Hari Raya Pendamaian: Menyingkirkan Musuh, Memperdamaikan Semua Manusia dengan Allah

oleh Mike Bennett

http://lifehopeandtruth.com/life/plan-of-salvation/day-of-atonement/

Hari Raya Pendamaian berbeda dari hari-hari raya lainnya dalam beberapa hal. Tetapi dengan memperhatikan rentetan kurun waktu di dalam kitab Wahyu, maka maknanya akan menjadi lebih jelas.

Hari Pendamaian berbeda dari hari-hari raya lainnya. Satu hal, Allah memerintahkan JemaatNya untuk berpuasa pada hari perayaan ini (tidak makan dan tidak minum, Ester 4:16), dan mendekatkan diri kepada Dia, sementara hari-hari raya lainnya boleh menikmati makanan dan minuman. (Di dalam Perjanjian Baru, hari  Pendamaian ini bahkan disebut “Waktu Puasa” dalam kitab Kisah Para Rasul 27:9).  

Juga, acara ritual yang Allah berikan kepada umat Israel dulu dalam perayaan hari Pendamaian ini sangatlah unik.

Setan dibelenggu 

Peristiwa-peristiwa yang digambarkan oleh Perayaan Hari Sangkakala diceritakan di dalam kitab Wahyu 19, dan kejadian nubuat berikutnya diawali di Wahyu 20:

“Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar ditangannya. Ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan, dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya” (ayat 1-2). 

Rasul Yohanes menggambarkan Setan sebagai penyesat yang, “menyesatkan seluruh dunia” (Wahyu 12:9). Setan mempergunakan hasutan jahat untuk menebarkan kelicikan pikirannya yang penuh dosa hingga menyusupi manusia yang memang rentan terperdaya (Efesus 2:2). Kita tidak dapat mengelak dari tanggung jawab pribadi kita atas dosa-dosa kita sendiri dan kemudian kita mempersalahkan Setan (Yakobus 1:14), tetapi kita dapat mengenali kelicikan godaannya yang menyesatkan dan yang telah merintangi sebagian besar orang untuk tidak memiliki hubungan akrab dengan Allah Pencipta mereka. Dia telah menghancurkan kerukunan antara manusia dengan Allah sejak zaman Adam dan Hawa. 

Setelah Yesus Kristus datang kembali, Setan harus disingkirkan sehingga terbuka  jalan untuk rekonsiliasi antara umat manusia dan Allah. Jika Setan masih ada disekitar kita, damai kekal yang sesungguhnya tidak akan mungkin tercapai.

Dua kambing

Salah satu ritual yang Allah berikan kepada orang Israel zaman dulu untuk merayakan Hari Raya Pendamaian ialah dengan diberikannya dua kambing. Imam menempatkan  keduanya di hadapan Allah, dan Allah akan menentukan yang mana di antaranya kambing “bagi Tuhan”  untuk dipersembahkan (yang melambangkan Yesus Kristus) dan kambing yang mana bagi Azazel (dalam bahasa Ibrani ini diterjemahkan sebagai “scapegoat,” di dalam Alkitab versi New King James).  Kambing bagi Azazel ini dibiarkan hidup.

“Dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel … dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan orang Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun…

“Maka orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air” (Imamat 16:21-22,26, Jewish Publication Society).

Hubungan antara kambing Azazel dengan pembelengguan Setan di kitab Wahyu 20 itu menjadi lebih jelas apabila anda memperhatikan apa yang para sarjana teologi percayai bahwa Azazel ialah nama satu demon yang mendiami padang gurun (Dictionary of the Bible, Vol. 1, halaman 326).

Pendamaian: menjadi satu dengan Allah

Dengan disingkirkannya Setan, umat manusia akan merasa lebih mudah untuk melihat betapa buruknya dosa itu dan betapa mulianya Allah kita. Seiring waktu berlalu, setiap orang akan mengenali dosanya sendiri dan akan mendapat kesempatan untuk bertobat dan mencari pengampunan Allah dan rekonsiliasi. Hari  Pendamaian dan kerukunan dengan Allah akan menjadi suatu norma tanpa pengecualian.

Disingkirkannya Setan itu membuka jalan untuk tahap ke-6 di dalam rencana penyelamatan Allah, yakni suatu dunia utopia yang digambarkan oleh hari raya ke-6, Hari Raya Pondok Daun.

Anda punya pertanyaan?
Ajukanlah kepada kami.

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry