Empat Bukti Bahwa Yesus Adalah Mesias

Ketika Yesus datang memberitakan injil Kerajaan Allah, Dia berkata bahwa “waktunya telah genap” (Markus 1:15). Terhadap waktu manakah yang dimaksudkan Yesus di sini?

oleh David Treybig

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/messiahs-message-the-time-is-fulfilled/ 

[The Time is Fulfilled: Four Proofs That Jesus Was Messiah] Dalam artikel pertama pada seri ini (Majalah Discern edisi Januari/Februari), kita mencatat bahwa Mesias atau Kristus – yang dalam bahasa Ibrani dan Yunani artinya “yang diurapi” – memiliki empat tema, yakni yang Dia sampaikan tentang kabar baik dari Kerajaan Allah yang akan datang. Konsep utama di sini adalah “waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada injil” (Markus 1:15). Yang pertama dan yang kedua dari poin ini adalah pernyataan; dan yang kedua terakhir adalah perintah. 

Dalam artikel pertama kita juga melihat bahwa pada saat kedatangan Yesus sebagai manusia ke bumi ini, orang-orang Yahudi mencari kehadiran Mesias yang dinubuatkan (Matius 11:3; Lukas 3:15). Banyak di antaranya pada abad pertama itu bertanya pertanyaan yang sama sebagaimana perempuan Samaria yang kepadanya Yesus berbicara di sumur Yakub itu: “Mungkinkah Dia Kristus itu?” (Yohanes 4:29). Juga, Yohanes Pembaptis menyuruh  dua dari muridnya untuk bertanya kepada Yesus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (Matius 11:3; Lukas 7:19-20).

Beberapa orang Yahudi sedang mengantisipasi pemulihan hidup keagamaan mereka. Sementara yang lain sedang mencari Dia dan berharap agar Yesus mendirikan kejayaan bangsa yahudi lagi dan keunggulannya di antara bangsa-bangsa. Namun, Yesus berkata, “Waktunya sudah genap,” akan tetapi bagaimana mereka yang mendengarkan Dia itu yakin bahwa waktu menunggu kedatanganNya telah tiba saatnya?

Banyak orang-orang Yahudi pada saat itu tidak yakin. Jadi bagaimana kita dapat yakin bahwa waktu menunggu kehadiran Kristus itu benar-benar sudah berakhir? Bukti apa yang Yesus tawarkan bahwa waktu antara nubuat Perjanjian Lama dan kedatanganNya sudah genap?

Di dalam artikel ini kita secara seksama akan melihat sebuah kunci nubuat Perjanjian Lama Kristus yang datang sebagai manusia, waktu yang menyatakan pelayananNya, dan bukti bahwa Yesus memberi bahwa Dia benar-benar adalah Mesias yang dijanjikan itu.

Nubuat kunci dari kedatangan Kristus 

Tanpa diragukan, orang-orang Yahudi ini paham betul tentang apa yang telah dituliskan Musa di kitab Ulangan 18:15: “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu. Dialah yang harus kamu dengarkan.” Nubuat-nubuat Perjanjian Lama juga telah memprediksi bahwa Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan (Yesaya 7:14) di Betlehem (Mikha 5:2), bahwa  tanganNya dan kakiNya akan ditikam (Mazmur 22:16), dan bahwa Dia akan mati karena dosa-dosa umat manusia (Yesaya 53:12).

Ada sekitar 100 nubuat Perjanjian Lama bahwa Yesus menggenapi kehidupanNya dan pelayananNya. Satu di antaranya yang paling mengindikasikan waktunya ketika Yesus akan tampil ditemukan di kitab Daniel 9:24-27. Nubuat ini, kadang-kadang merujuk pada 70 minggu dari zaman Daniel, diprediksikan bahwa Mesias akan memulai pelayananNya pada tahun 27 setelah masehi.

Bagaimana para sarjana Alkitab sampai pada kesimpulan ini? Suatu konsep penting alkitabiah untuk memahami nubuat ialah dengan prinsip “satu hari untuk satu tahun”, yang dituliskan di Yehezkiel  4:4-6 dan Bilangan 14:33-34.

Dalam hal ini, pada abad ke-6 sebelum masehi seorang malaikat yang bernama Gabriel memberi Daniel suatu penglihatan yang akan terjadi di masa depan, berkata, “Maka ketahuilah dan pahamilah, dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali sampai pada kedatangan seorang yang diurapi [Mesias], seorang Raja, ada tujuh masa” (Daniel 9:25)

Pada tahun 457 sebelum Masehi, Raja Artaxerxes memberi sebuah perintah untuk membangun kembali Yerusalem. Tujuh minggu ditambah 62 minggu itu sama dengan 483 hari (69 dikalikan 7) yang akan berlalu sebelum Mesias datang.

Menggunakan prinsip “satu hari untuk satu tahun”, dari waktu Artaxerxes memberi perintah pada tahun 457 sebelum Masehi, selama 483 tahun akan berlalu. Itu akan membawa kita ke permulaan pelayanan Kristus di tahun 27 setelah Masehi. (Catatan: Ketika menghitung tahun-tahun transisi dari sebelum Masehi ke setelah Masehi, anda harus menambahkan satu tahun sebab tidak ada tahun 0.)

Karena imam-imam mulai melayani pada usia 30 (Bilangan 4:3, 47), mereka yang memahami nubuat Daniel tentang kedatangan Mesias itu akan menantikan Yesus untuk dilahirkan kira-kira 30 tahun sebelum tahun ke-27 setelah masehi. Diperkirakan bahwa Kristus lahir pada tahun ke-4 sebelum masehi dan “ketika Yesus memulai pekerjaanNya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun” (Lukas 3:23).

Paulus nampaknya telah memahami bahwa Yesus memulai pelayananNya sesuai dengan apa yang diprediksi Alkitab. Sebagaimana dia tuliskan, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan” (Galatia 4:4).

Dunia ini dipersiapkan untuk Kekristenan

Sebagaimana abad pertama itu mulai, sebagian besar orang Yahudi adalah bagian dari Roman Empire [Kerajaan Romawi]. Meskipun banyak di antaranya hidup di tanah pusaka mereka sendiri dan memiliki kebebasan untuk beribadah kepada Allah, mereka berada di bawah pemerintahan Roma itu sendiri. Walaupun orang-orang Yahudi ini merindukan untuk hidup dalam kedaulatan mereka, dunia pada saat itu secara unik dipersiapkan bagi pemberitaan Kristus tentang injil Kerajaan dan pendirian Gerejanya.

Jauh dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, Kerajaan Romawi sedikit membawa damai, stabilitas dan peradaban bagi sebagian besar penduduk dunia ini – terutama di Timur Tengah, yakni di daerah di mana Kekristenan akan mulai berdiri. Pemimpin-pemimpin Roma membangun jalan-jalan utama untuk fasilitas perjalanan dan perdagangan di antara daerah-daerah sekitar, mereka mendirikan sistem pengiriman surat untuk komunikasi, menata kota-kota dengan berbagai jalan-jalan, membuat pengairan dan tempat pembuangan sampah, dan memiliki suatu sitem peradilan yang melindungi warga masyarakat.  

Stabilitas geopolitik dan prasarana untuk peradaban yang dibawa oleh Kerajaan Romawi itu menyiapkan atau memberikan kesempatan waktu yang tepat bagi Kristus untuk memulai pemberitaanNya dalam injil (Galatia 4:4).

Empat bukti bahwa waktunya telah genap

Rasul Yohanes menulis dari empat bukti yang diberikan Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah benar-benar Mesias yang dijanjikan itu. Meskipun Yesus menyatakan kepada orang bahwa Dia adalah Anak Allah, Dia mengakui bahwa pernyataan pribadi pada umumnya tidak diterima sebagai bukti yang cukup untuk hal-hal penting semacam ini.

“Kalau Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, maka kesaksianKu itu tidak benar,” kata Yesus (Yohanes 5:31), (ESV). Kemudian Yesus melanjutkan untuk memberikan empat bukti bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan itu – bahwa waktu untuk menantikan kedatanganNya telah genap.

BUKTI 1: KESAKSIAN YOHANES PEMBAPTIS

Yesus berkata, “Ada yang lain [Yohanes Pembaptis] yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikannya tentang Aku adalah benar” (ayat 32). Yohanes Pembaptis – utusan yang dinubuatkan yang “mempersiapkan jalan” bagi Tuhan Yesus Kristus (Maleakhi 3:1) – sebelum dia mengajar bahwa Yesus sendirilah “Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29).

BUKTI 2: PEKERJAAN YANG DILAKUKAN YESUS

Yesus berkata, “Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes; yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu, supaya Aku menyelesaikannya – pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang – dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 5:36).

Perhatikan apa yang dikatakan Yesus kepada murid-murid Yohanes Pembaptis (yang bertanya kepada Dia apakah Dia Mesias yang dijanjikan itu): “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Lukas 7:22). Inilah kegenapan dari nubuat Yesaya 61:1.

Bukti 3: perkataan bapa

Kemudian Yesus berkata, “Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku” (Yohanes 5:37). Pada saat Yesus dibaptis “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan, ‘Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan’” (Matius 3:17).

Bukti 4: perkataan musa

Terakhir Yesus menyatakan, “Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepadaKu, sebab ia telah menulis tentang Aku” (Yohanes 5:46). Di sini, Yesus merujuk pada kitab Ulangan 18:15.

Orang-orang Yahudi yang buta rohani itu tidak mampu “memahami tanda-tanda zaman” (Matius 16:3). Mereka tidak memahami bahwa waktu menunggu kedatangan Mesias telah genap, dan mereka tidak mengenali empat bukti yang diberikan Yesus untuk memverifikasi identitasNya.

Sangat disayangkan, bahwa banyak pemimpin-pemimpin Yahudi saat itu masih menolak untuk percaya kepada Yesus meskipun Dia telah menunjukkan tanda-tanda ajaib yang Dia berikan kepada mereka bahwa Dia akan dibangkitkan setelah berada di dalam kubur tiga hari tiga malam setelah penyalibanNya (Matius 12:38-40; kunjungi jugalah situs kami LifeHopeandTruth.com untuk artikel yang berjudul “Resurrection of Jesus: Can We Prove It?”).

Di dalam artikel berikutnya pada seri ini kami akan mengulas pernyataan Yesus: “Kerajaan Allah sudah dekat” (Markus 1:15). 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry