Gempa Bumi di Dalam Nubuat Alkitab

oleh André van Belkum

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/end-times/earthquakes-in-prophecy/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Gempa bumi telah menyebabkan kehancuran dan kematian jutaan orang di berbagai tempat. Apa yang dikatakan Alkitab tentang gempa bumi yang terjadi pada akhir zaman? Bagaimana kita sebaiknya merespons?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gempa bumi – yakni aktivitas seismik yang menyebabkan permukaan bumi berguncang atau bergetar – bisa sangat berbahaya dan menakutkan. Ketika bumi yang menjadi tumpuan kita secara tiba-tiba mengkhianati kita – dan menjadi sesuatu yang mematikan – maka seluruh dunia bisa mengalami kesusahan. 

Mendengarkan kisah-kisah dari survivors [orang-orang yang bertahan dan selamat] kita dapat memahami kenyataan dari bencana yang menghancurkan ini. Katie, yang terselamatkan dari kejadian gempa yang terjadi di Christchurch, New Zealand pada tahun 2011, menceritakan:

“Pada tanggal 22 Februari saya bekerja sebagai kepala sekolah di sekolah besar taman kanak-kanak. Saya saat itu di kamar mandi dengan seorang anak perempuan kecil, dan ketika guncangan itu terjadi, saya langsung mengangkat dia dan berlari cepat-cepat ke dalam ruang kelas untuk menenangkan anak-anak lainnya tetapi saya tidak mampu tetap berdiri karena guncangan itu. Saya terjatuh ke lantai, sambil memegang anak kecil itu dengan erat, dan sangat takut. Saya mendengar anak-anak berteriak di dalam kelas; Saya terus meneriakkan “penyu’ [mengkurap seperti penyu] yang kami telah praktekkan sebelumnya tetapi mereka terlalu takut dan tidak mengingat apa yang mereka hendak lakukan. …  

“Saya juga punya anak – itulah yang paling menyakitkan, saya tidak mampu untuk mencapai mereka, saya tidak bisa berkomunikasi dengan mereka … Itulah yang paling buruk dan menyedihkan di dalam hidup saya.”

Kuat dan mematikan

Para sejarawan telah mencatat banyak gampa yang mematikan, dan bukti dari kejadian semacam itu sangat mudah untuk kita saksikan melalui puing-puing reruntuhan yang terdapat pada daerah-daerah rawan gempa.

Dalam sejarah modern, gempa Valdivia (juga disebut gempa hebat di Chili) yang terjadi pada hari Minggu, Mei 22, 1960, merupakan gempa yang dahsyat yang pernah terjadi di abad 20-an. Episentrum atau pusat gempa diperkirakan 570 kilometer (350 mil) di sebelah selatan Santiago, dimana Valdivia merupakan kota yang paling rusak. Diperkirakan hingga 6,000 orang meninggal. Kerugian materil sangat besar – estimasinya hingga 6 miliar bila dibandingkan dengan mata uang sekarang.

Gempa Tangshan di Cina (Juli 1976) mengakibatkan hingga 655,000 orang meninggal; dan pada tanggal 12 Jan 2012, gempa berkekuatan 7.0 skala Richter mengakibatkan 220,000 orang meninggal dan melukai sebanyak hingga 300,000 orang dan menelantarkan ratusan ribu orang tanpa tempat tinggal di Haiti.

Kehancuran yang akan terjadi di masa depan

Sebagaimana populasi kota-kota besar terus bertambah, seismolog (ahli ilmu tentang gempa bumi) mencatat bahwa gempa berkekuatan besar bisa sangat menghancurkan di banyak lokasi di seluruh dunia. Dan bahkan jika pusat gempa tidak begitu jauh, guncangan yang ditimbulkan bisa memicu tsunami yang mampu menyapu jumlah besar korban yang kebetulan berada di desa, kota kecil dan kota besar yang terletak di sekitar pesisir pantai.

Mengingat hilangnya nyawa dalam skala besar, mari kita pertimbangkan apa yang dikatakan nubuat Alkitab tentang kegiatan seismik di masa yang akan datang.    

Alkitab memprediksi sejumlah peristiwa yang akan mengguncang dunia sebelum kedatangan Kristus – Alkitab menyebutkan masa itu sebagai “akhir zaman” (Daniel 11:35, 40). Bencana alam yang semakin terus meningkat sedang bersiap di ufuk. Sebagaimana kita akan lihat, ada sebuah kaitan yang kuat antara malapekata ini dengan peringatan-peringatan Elohim bagi orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka.

Satu di antara tanda-tanda yang mendahului kedatangan Krsitus yang kedua kali ialah gempa-gempa yang menghancurkan. Pada Khotbah di Bukit Zaitun Yesus Kristus memprediksikan beberapa tren penting yang akan terjadi pada zaman akhir sebelum kedatanganNya. Hal itu merupakan responsNya terhadap pertanyaan dari murid-muridNya, yang bertanya, “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3).

Beberapa dari tanda-tanda ini, Yesus berkata, “Akan ada kelaparan, wabah penyakit sampar dan gempa bumi di berbagai tempat” (Matius 24:7).

Peringatan oleh nabi-nabi zaman dulu

Nabi Yesaya mengeluarkan sebuah peringatan serupa yang akan terjadi di akhir zaman. Di dalam sebuah pesan yang pertama kali berlaku terhadap Yerusalem pada masa dahulu dan kemudian kepada Yerusalem pada masa yang akan datang sebelum kedatangan Kristus, nabi itu berkata, “Engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis” (Yesaya 29:6).  

Selama “hari Tuhan” itu (Yesaya 2:12), suatu  masa penghakiman atas bangsa-bangsa ketika Kristus datang kembali, Yesaya berkata bahwa orang “akan masuk ke dalam gua-gua di gunung batu dan ke dalam liang-liang di tanah terhadap kedahsyatan TUHAN dan terhadap semarak kemegahanNya, pada waktu Ia bangkit menakut-nakuti bumi” (Yesaya 2:19, bandingkan dengan ayat 21).

Verifikasi Perjanjian Baru

Kitab Wahyu berbicara tentang beberapa gempa tertentu yang akan terjadi pada akhir zaman. Pertama, itu mencatat satu gempa akan menyertai meterai keenam (Wahyu 6:12), sebuah kejadian yang terjadi sebelum meterai ketujuh, yang juga disebut “hari TUHAN” (Yoel 2:31).

Kitab Wahyu juga menyebutkan gempa-gempa di bab 8:5; 11:13, 19; dan menyatakan bahwa murka Elohim akan  mengakhirinya dengan gempa yang dahsyat di dalam sejarah manusia. Sebagaimana Yohanes mencatat: “Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu” (Wahyu 16:18). Gempa bumi ini mungkin akan membelah Bukit Zaitun menjadi dua bagian pada saat Yesus turun ke bumi ini (Zakharia 14:4).

Tiba-tiba, seperti pencuri pada malam hari

Bahwa sekarang kita telah melihat nubuat tentang gempa yang terjadi pada akhir zaman ini, hendaknyalah itu semua memotivasi kita akan apa yang harus kita lakukan. Banyak ayat-ayat Suci Alkitab memperingatkan kita bahwa kejadian-kejadian akhir zaman akan datang dengan tiba-tiba dan pada saat-saat yang tidak terduga. Elohim memberikan peringatan bahwa kita tidak boleh “sarat” oleh “kepentingan-kepentingan duniawi …” supaya kedatangan Kristus datang pada saat kita tidak siap. “Sebab ia [hari Tuhan] akan menimpa semua penduduk bumi ini” (Lukas 21:34-35).   

Jadi terserah kepada kita masing-masing untuk tetap “berjaga-jaga [seperti seorang satpam yang berjaga] senantiasa sambil berdoa supaya [kita] beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya [kita] tahan berdiri di hadapan Anak Manusia” (ayat 36).  

Ada beberapa peringatan lainnya tentang kegenapan nubuat Alkitab yang akan terjadi dengan tidak disangka-sangka:  

  • “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri” (2 Petrus 3:10).
  • “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu” (Wahyu 3:3).
  • “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya" (Wahyu 16:15).
  • “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (Matius 24:44).
  • “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri. … Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar” (1 Tesalonika 5:-6).
  • Kejatuhan sistem pemerintahan Babel yang masih ada pada akhir zaman akan terjadi cepat dan tiba-tiba: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, … sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!" … Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, … telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa” (Wahyu 18:8, 10, 17, 19).
  • “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!” (Wahyu 22:20).

Analogi gempa

Untuk mendorong orang Kristen sehingga tetap setia kepada Elohim, penulis buku Ibrani merujuk kepada satu nubuat yang ditulis oleh nabi Perjanjian Lama, yakni Hagai, dimana Elohim berkata, “Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, [dan mereka akan datang kepada] Kristus [the Desire of All Nations, NKJV]  datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan” (Hagai 2:7-8).

Meskipun nubuat ini di Hagai tidak ditujukan ke arah bait suci yang sedang dibangun ulang oleh orang Yahudi, penulis buku Ibrani menggunakan konsep “menggoncangkan” untuk mendorong kita agar tidak menolak ajaran Elohim sebab kita “tidak akan luput … jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga” (Ibrani 12:25).  

Selanjutnya kita baca di Ibrani, “Waktu itu suaraNya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: ‘Satu kali lagi [saat sebelum kedatangan Kristus] Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.’  Ungkapan ‘Satu kali lagi’ menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan [fisik] supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan” (ayat 26-27).

Tujuan dari perbandingan ini ialah bahwa kita sebaiknya sungguh-sungguh berfokus pada perkataan “menerima sebuah kerajaan [Kerajaan Elohim] yang tidak dapat digoncang” melalui pelayanan terhadap Elohim “menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat dan takut” (Ibrani 12:28). Kerajaan ini akan berdiri selama-lamanya sebab itu tidak dapat diguncang atau di hancurkan (Daniel 2:44). Inilah Kerajaan Kristus yang Dia akan dirikan pada saat kedatanganNya pada akhir zaman.  

Nubuat Alkitab menentukan

Kita semua perlu mengindahkan peringatan Alkitab secara serius. Kita harus berhati-hati untuk tidak membuat kesalahan sehingga menolak ajaran Alkitab karena tidak sesuai dengan penalaran – yakni pendapat, ide dan kepercayaan kita.

Nubuat Alkitab menunjukkan bahwa jikalau manusia tidak bertobat, maka gempa, dibarengi dengan bencana alam lainnya, akan menggoncang bumi ini segera.

Nubuat-nubuat Alkitab sangat penting dan relevan bagi kita hari ini!

Elohim tidak menginginkan umat manusia berada dalam penderitaan karena perbuatan mereka sendiri (2 Petrus 3:9). Sebaliknya, Dia menghendaki kita untuk memilih jalan kebahagiaan, sukacita dan hidup berlimpah yang Dia tawarkan kepada mereka yang berusaha menyenangkan Dia dan hidup dalam jalan HidupNya (Yesaya 2:2-4; 11:9). 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry