Elohim itu Satu
Posted on November 4, 2020
oleh Larry Neff
https://lifehopeandtruth.com/god/who-is-god/god-is-one/
Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.
Banyak orang mempercayai kalimat “Elohim adalah satu” berarti Elohim itu hanya satu makhluk. Benarkah demikian? Bagaimana Elohim Bapa dan Elohim Anak itu satu? Apa yang disingkapkan Alkitab?
Bagaimana Elohim itu Satu?
Sebagian besar orang yang menyandang profesi Kristen tahu bahwa Kekristenan dianggap sebagai agama monoteisme (percaya hanya dalam satu Elohim), dan mereka juga tahu bahwa hampir semua gereja mengajarkan Trinitas. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menjelaskan bagaimana Trinitas itu memiliki tiga “pribadi” ilahi yang menjadikan satu Godhead [keElohiman atau Ketuhanan]. Bahkan lebih lagi, sebagian besar dari mereka tidak memahami apa yang diajarkan Alkitab dalam hal ini.
Gereja-gereja dan agama-agama memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjelaskan keesaan Elohim.
Unitarian/Universalis (sebuah gerakan keagamaan) melihat Elohim itu sebagai satu makhluk pribadi (tetapi tidak terdiri dari tiga “orang”). Judaisme juga tidak mengakui ada kejamakan makhluk dalam Godhead.
Menariknya, Perjanjian Lama merujuk pada Elohim dalam arti jamak tetapi juga dalam arti tunggal. Keilahian dan pra keberadaan Yesus Kristus berhubungan secara signifikan dengan konsep keesaan Elohim. Akan tetapi, artikel ini akan berfokus – dari sudut pandang Alkitab – pada keesaan Elohim. Bagaimana Elohim itu satu?
Apa yang diajarkan Alkitab?
Kita percaya bahwa Alkitab mengajarkan bahwa ada dua individu makhluk ilahi di dalam Godhead tetapi Mereka terdiri dari satu Roh dan sepenuhnya bersatu dalam pikiran dan tujuan (Yohanes 1:1; 10:30; Efesus 4:4-6). Dalam kaitan ini, di awal kitab Kejadian, kita menemukan sebuah pernyataan yang menakjubkan: “Lalu Elohim berfirman, ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita’” (Kejadian 1:26).
Bahasa Ibrani yang artinya God di sini adalah Elohim, dalam bentuk jamak dari kata Eloah. Perlu dicatat bahwa istilah ini, yakni kejamakan ini, juga dipakai oleh agama pagan [pagan gods], penguasa manusia atau hakim, dan malaikat. Tetapi dalam konteks Kejadian 1, itu jelas merujuk pada Elohim yang hakiki [the true God]. Dan meskipun Elohim kadang-kadang digunakan dalam arti tunggal, ini tidak berarti seperti penggunaan yang di Kejadian 1:26, sebagaimana kita dapat lihat itu menggunakan bentuk kata ganti jamak. Beberapa orang mencoba menjelaskan kata ganti objek jamak “Us” dan kata ganti kepunyaan jamak “Our” yang merujuk pada perkataan “Kita”, itu mereka klaim bahwa Elohim menciptakan manusia bersama malaikat, yakni di antaranya memiliki empat wajah dan sayap (Yehezkiel 1:5-10).
Bahasa Inggris God yang di Kejadian 1:1 itu juga diterjemahkan dari asal kata Ibrani Elohim. Kemudian di Kejadian 11:7 kita menemukan bentuk kata ganti jamak “Us yang digunakan untuk merujuk pada LORD [TUHAN] (yang diterjemahkan dari asal kata Ibrani YHWH – the Eternal [yang Kekal] di ayat 6.
Jadi, dari awal kita melihat Alkitab itu menemukan kata pluralitas “Us” dan “Our” – di dalam Godhead.
Sekarang kita akan melihat beberapa ayat-ayat kitab suci yang barangkali sebelumnya mengatakan Elohim itu hanya satu makhluk.
Ulangan 6:4-6
Orang Yahudi menyebut Ulangan 6:4-6 itu Shema, bentuk kata benda dari kata kerja shama, yang artinya “mendengar” atau “mendengarkan” (mendengarkan dengan penuh perhatian dan ketaatan)” (Spiros Zodhiates, The Complete Word Study Old Testament). Shama adalah kata pertama pada bacaan ayat-ayat bacaan itu. Ayat-ayat ini membentuk centerpiece [pusat paling penting] dari agama Yahudi, yang mengekpresikan kepercayaan mereka atas keesaan absolut Elohim. Sebagai sebuah doa liturgi (doa bersama), bacaan ini disebutkan dua kali dalam satu hari di banyak sinagoge.
Ayat bacaan ini berbunyi seperti ini, “Dengarkanlah hai Israel, YAHWEH itu Elohim kita, YAHWEH itu Esa. Kasihilah YAHWEH, Elohimmu, dengan sepenuh hatimu dan seluruh jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu! Semua perintah yang aku sampaikan kepadamu hari ini, camkanlah di dalam hatimu.”
Riset menunjukkan bahwa Elohim itu tidak berarti hanya satu makhluk. Perkataan satu di sini berasal dari asal bahasa Ibrani echad atau ehad. Itu bisa juga berarti “compound unity, one made up of others” [kesatuan majemuk, satu tapi terdiri dari yang lain] (Bullinger’s companion Bible, comments on Deuteronomy 6:4)
Mounce’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words memberi definisi dengan kata “satu, pertama, yang lain.” Kemudian itu menyatakan, ‘“Satu’ dapat menjadi yang pertama dari satu rangkaian (seperti, hari pertama dari satu minggu atau bulan) atau itu dapat mengindikasikan satu orang atau benda dari satu grup (‘satu dari mereka,’ Kejadian 26:10; ‘satu dari gunung,’ Kejadian 22:2.’” Kemudian di dalam komentarnya dikatakan: “Ehad itu tidak berarti pengisolasian atau terisolasi dan tersendiri.” Banyak ayat-ayat lain menggunakan echad dalam cara yang sama.
Satu dari contoh-contoh terbaik untuk menolong kita memahami bahwa echad – kesatuan – dapat berarti lebih dari satu makhluk atau anggota, kita baca di Kejadian 2:24, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu [echad] daging.” Perkawinan suami dan istri menghasilkan penyatuan yang disebut satu daging. Satu daging di sini (satu unit perkawinan) terdiri dari dua individu.
Jika Elohim ingin menekankan pengertian bahwa tidak ada makhluk lain dalam kata “Elohim,” maka perkataan Ibrani lain akan digunakan untuk lebih akurat mengartikan kata “satu,” yakni, yachid atau yacheed. Yachid atau yacheed secara absolut mengartikan “kesatuan mutlak” atau “hanya satu.” Jadi Elohim tidak mengilhamkan penggunaan yachid untuk digunakan di dalam Shema.
Menariknya, perkataan God [Elohim] di dalam bacaan ini menggunakan bentuk jamak, sama persis seperti di awal pembahasan kita. Jadi jika Elohim itu satu-satunya makhluk tunggal, maka akan membingunkan untuk menggunakan bentuk jamak ini ketika mencoba menetapkan doktrin bahwa Elohim itu adalah satu individu.
Fokus pengertian Ulangan 6:4-6 tidak bertujuan untuk menunjukkan berapa banyak makhluk yang membentuk Godhead, tetapi hanya untuk memberi perintah orang untuk tidak menyembah berhala. Dan ada cara lain untuk menterjemahkan ayat 4 ini. Alkitab versi terjemahan Moffatt [Moffatt translation] berbunyi, “Listen Israel: ‘‘the Eternal, the Eternal alone, is our God.’” [Dengarlah, Israel: ‘Yang Kekal, Yang Kekal itu saja adalah Elohim kita.’” Alkitab versi The Living Bible, berbunyi, “‘O Israel, listen: Jehovah is our God, Jehovah alone.’” [‘“O Israel, dengarlah” Jehovah adalah Elohim kita, ya Jehovah saja]. Edisi 1953 versi Revised Standard Version memberikan beberapa cara untuk menterjemahkan ayat ini, di antaranya ialah: the Lord is our God, the Lord alone.” [Tuhan itu adalah Elohim kita, hanya Tuhan itu.”]
Terjemahan-terjemahan ini cocok sekali dengan konteks dari bab itu, seperti ayat 12-15, yang memperingatkan terhadap penyembahan “dewa-dewa atau ilah-ilah” lain dan menekankan hanya satu Elohim yang hakiki. Kita harus mengutamakan Elohim atau menempatkan dia di atas segalanya (satu dari definisi echad).
Banyak pihak yang mengklaim bahwa informasi yang dikutip di atas tadi mendukung ajaran Trinitas. Tetapi tidaklah demikian. Penganut ajaran Trinitas mengklaim bahwa Elohim itu terdiri dari tiga “orang,” yang berbeda, termasuk Roh Kudus, tetapi itu, menurut mereka, melalui satu kusa misteri supernatural, Elohim itu adalah satu makhluk. Trinitas tidak diajarkan di dalam Alkitab, dan echad tidak memerlukan pengertian satu dengan cara itu. Echad dapat menggambarkan lebih daripada satu makhluk in dalam Elohim (Godhead itu atau keluarga Elohim) tepatnya seperti terdapat lebih dari satu individu dalam perkawinan.
Yesaya
Beberapa ayat di kitab Yesaya 43 hingga 46 mungkin sekilas nampaknya berkata Elohim itu hanya satu makhluk. Misalnya, Yesaya 45:18 kita membaca, “Sebab beginilah YAHWEH pencipta langit berfirman, Dialah Elohim yang membentuk bumi dan yang membuatnya, Dia mengokohkannya, tidak menciptakannya kosong, Dia membentuknya untuk dihuni, Akulah YAHWEH, dan tidak ada yang lain.”
Bahasa Ibrani yang menterjemahkan God di dalam ayat ini adalah Elohim, bentuk jamak seperti pembahasan awal. Sekali lagi, ayat ini memberi arahan kepada orang untuk menyembah Sang Pencipta yang hakiki dan bukan dewa atau ilah palsu – yang sama sekali tidak memiliki keilahian. Kita tahu Elohim yang Maha Tinggi dan Firman (Yesus Kristus) bekerja bersama-sama pada penciptaan (Yohanes 1:1-3; Efesus 3:9).
Selanjutnya, di Yesaya 46:9 kita menemukan baik Elohim (bentuk jamak) maupun El (bentuk tunggal) yang menterjemahkan God. Ayat ini berhubungan erat dengan Kolose 1:15-16: “Dialah gambar Elohim yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala ciptaan, sebab oleh Dia segala sesuatu diciptakan, baik yang di surga dan di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, takhta-takhta atau kerajaan-kerajaan atau penguasa-penguasa atau kuasa-kuasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan bagi Dia.”
Ayat-ayat ini jelas merujuk pada Yesus Kristus juga, makhluk ke-2 bersama Bapa. Menarik untuk kita perhatikan bahwa Dia yang berbicara kepada [orang Israel kuno itu adalah juga yang menjadi Yesus Kristus (1 Korintus 10:4).
Mereka keduanya merupakan anggota dari satu keluarga Elohim. Perhatikanlah juga bahwa Sang Pencipta pada bagian ini di kitab Yesaya berbicara tentang Yakub [perkataan “Yakub” adalah bentuk tunggal] (Yesaya 43:1, 22; 44:1; dll). Tetapi Yakub terdiri dari 12 suku dan berjuta-juta individu! Inti dari bab-bab ini menjelaskan bahwa orang Israel harus menyembah Elohim yang hakiki dan bukan dewa-dewa – semua bab ini bukan membicarakan jumlah anggota atau makhluk di dalam Godhead.
Keesaan yang benar
Rasul Yohanes memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana Elohim itu satu. Dia menuliskan, “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama Elohim, dan Firman itu adalah Elohim” (Yohanes 1:1).
Beberapa ayat berikutnya Yohanes menjelaskan siapa dua makhluk ini dan selanjutnya dia mendeskripsikan hubungan Mereka: “Firman itu telah menjadi manusia dan berdiam di antara kita. Kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan sebagai Putra Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran” (ayat 14). Ayat 29 dan 34 menjelaskan bahwa Firman itu menjadi Yesus, yang adalah Anak atau Putra Elohim.
Jadi baik Bapa maupun Anak adalah Elohim. Ini adalah sebuah hubungan keluarga, jadi kita bisa menyimpulkan bahwa Elohim adalah nama keluarga Mereka. Mereka keduanya merupakan anggota dari satu keluarga Elohim.
Bahasa Yunani yang diterjemahkan sebagai “only begotten” [satu-satunya yang diperanakkan] dalam ayat 14 membantu pemahaman ini bahwa Elohim itu adalah sebuah keluarga.
“Perkataan monogenees adalah sebuah kata majemuk dari kata monos, ‘sendiri,’ dan kata genos, ‘ras, keturunan, keluarga.’ Di sini kita diajarkan bahwa Dia yang datang untuk menyingkapkan Elohim – yakni, Yesus Kristus – adalah keluarga yang sama, dari keturunan yang sama, dari ras yang sama sebagai Elohim… Sungguh banyak bukti di dalam ayat-ayat Kitab Suci yang menjelaskan bahwa Godhead itu adalah sebuah keluarga” (Spiros Zodhiates, Was Christ God?; A Defense of the Deity of Christ, 1966, p. 21).
Yohanes 17 juga menjelaskan keesaan dalam pengertian yang benar di dalam Elohim sebagai kesatuan yang sempurna, kesatuan orang Kristen yang benar (yang disebutkan Yohanes sebagai “anak-anak Elohim,” 1 Yohanes 3:1) menjadi bagiannya. Kita harus memiliki pikiran Kristus – untuk membiarkan Yesus Kristus tinggal di dalam kita (Filipi 2:5; Galatia 2:20).
Perhatikan ayat bacaan di dalam Yohanes 17:20-22: “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”
Silakan baca artikel kami yang berhubungan dengan topik besar ini termasuk “Trinitas: Apa itu?
This article was translated from http://lifehopeandtruth.com