Dipanggil dan Dipilih

oleh John Foster

https://lifehopeandtruth.com/change/the-church/called-and-chosen/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Elohim Kekal itu menghendaki orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia ini menjadi orang-orang pilihanNya juga. Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan dipanggil, dipilih dan setia?

 

 

 

 

 

Apabila Yesus Kristus kembali lagi ke bumi ini (1 Tesalonika 4:16-17), Alkitab menyingkapkan satu deskripsi yang spesifik tentang siapa-siapa akan bersama Dia: “Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia” (Wahyu 17:14).

Dipanggil, dipilih dan setia

Ketiga kata ini sebenarnya mendefinisikan siapa orang-orang suci Elohim itu.

Masing-masing dari perkataan ini memberikan arti yang berbeda, dan penting untuk kita pahami apa artinya “dipanggil, dipilih dan setia.” 

Dipanggil

Apa definisi “dipanggil” menurut Alkitab?

Di dalam bahasa Yunani yang ditulis dalam Perjanjian Baru, perkataan “dipanggil” adalah kletos. Ini dihubungkan dengan kata benda klesis, yang artinya “sebuah panggilan” dan digunakan “secara khusus untuk menyatakan undangan Elohim kepada manusia untuk menerima kebaikan keselamatan” (Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Words, “Call, Called, Calling”)

Menarik untuk kita perhatikan kemiripan dengan bahasa Yunani untuk “Church,” [Gereja atau Jemaat,” yang adalah ekklesia, yang artinya sebuah panggilan keluar. Jadi Gereja atau Jemaat terdiri dari orang-orang yang dipanggil (diundang) oleh Elohim untuk memahami rencanaNya, untuk bertobat dari dosa-dosa dan untuk menerima Roh KudusNya.

Penting untuk kita pahami bahwa panggilan bagi seseorang adalah sesuatu yang dikerjakan Elohim! Dia hanya memanggil (mengundang) seseorang. Ini terbukti menurut Yohanes 6:44 ketika Yesus berkata kepada khalayak ramai, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.”

Ada beberapa ayat Suci Alkitab yang berbicara tentang panggilan Kristen.

Ketika rasul Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat di Roma, dia merujuk pada para pendengarnya sebagai “yang dipanggil untuk menjadi milik Yesus Kristus” dan “kekasih Elohim, yang dipanggil menjadi orang kudus” (Roma 1:6-7).

Kemudian, ketika menuliskan suratnya kepada jemaat-jemaat di Korintus, Paulus berkata, “Elohim, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia” (1 Korintus 1:9).

Dipanggil keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib

Orang Kristen tidak hanya dipanggil kepada “persekutuan dengan AnakNya,” yang menyatakan suatu hubungan dengan Dia, tetapi ada panggilan “keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib” (1 Petrus 2:9). Ini adalah sungguh suatu berkat untuk keluar dari kekacauan ajaran-ajaran yang salah yang begitu banyak di dunia ini – keluar dari semua itu dan masuk kepada terang kebenaran Elohim. 

Akan tetapi, hanya dipanggil tidaklah cukup untuk menjadi seorang kudus. Kita harus merespons kepada panggilanNya (undanganNya). Perbuatan positif diperlukan! Agar dipilih oleh Elohim kita harus menerima panggilan itu, berterimakasih atas panggilan itu dan semakin giat melayani Elohim dan AnakNya.

Definisi dipilih

Perkataan “dipilih” di dalam bahasa Yunani ialah eklektos, yang berarti “chosen out, select” [dipilih untuk keluar, diseleksi]. Ini bisa juga diterjemahkan sebagai “elect” [orang-orang pilihan] (Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Words, “Choice, Choose, Chosen”).

Elohim memanggil dan memilih, tetapi setelah panggilanNya, orang yang dipanggil itu harus membuat keputusan. Yang bersangkutan harus menerima panggilan itu dan bertindak sesuai dengan panggilan itu.

Ayat-ayat Alkitab tentang orang-orang yang dipilih Elohim

Meskipun Elohim sungguh memanggil, kita harus merespons Dia agar Dia memilih kita.

“Saudara-saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan, kami senantiasa bersyukur kepada Elohim karena kamu, sebab sejak semula Elohim telah memilih kamu untuk diselamatkan oleh Roh yang menyucikan kamu dan oleh kebenaran yang kamu percayai. Untuk itu Dia telah memanggil kamu melalui Injil yang kami beritakan, supaya kamu beroleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu saudara-saudaraku, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang telah kami berikan kepadamu, baik secara lisan maupun secara tertulis” (2 Tesalonika 2:13-15).

Rasul Paulus secara jelas menyatakan keputusan yang dilakukan oleh Elohim untuk kedua panggilan dan pilihan bagi orang-orang kudusNya, tetapi saudara (orang-orang kudus) harus berpegang teguh terhadap apa yang diajarkan kepada mereka, entah itu datang dari Firman Elohim atau dari khotbah-khotbah. Mereka harus menjadi setia, dan tetap setia, patuh kepada Elohim.

Hal ini lebih lanjut dijelaskan di dalam Efesus 1:13: “Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu.”

Kita harus membuat keputusan setelah kita mendengar firman kebenaran. Kita harus percaya kepada Elohim dan kepada AnakNya, dan kemudian dimeteraikan oleh Roh Kudus. (Roh Kudus diberikan setelah pertobatan, percaya dan baptisan. Silakan anda membaca artikel kami – pada situs ini - yang berjudul “Apa Itu Baptisan.”)

Kita semua harus taat kepada Elohim. Kita tidak bisa hanya menerima panggilanNya yang indah namun terus hidup semau kita. Kita harus menjadi “orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Elohim, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya” (1 Petrus 1:2).

Orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih harus setia! Mereka harus terus secara aktif percaya, taat dan mengandalkan Elohim. Orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih akan harus setia sampai kesudahannya, baik pada waktu suka maupun duka. Paulus menyatakan secara jelas tanggung jawab orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih:

“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Elohim yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah” (Kolose 3:12-15).

Siapa orang-orang pilihan yang disebut di dalam Alkitab?

Sebagaimana disebutkan di atas, perkataan eklektos dapat diterjemahkan sebagai orang-pilihan atau yang dipilih. Orang-orang pilihan artinya sama dengan terpilih – mereka yang telah dipanggil oleh Elohim, yang telah merespons kepada panggilanNya dalam pertobatan, baptisan dan menerima Roh Kudus. Kemudian mereka memulai kehidupan Kristen yang akan terus diperbaharui hingga semakin lama semakin seperti Elohim dalam karakter – menjadi pribadi yang diubahkan.

Orang-orang pilihan memainkan peran yang sangat penting dalam menyelamatkan umat manusia dari kemusnahan total pada saat krisis di akhir zaman. Yesus berkata, “Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilihNya, Tuhan mempersingkat waktunya” (Markus 13:20).

Akan tetapi, Yesus terus memperingatkan orang-orang pilihan – Kristen sejati, “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana!’ jangan kamu percaya. Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan” (ayat 21-22).

Yesus juga berkata bahwa “orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya” akan direspons Elohim, walaupun mereka harus bersabar dan setia dalam iman (Lukas 18:7-8).

Orang-orang yang setia

Perkataan faithful [setia] berasal dari bahasa Yunani pistos. Ada dua arti dan dengan melalui dua arti ini perkataan setia dapat dipahami. Arti yang pertama, “dapat dipercayai, handal,” dan yang kedua, “aktif, kepercayaan yang teruji, penuh kepercayaan, mengandalkan” (Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Words, p. 402)

Orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih harus setia! Mereka harus terus secara aktif percaya, menaati dan mengandalkan Elohim. Orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih harus setia bertahan, baik pada waktu suka dan duka.

Harapan bagi orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih dan yang setia adalah menerima hidup yang kekal pada hari kebangkitan. Ini adalah kepercayaan dan keyakinan yang mendalam pada setiap orang. Paulus mengingatkan Timotius untuk merebut “hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil” (1 Timotius 6:12).

Alkitab itu penuh dengan contoh-contoh tentang kesetiaan orang-orang pilihanNya – mereka yang berharap dan menantikan Kerajaan Elohim. Penulis Ibrani 11 menunjukkan sejumlah orang (laki-laki dan perempuan) yang setia dan beriman. Meskipun dalam cobaan berat dan sulit, mereka mengandalkan Elohim dan selalu menatap ke masa depan.

Mereka adalah orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih, dan mereka memiliki iman yang penuh.

“Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih

Ucapan ini digunakan Yesus setelah Dia berbicara sebuah perumpamaan dimana seseorang diundang ke pesta perkawinan tetapi tidak memakai pakaian pesta perkawinan (Matius 22:11-14). Pelajaran dari perumpamaan ini ialah bahwa ketika seseorang dipanggil oleh Elohim, orang ybs memiliki tanggung jawab untuk merespons panggilan itu dan melakukan perubahan rohani di dalam hidupnya.

Kita melihat contoh kewajiban ini di dalam Ayub 29:14, dimana Ayub berkata: “Aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban.” Di sini mengenakan kebenaran sebagai persamaan dengan mengenakan pakaian.

Lambang ini juga tertulis di kitab Wahyu 19:8: “Dan kepadanya [Gereja atau Jemaat] dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih, lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.”

Orang yang di dalam perumpamaan itu yang diundang ke pesta perkawinan itu mempunyai kewajiban datang dan berpakaian untuk pesta itu, yang secara simbolis berarti bahwa dia harus dalam kebenaran, tetapi dia tidak melakukan kebenaran. Jadi Yesus menyatakan bahwa “ banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

Oleh karena itu, orang-orang yang dipanggil harus bersiap secara rohani dan mengenakan kebenaran.

Apakah anda mencari gereja yang mensponsori Life, Hope & Truth? Periksalah itu di halaman tautan  “Who We Are.”

Teguhkanlah panggilanmu dan pilihanmu

Rasul Petrus secara spesifik mengingatkan saudara seiman untuk rajin di dalam panggilan mereka: “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 1:10-11).

Sebagaimana Petrus mengindikasikan bahwa panggilanNya tidak boleh diabaikan. Karena orang-orang yang dipanggil dan yang dipilih memiliki “janji-janji yang berharga dan yang sangat besar” (ayat 4), karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, … pengetahuan, … penguasaan diri, …  ketekunan, … kesalehan … kasih akan saudara-saudara …  kasih akan semua orang” (2 Petrus 1:5-7).

Petrus melanjutkan, “Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita” (ayat 8).

Betapa ini suatu berkat yang indah!

Elohim akan menguatkan anda

Dalam bab penutup 1 Petrus, kita membaca pernyataan berikut ini: “Dan Elohim sumber segala anugerah, yang telah memanggil kita ke dalam kemuliaanNya yang kekal di dalam Kristus Yesus, kiranya memulihkan, meneguhkan, menguatkan, mengukuhkan kamu, setelah sesaat kamu menderita” (1 Petrus 5:10).

Adalah kehendak Elohim untuk membuka pengertian kita untuk memahami kebenaranNya. Dia menghendaki agar kita tetap setia kepada Dia setelah panggilanNya, agar kita dapat dipilih – menjadi orang-orang pilihanNya. Tentu, hidup di dunia ini tidaklah mudah. Tetapi ada harapan! Mari kita berusaha menjadi orang-orang yang dipanggil dan dipilih dan setia!

Untuk pelajaran lebih lanjut tentang panggilan kita dan respons kepada Elohim, bacalah artikel kami yang berjudul “Bertobatlah”,  “Apa Itu Pertobatan” dan “Apa Itu Baptisan.” (Silakan menggunakan kolom search di pojok kanan atas pada situs ini).

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry