Gempa Dahsyat Mengguncang Turki dan Suriah: Bagaimana Memaknai Tragedi Ini

by Tim Groves - February 8, 2023

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/blog/powerful-earthquakes-hit-turkey-and-syria-making-sense-of-the-tragedy/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Ribuan orang meninggal pada peristiwa gempa yang terjadi baru-baru ini di Turki dan Suriah. Kehidupan di wilayah ini akan terdampak selama beberapa tahun ke depan. Mengapa tragedi semacam itu terjadi? 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Seorang wanita yang putus asa terduduk pada puing-puing bangunan di Turki bagian selatan yang dihancurkan gempa dahsyat pada tanggal 6 Februari 2023 (AP Photo/Khalil Hamra).  

Hanya dalam sekejap ribuan nyawa melayang ketika gempa berkekuatan 7.8 skala Richter dan gempa susulan 7.5 skala Richter mengguncang Turki selatan dan Suriah utara pada tanggal 6 Februari 2023. Pada saat tulisan ini diturunkan jumlah korban tercatat sebanyak 6,000 lebih.

Dengan lebih dari 300 kali gempa susulan dibarengi dengan suhu udara di musim dingin, jumlah korban meninggal ini dipastikan akan bertambah terus dari dalam timbunan puing-puing bangunan. Dalam hitungan sekejap, gempa itu menghancurkan bangunan-bangunan, jalan-jalan dan menguburkan ribuan orang-orang dengan tiba-tiba – di bawah alam sadar mereka. Lebih dari 13,000 orang terluka, dan puluhan ribu orang terlantar tanpa makanan, tempat tinggal dan harapan.    

Baik Turki maupun Suriah jelas tidak menduga tragedi ini. Bangunan-bangunan mereka tidak dirancang untuk bisa menahan gempa skala sebesar itu. Selain itu, mereka tidak cukup memiliki sumber daya untuk menangani akibat gempa yang mematikan itu. 

Saat ini Suriah masih terlibat dalam perang saudara yang nampaknya tidak ada akhirnya. Kota Aleppo, yakni tempat pengungsian orang-orang terlantar, yang telah diporak-porandakan oleh rudal dan sekarang bahkan sudah dihancurkan oleh bencana alam ini.

Doa kita kiranya bersama para keluarga yang tertimpa tragedi ini. Tragedi seperti ini tentu mengingatkan kita betapa mulianya kehidupan dan betapa hidup itu bisa berbalik arah seketika. Saat-saat seperti inilah kita sebaiknya beralih kepada Alkitab. Sebab Alkitab memberi sebuah perspektif yang unik atas terjadinya tragedi, termasuk pelajaran-pelajaran sulit yang sebaiknya kita pelajari. 

Untuk mempelajari perspektif alkitabiah lebih lanjut tentang tragedi, bacalah artikel kami pada situs ini yang berjudul, “Mengapa Allah Membiarkan Penderitaan Terjadi?” – (Silakan periksa/gunakan kolom search di pojok kanan pada laman ini).

Pelajaran dari tragedi yang terjadi di Turki dan Suriah

Pertimbangkanglah tiga pelajaran ini:

1.  Dunia ini bukan dunia Elohim

Banyak orang berkata tidak ada Tuhan dan tragedi seperti ini merupakan bukti. Mereka berpendapat bahwa Elohim yang penuh kuasa dan penuh kasih tidak bakal mengizinkan ini terjadi. Tetapi Alkitab menunjukkan pandangan lain dari pandangan kita tentang hal ini. Tragedi terjadi bukan karena Elohim tidak peduli. Pada kenyataannya, tragedi-tragedi seperti ini terjadi sebagai akibat umat manusia telah menolak Dia. Pada dasarnya, dunia ini bukan dunia Elohim!   

Ketika Elohim menciptakan Adam dan Hawa, Dia menempatkan mereka di sebuah taman yang indah dan mereka berinteraksi dengan Elohim secara langsung (Kejadian 2:8; 3:8). Tidak ada gempa atau bencana alam lainnya di taman ini. Elohim berada di sana dan memberikan perintah dan perlindungan dengan sempurna. Apa yang dikehendaki Elohim dari orangtua pertama kita ini (Adam dan Hawa) adalah bahwa mereka harus hidup menurut instruksiNya. Jika mereka menurut, maka mereka akan hidup aman dan bahagia. Mereka tidak perlu kuatir tentang bencana alam.

Tetapi ketika Setan muncul dalam rupa seekor ular, dia meyakinkan mereka untuk menolak instruksi dan kuasa Elohim bagi kehidupan mereka (Kejadian 3:1-5). Karena penolakan itu, konsekuensi serius menimpa mereka dan semua keturunan mereka. Elohim mengusir mereka dari Taman Eden dan membiarkan mereka hidup di suatu dunia tanpa pengaruh dan perlindunganNya (Kejadian 3:23).

Semua umat manusia telah diberi kebebasan memilih jalan hidupnya sendiri-sendiri. Elohim memperingatkan bahwa jika kita menolak hukumNya akan mendatangkan penderitaan dan kematian (Kejadian 2:17); Ulangan 30:15-20). Pengaruh Setan sekarang sangat kuat dan ia menang di dunia sekarang ini karena manusia mengikuti jalannya sendiri; dan bukan jalan Elohim (2 Korintus 4:4). Penderitaan dan kemalangan di Turki dan Suriah dan dimana saja pun merupakan akibat hidup yang terputus dari Elohim.

2. Jikalau kita tidak bertobat, kita semua akan binasa

Yesus Kristus berkata tentang dua tragedi yang terjadi ketika Dia berada di bumi ini. Satu kejadian ialah tentang pengeksekusian orang-orang yang dilakukan oleh Pontius Pilatus (Lukas 13:1). Satu lagi tentang kematian 18 orang yang mati ditimpa menara (ayat 4).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Warga negara Turki sedang mencari korban yang mungkin masih selamat dibawah puing-puing bangunan yang runtuh di Diyarbakir, Turki, 6 Feb 2023 (Voice of America).

Kristus menggunakan tragedi-tragedi ini untuk menekankan sebuah poin penting. Dia berkata bahwa mereka yang meninggal berada pada tempat/dunia yang salah dan waktu yang salah. Elohim belum menentukan hukuman bagi mereka. Poin yang Dia jelaskan dari inseden ini ialah: “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian” (ayat 3 dan 5). 

Mereka yang meninggal dalam bencana alam baru-baru ini bukan orang-orang yang menyebabkan gempa ini terjadi bagi diri mereka. Orang-orang yang hidup di wilayah ini bukanlah orang-orang yang lebih berdosa daripada orang lain. Mereka hanya sekedar hidup pada dunia yang salah dan waktu yang salah.

Poin yang harus kita tarik ke dalam hati ialah bahwa kita akan mati selamanya jika kita tidak bertobat dari dosa-dosa kita. Itulah kematian yang paling kita khawatirkan! Mereka yang mati atas tragedi-tragedi itu memang kehilangan kehidupan fisik sementara (yang dikatakan Elohim bahwa mereka akan Dia hidupkan kembali dalam suatu kebangkitan), tetapi jika kita tidak bertobat dan berubah, kita akan mati selamanya (Roma 6:23).

3.  Gempa bumi telah dinubuatkan untuk semakin sering terjadi dan semakin intens pada hari-hari terakhir

Mengapa gempa (dan bencana alam lainnya) terus semakin meningkat terjadi di seluruh dunia?

Di dalam Khotbah di Bukit Zaitun, Yesus Kristus menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir akan terjadi “gempa bumi di berbagai tempat” (Matius 24:7). Dan sementara hari-hari terakhir yang dimaksudkan itu sudah semakin dekat, gempa di mana-mana akan semakin meningkat baik dalam intensitasnya dan keseringannya.

Sejak awal abad ke-21, tidak termasuk malapetaka baru-baru ini, telah terjadi 22 kali gempa berkekuatan besar (lebih besar daripada 6 skala Richter) yang menyebabkan korban 834,000 jiwa! Beberapa dari gempa yang mematikan itu sejak tahun 1900an telah terjadi pada tahun-tahun belakangan ini. Termasuk: 

  • Haiti (Jan 12, 2010). Pada kekuatan 7 skala Richter; 316,000 orang meninggal. Ini yang paling mengerikan sepanjang sejarah abad ini. 
  • Indonesia (Dec. 26, 2004). Pada guncangan 9.1 skala Richter; 228,000 orang meninggal dalam gempa ini dan disusul banjir tsunami. Ini adalah gempa terbesar ketiga sepanjang tahun 1900
  • Cina (Mei 12, 2008). Dengan kekuatan 7.9 skala Richter yang menelan korban sebanyak 90,000 atau lebih termasuk yang hilang dan diperkirakan sudah mati.
  • Pakistan (Okt. 8, 2005). Berkekuatan 7.6 skala Richter; korban sebanyak 86,000 lebih.
  • Iran (Dec. 26, 2003). Berkekuatan 6.6 skala Richter; 41,000 orang meninggal

(Karena laporan jumlah korban dalam bencana-bencana alam sering berbeda dari sumber yang berbeda, angka yang disebut di atas adalah angka-angka yang diperkirakan).

Sementara minggu berubah bulan, jumlah korban akibat gempa yang terjadi di Turki dan Suriah akan terus bertambah dan mungkin bisa tercatat menjadi yang terburuk di antara gempa-gempa yang terjadi belakangan ini.

Kejadian gempa yang semakin sering terjadi adalah tanda bahwa kedatangan Yesus Kristus sudah dekat. Ini sebaiknya menggerakkan hati kita, dan lebih memotivasi kita daripada sebelumnya, untuk mengindahkan peringatan Kristus dari poin dua: Bertobatlah!

Apa yang akan anda lakukan sekarang?

Alkitab dan sejarah membuktikan pernyataan sederhana ini: Sebuah dunia tanpa Elohim mengarah pada penderitaan, tragedi dan kematian.

Sebagaimana anda telah lihat penderitaan akibat tragedi ini, cobalah tanyakan pada diri anda pertanyaan ini: Apakah saya ingin terus hidup sebagai bagian penderitaan yang datang karena hidup terpisah dari Elohim? Atau apakah saya ingin memiliki hubungan dengan Dia dan hidup dalam kehidupan yang diberkati dan bahagia (Mazmur 1) dan menolong mempersiapkan dunia yang aman yang akan dibawa Yesus Kristus pada kedatanganNya?

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry