Carilah Dahulu Kerajaan Allah

oleh Richard Pinelli

http://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/seek-ye-first-the-kingdom-of-god/

​Banyak orang membaca dan mengetahui ucapan Yesus, “Carilah dahulu kerajaan Allah.” Tetapi apa maksudnya? Mengapa itu perlu? Bagaimana kita menggenapi perintah ini?

Sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan dan sedikit orang yang mendapatinya.  

Sebagai bagian dari KhotbahNya di Bukit Zaitun itu – yakni yang telah merupakan satu di antara dokumentasi penting dari pemberitaanNya – Yesus memberikan pertanyaan biasa yang kita hadapi masing-masing untuk bertahan hidup (Matius 6:25-34). Bagaimana saya akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini? Apakah saya akan mempunyai makanan dan minuman? Apakah saya akan mempunyai pakaian?

Menjawab pertanyaan ini, Yesus berkata, “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (ayat 33, versi King James). Pada dasarnya, Yesus memperingatkan kita untuk tidak khawatir tentang kebutuhan jasmani kita tetapi kita hendaknya menempatkan prioritas utama pada Kerajaan Allah. Untuk informasi lebih lanjut tentang Kerajaan itu, bacalah artikel kami yang berjudul “Apa itu Kerajaan Allah?”

(Majalah Discern kami yang terbit dua bulan sekali terus meliput masalah-masalah seperti ini. Kami akan senang memberikan langganan cuma-cuma kepada anda. Langganan digital juga tersedia bagi siapapun; juga langganan cetak untuk United States, Canada dan banyak negara yang tersebar di Eropa.)

Mengapa kita harus mencari Kerajaan Allah

Alasan sederhana, namun sangat penting, mengapa kita harus mencari Kerajaan Allah ialah bahwa ribuan tahun sejarah menunjukkan bahwa kita manusia tidak mampu memerintah diri kita sendiri secara efektif; dan akhirnya, semua pemerintahan manusia, yang terpisah dari Allah, akan gagal.

Salomo menuliskan di kitab Amsal 14:12 bahwa “ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Yeremia menambahkan: “Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya” (Yeremia 10:23).

Manusia telah mencoba berbagai bentuk pemerintahan, namun semua itu akan berakhir. Dengan mengucapkan firman tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada zaman akhir pemerintahan manusia, yakni pada masa permulaan berdirinya pemerintahan Allah di bumi ini, Yesus berkata, “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dia melanjutkan, “Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat” (Matius 24:21-22).

Singkatnya, umat manusia memerlukan suatu pemerintahan yang lebih baik, yakni pemerintahan yang akan mampu menghasilkan perdamaian dan kesejahteraan selama-lamanya.

Alkitab berjanji bahwa akan ada suatu pemerintahan yang lebih baik di bumi ini untuk menggantikan pemerintahan-pemerintahan manusia. Setelah menjelaskan bahwa akan ada tiga lagi kerajaan yang berkuasa atas seluruh dunia setelah pemerintahan yang dikepalai oleh Raja Nebukadnezar, nabi Daniel menuliskan sbb: “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain; kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 2:44).

Bagaimana kita mencari kebenaran Kerajaan Allah

Ajaran Yesus mencakup instruksi bagaimana mencari Kerajaan Allah: “Waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada injil” (Markus 1:15). Bertobat dan percaya merupakan dua dasar yang harus kita patuhi dan jalan menuju pintu masuk Kerajaan yang agung itu akan dibukakan.

Alasan mengapa kita harus bertobat ialah karena “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Roma 6:23 menambahkan “upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Bertobat berarti kita harus mengubah jalan pikiran manusiawi kita, yang bertentangan dengan Allah. Alkitab menyingkapkan bahwa “keinginan daging [sifat alami kita] adalah perseteruan [permusuhan] terhadap Allah; karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin baginya” (Roma 8:7). Dengan demikian kita perlu suatu perubahan di dalam pikiran kita yang kemudian akan memimpin kita ke jalan yang benar untuk menjauhi dosa dan menuruti perintah-perintah Allah. Sebagaimana Yesus katakan, “Jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah” (Matius 19:17).

Baptisan

Apabila kita sudah bertobat dari dosa-dosa kita dan mulai menuruti perintah-perintah Allah, langkah berikutnya ialah baptisan. Berbicara kepada orang-orang yang telah merasa tertusuk hatinya karena dosa-dosa mereka dan yang ingin mengetahui apa yang sebaiknya mereka lakukan, Petrus berkata, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Baptisan – dibenamkan ke dalam air sebagai simbol penyucian dosa-dosa kita dan akhir dari segala dosa yang telah kita lakukan dalam hidup kita – itu adalah suatu perjanjian yang kita  ikrarkan dengan Allah dan Kristus. Itu merepresentasikan pengakuan kita bahwa kita telah melanggar hukum-hukum Allah dan perlu diampuni dari segala dosa-dosa kita. Itu juga menggambarkan komitmen kita untuk mematuhi hukum-hukum Allah.

Kita sekarang menyadari bahwa kita perlu hidup dari setiap firman yang datang dari Allah dan Kritus. Sebagaimana Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4).

Langkah berikutnya di dalam baptisan ialah penumpangan tangan untuk menerima Roh Kudus (Kisah Para Rasul 19:6). Karunia Roh Kudus ialah apa yang membuat kita, sebagai orang percaya, menjadi anak Allah. Karena “semua orang yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah” (Roma 8:14).

Sebagai anak-anak Allah, kita harus bertumbuh “dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 3:18). Yohanes merujuk ini sebagai proses pengudusan yang terus-menerus dikerjakan (1 Yohanes 3:3).

Rencana Allah bagi kita di dalam Kerajaan

Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupanNya dengan mengaruniakan kuasa dan kemampuan yang lebih rendah untuk mempersiapkan manusia itu memerintah dengan Dia di dalam pemerintahanNya yang akan bertahan selama-lamanya. Maksud tujuan Allah mengatakan “carilah terlebih dahulu kerajaan Allah, dan kebenaranNya” ialah untuk menolong kita mengembangkan – melalui pengalaman-pengalaman dalam kehidupan kita –  karakter yang kudus dan benar dan mempersiapkan kita untuk memerintah bersama Kristus sebagai raja dan imam di bumi ini (Wahyu 5:10). 

Inilah langkah-langkah permulaan menuju kepada jalan untuk mencari Kerajaan Allah, yang akan membawa kita kepada kehidupan kekal di dalam keluarga Allah.

Untuk pelajaran lebih lanjut bagaimana mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah, bacalah artikel kami yang berjudul “What Is Repentance?” dan “What Is Baptism?”

Apakah anda punya pertanyaan?

Ajukanlah kepada kami.

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry