tujuan agung Elohim untuk Jemaat dalam menyempurnakan masing-masing anggota).

Perbedaan antara buah-buah dan karunia Roh Kudus

Buah-buah Roh Kudus sebaiknya bertumbuh di dalam setiap kehidupan orang Kristen.

Paulus menyebutkan karunia-karunia rohani dan kemampuan yang lebih khusus dan lebih pribadi. Semua ini diberikan dengan cara khusus dan dalam tindakan ekstra untuk memenuhi kebutuhan Jemaat.

Sebagaimana kita telah lihat, mungkin ada yang tumpang tindih. Tetapi hal yang sangat penting bagi setiap orang Kristen ialah menjadi tanah yang baik dimana buah-buah Roh itu dapat bertumbuh dengan baik, dan rendah hati melayani dimana kemampuannya bisa memenuhi kebutuhan dan kesempatan di dalam jemaat.

Mengenali karunia-karunia anda

Semua orang Kristen sebaiknya belajar dan berusaha untuk bertumbuh di dalam buah-buah Roh. Dan Elohim menghendaki kita untuk melayani orang lain dan Jemaat sesuai kemampuan kita. Banyak kebutuhan dan kesempatan pelayanan tidak memerlukan talenta dan karunia khusus – hanya kasih, kerendahan hati dan kerajinan. Kita tidak perlu mencari dan harus menemukan karunia rohani untuk melayani saudara-saudara kita.

Tetapi sebagaimana kita membaca karunia-karunia itu dan berhasrat untuk memberikan pelayanan, maka adalah normal jika kita memahami karunia-karunia apa yang diberikan Elohim kepada kita untuk melayani.

Berikut ini adalah kutipan dari artikel lain yang membahas “Apa Kehendak Elohim Kepada saya?

“Bagaimana kita dapat mengetahui karunia apa yang telah diberikan kepada saya? Setelah meminta Elohim menolong untuk melihat karunia apa itu, kita dapat bertanya kepada diri kita sendiri: Apa yang telah saya lakukan dengan baik dan senang melakukannya? Kebutuhan apa yang telah saya penuhi? Keahlian apa yang saya miliki untuk memenuhi kebutuhan itu? Bagaimana orang lain mendeskripsikan saya? (Bisa sangat menolong jika kita bertanya kepada keluarga kita  atau sahabat-sahabat kita bagaimana mereka melihat kita melayani dan apa yang mereka sarankan untuk kita lakukan dengan sukarela.)

“Setelah menuliskan talenta, keahlian dan ketertarikan untuk anda gunakan untuk melayani, gunakan waktu anda untuk mempelajari karunia-karunia itu di dalam Alkitab. Bagaimana Elohim dapat menghendaki agar karunia itu digunakan? Dan, bisakah kita rendah hati di mata Elohim dan menghindari kesombongan dan kecongkakan yang disukai Setan untuk memompa di dalam pikiran manusia?”

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry