“Kerajaan Allah ada di Antara Kamu” – Apa yang Kristus Maksudkan?

oleh David Treybig

Apa yang dimaksudkan Yesus ketika Dia berkata “Kerajaan Allah ada di antara kamu”? Apakah Kerajaan itu hanya ada di hati dan pikiran kita?  

Menanggapi satu pertanyaan dari orang-orang Farisi tentang kapan Kerajaan Allah itu akan datang, Yesus berkata, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan, ‘Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana!’ Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Lukas 17:20-21). Bagian pertama dari jawaban Yesus sangatlah mudah kita pahami. Akan tetapi kesalah pahaman bagian ke-duanya telah membuat banyak orang keliru dalam menggambarkan seperti apa Kerajaan yang dimaksud di sini.

Ketika Yesus datang ke bumi ini, orang Yahudi mencari Mesias untuk mengangkat harkat mereka menjadi satu bangsa yang terkemuka. Daripada mendengarkan berita pertobatan, mereka mengantisipasi kedatangan seorang Penyelamat yang akan memimpin mereka dalam pembebasan bangsa mereka dari penindasan. Dan beberapa pemimpin agama mereka memang sungguh percaya bahwa mereka adalah – karena telah menyelidikinya di dalam Kitab Suci – bangsa pertama yang menemukan janji kedatangan Juruselamat yang dijanjikan itu.

Pada bacaan di atas, Yesus memberitahukan orang-orang Farisi bahwa pikiran mereka salah. Kedatangan pertama Yesus adalah untuk memberitakan “injil Kerajaan Sorga” (Markus 1:14-15) dan untuk membayar upah dosa-dosa manusia. Kemudian, Dia akan “menyatakan diriNya sekali lagi …. untuk menganugerahkan keselamatan” (Ibrani 9:28) dan mendirikan Kerajaan Allah di bumi ini. 

Bagaimana dikatakan Yesus Kerajaan itu akan datang

Nanti pada saat Yesus kembali, sungguh akan ada tanda-tanda yang dramatis dan semua orang akan dapat melihat (Matius 24:5-14, 21-27; Wahyu 1:7). Akan tetapi dalam firmanNya yang berkata, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah; juga orang tidak dapat mengatakan, ‘Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana!’” (Lukas 17:20-21), Yesus ingin menjelaskan kepada orang-orang Farisi pada saat itu bahwa meskipun mereka telah meneliti Kitab Suci dengan seksama, mereka tidak mampu mengidentifikasi Mesias dan kedatanganNya karena kesalah pahaman mereka.

Lagi pula, mereka tidak akan mungkin bisa melihat tanda-tanda yang terjadi atas kedatanganNya yang ke-dua kalinya nanti – yakni tanda-tanda menakjubkan yang mereka cari-cari. Sebagaimana Yesus katakan bahwa “hari” kedatanganNya akan terjadi pada suatu periode yang akan datang jauh setelah zaman orang-orang Farisi itu.  

Setelah mengatakan bahwa orang-orang Farisi itu tidak akan dapat meneliti Kerajaan Allah yang akan datang menurut apa yang mereka harapkan, Dia berkata, “Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (ayat 21).

Di dalam bacaan ini, entos (bahasa Yunani yang diterjemahkan “within” yakni yang kita artikan “di antara”) juga dapat diartikan “in the midst of” yang artinya di tengah-tengah (Vine’s Compete Expository Dictionary of Old and New Testament Words). Alkitab versi New American Standard, New International, Modern King James dan Green’s Leteral Translation menerjemahkannya “in your midst.” Dalam artian ini, Yesus, yang akan menjadi Raja di dalam Kerajaan Allah yang akan datang, pada saat itu sedang berdiri di tengah-tengah orang-orang Farisi itu, yakni pada saat Dia mengucapkan perkataan “in your midst.” Terjemahan ini jelas lebih baik, sebab Kerajaan Allah tidaklah berarti ada di dalam hati orang-orang Farisi itu.

Hidup menurut hukum-hukum Kerajaan

Jadi bagaimana dengan konsep umum yang mengatakan Kerajaan Allah itu ada di dalam hati kita? Kitab Suci menunjukkan bahwa subyek ini semestinya ada pada pikiran kita. Bagaimanapun juga, kita sebaiknya berdoa untuk datangnya Kerajaan Allah (Matius 6:10) dan Yesus menyuruh kita untuk mencari “kerajaan Allah” dan “kebenaranNya” terlebih dahulu

Apabila kita telah bertobat dari dosa-dosa kita, dibaptiskan dan mulai mengikuti bimbingan Roh Kudus, kita dengan rela hati menempatkan diri kita di bawah hukum-hukum dan kuasa Kerajaan Allah yang akan datang.

Menggambarkan proses ini, Paulus, yang pada saat itu sebagai seorang tawanan di Roma, menjelaskan, “Ia [Allah Bapa] telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita dalam kerajaan AnakNya yang kekasih” (Kolose 1:13). Jadi ada suatu pemahaman bagi kita bahwa secara simbol kita “dipindahkan,” “dialihkan” (Versi King James) atau “ditransfer” (Versi English Standard) ke dalam Kerajaan pada saat kita bertobat bagi Allah dan mulai hidup menurut perintahNya.

Kepatuhan utama kita ditransfer dari kerajaan dunia ini ke dalam Kerajaan Allah. Dengan demikian kita tunduk pada hukum-hukum yang berbeda (hukum-hukum Allah) dan kita menjadi anggota bagi suatu komunitas yang berbeda (Jemaat Allah).

Roh Kudus menolong kita untuk menuruti hukum-hukum Allah. Roh Kudus yang  “membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” ini (2 Timotius 1:7) memberi kita kemampuan untuk hidup menurut hukum-hukum Allah meskipun kita masih manusia yang penuh dengan kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka yang dipimpin Roh Allah adalah “anak-anak Allah” (Roma 8:14). Roh ini juga memberi kuasa kepada Jemaat Allah untuk menunaikan tugas pelayanan dan pemberitaan injil. Dalam hal ini, kita memiliki peluang untuk “mengecap karunia sorgawi … dan karunia-karunia yang akan datang” (Ibrani 6:4-5).

Bagaimana kita memasuki Kerajaan Allah

Meskipun Alkitab berbicara bahwa “kewargaan” kita ada di sorga setelah kita dibaptis (Filipi 3:20), untuk memasuki Kerajaan Allah, wujud kita sebagai manusia harus diubah dari darah dan daging menjadi wujud roh, dari yang dapat binasa menjadi yang tak dapat binasa, pada saat Yesus datang yang kedua kalinya (1 Korintus 15:50-53; Ibrani 9:28). Ketika Kerajaan Allah telah didirikan di bumi ini, kerajaan itu akan menguasai seluruh “kerajaan dunia” ini (Wahyu 11:15).

Sayangnya, dalam membaca pernyataan Yesus yang mengatakan “kerajaan Allah ada di antara kamu,” banyak orang telah salah paham dengan membatasi pengertian Kerajaan Allah itu sebagai sebuah sudut pandang filosofis atau suatu cara pikir. Realitanya ialah bahwa Kerajaan Allah yang akan datang akan jauh lebih nyata daripada sekedar apa yang ada di dalam hati dan pikiran pengikut-pengikut Yesus. Pada kenyataannya, Kerajaan inilah yang akan dimasuki oleh orang-orang setia Allah pada kedatangan Kristus yang ke-dua kalinya dan yang akan didirikanNya di bumi ini.

Untuk mempelajari lebih dalam tentang Kerajaan Allah, pastikan anda membaca artikel kami yang berjudul “Kerajaan Allah: Kabar Terbaik yang Pernah Anda Dengar.”

Apakah anda punya pertanyaan?

Ajukanlah kepada kami.

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry