Kerajaan Allah: Sebuah Pesan yang Diabaikan Orang-orang Kristen

Fokus berita dan pesan Kristus pada bacaan-bacaan yang terdapat di dalam kitab Injil sangatlah jelas. Namun Injil Kerajaan Allah itu hampir tidak pernah ada pada Kekristenan hari ini.

oleh Erik Jones

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/a-message-christianity-ignores/

Gereja-gereja di dunia ini yang tak terhitung jumlahnya, yakni yang membentuk Kekristenan, menyatakan bahwa agama mereka berdiri di atas dasar Yesus Kristus. Hampir seluruhnya mengklaim Dia sebagai pendiri gereja mereka dan berkata bahwa ajaran yang mereka ikuti sesuai berdasarkan apa yang Dia firmankan dan lakukan 2,000 tahun yang lalu. Namun sangat disayangkan bahwa banyak doktrin di mana Kristen tradisional ini mengabaikan atau sungguh menolak ajaran Yesus Kristus.

Artikel bulan ini memberi sebuah pernyataan tegas: Kristen tradisi tidak mengajarkan ajaran yang sama yang Yesus Kristus ajarkan ketika Dia berada di bumi ini 2,000 tahun yang lalu. 

Yesus memiliki sebuah pesan sentral yang membentuk dasar untuk seluruh pelayanan dan ajaranNya.

Dia menyampaikan pesan sentral ini di dalam khotbahNya yang paling terkenal itu – Khotbah di Bukit Zaitun. Dia membuat suatu pernyataan tentang apa prioritas utama para pengikutNya: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).

Perkataan Yesus Kristus jelas – Kerajaan Allah harus menjadi fokus dan prioritas nomor 1 di dalam kehidupan para pengikutNya. Dan faktanya, itu merupakan inti dari berita injilNya.

Injil Kristus bukan hanya sekedar bicara tentang diriNya

Injil adalah sebuah perkataan yang sangat umum di kalangan dunia Kristen. Beberapa orang memadukan injil itu dengan aliran musik agama, tetapi kebanyakan orang paham bahwa injil itu menggambarkan suatu pesan. Secara literal injil itu adalah sebuah pesan atau kabar baik. Sebagian besar gereja di dunia ini menyertakan perkataan injil di dalam pernyataan misi mereka. Khasnya ialah bahwa  mereka menyebut injil itu sebagai injil Yesus Kristus, dan itu dipandang sebagai berita hidupNya, kematianNya dan kebangkitanNya. (Anda dapat melihat pernyataan misi gereja-gereja ini dengan menggunakan google search dari denominasi-denominasi Kristen yang berbeda).

Akan tetapi apakah ini yang merupakan pesan sentral yang diajarkan Yesus? Apakah pesanNya hanya tentang DiriNya sendiri?

Bila kita mempelajari bacaan-bacaan Injil mengenai kehidupan Kristus, kita akan memahami tentang apa pemberitaanNya – injilNya – dengan jelas!

Perhatikan Markus 1:14: “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan injil kerajaan Allah.” Pernyataan ini sangat jelas dan sederhana – Yesus memberitakan injil Kerajaan Allah!

Ada banyak ayat-ayat Alkitab yang mendukung fakta ini. Misalnya, Matius 9:35 mengatakan, “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga.”

Pada suatu ketika dalam pelayananNya, Yesus hendak pergi ke suatu daerah di mana Dia sebelumnya telah memberitakan injil. Orang-orang yang berasal dari  daerah itu mencoba membujuk Dia untuk tidak pergi ke situ (Lukas 4:42). Jawaban Yesus ialah, “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus” (ayat 43).

Mari kita teliti lebih lanjut.

Yesus Kristus berkata bahwa salah satu dari maksud tujuan utama kedatanganNya ke bumi ini ialah untuk memberitakan Kerajaan Allah! Itulah InjilNya. Itulah pesanNya. Itulah maksud tujuanNya. Itulah yang mendorong Dia.

Apabila kita memahami bahwa semangat pemberitaan Kristus berpusat pada Kerajaan Allah, kita akan memahami lebih baik mengapa Dia membuat pernyataan di dalam Matius 6:33. “Carilah terlebih dahulu kerajaan Allah.” Dia memerintahkan  kita untuk mencari terlebih dahulu Kerajaan itu karena Kerajaan Allah itu merupakan pesan utama Dia.

Kabar baik ini adalah tentang pendirian Kerajaan Allah yang sesungguhnya di bumi ini pada saat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. Sebagai ilustrasinya perhatikanlah infografik di bawah ini dan pelajarilah apa itu Kerajaan Allah.

Tetapi di mana letaknya pesan yang diajarkan oleh Kristen tradisional itu? 

Perkataan Yesus Kristus jelas – Kerajaan Allah harus menjadi prioritas dan fokus nomor 1 dalam kehidupan pengikut-pengikutNya. Dan faktanya, itulah yang merupakan inti dari pesan injilNya.

Orang Kristen tradisional kehilangan pemberitaan Kristus

Setelah Kristus dibangkitkan dan naik ke sorga, Dia mendirikan sebuah Gereja [Jemaat]. Maksud dan tujuan Gereja ini – yakni satu kelompok yang terpanggil keluar dari jalan dunia ini – ialah untuk meneruskan pekerjaan yang Dia kerjakan sewaktu Dia di bumi ini. Kristus mengutus GerejaNya untuk memberitakan injil yang sama dengan yang Dia beritakan itu (Matius 24:14; 28:19-20; Markus 16:15; Kisah Para Rasul 1:3-8).

Alkitab menunjukkan bahwa Gereja awal dengan setia mengikuti arahan Kristus dan memberitakan injil Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23, 31). Anggota Gereja di abad permulaan itu juga berfokus pada Kerajaan Allah yang akan datang (Kolose 4:11; 2 Tesalonika 1:5).

Namun sementara abad pertama berkembang, intensitas fokus pada Kerajaan itu mulai menipis karena kepercayaan yang palsu mulai merangkak ke dalam Kekristenan. Rasul Paulus menuliskan bahwa dia merasakan bahwa orang-orang Kristen pada zaman itu “berbalik arah” dari injil Allah yang benar ke “sebuah injil yang berbeda” (Galatia 1:6). Dan sepertinya dalam suratnya yang terakhir, Paulus memberikan banyak peringatan-peringatan tentang ketakutannya bahwa orang-orang mulai meninggalkan ajaran-ajaran Alkitab yang benar dan mereka menyasar ke dalam ajaran palsu (2 Timotius 2:14-18; 3:13-14; 4:1-3, 14-15). Rasul-rasul lain juga menulis peringatan yang sama (2 Petrus 2:1; 2 Yohanes 1:7; Yudas 1:4).  

Pemahaman injil yang asli dan fokusnya terhadap Kerajaan Allah semakin terhimpit dan hilang dalam beberapa abad setelah akhir era Perjanjian Baru.

Faktor utama tentang hal ini adalah setelah Kaisar Constantine menerima ajaran baru populer dalam bentuk Kekristenan dan pengadopsian agama tersebut sebagai agama resmi Roman Empire [Kerajaan Romawi]

Ahli sejarah Justo Gonzalez menuliskan: “Sejak era Constantine, dan karena  pekerjaan Eusebius dan banyak orang-orang serupa yang berorientasi di bidang teologia, ada kecenderungan untuk mengesampingkan dan membatalkan harapan-harapan jemaat Allah di abad pertama itu, yakni harapan mereka yang mengatakan bahwa Tuhan mereka akan kembali di dalam awan untuk mendirikan sebuah Kerajaan damai dan keadilan. …. Eusebius, meskipun lebih memiliki artikulasi yang jauh lebih baik daripada yang lain, menyatakan perasaan umum di antara orang-orang Kristen, bahwa kedatangan Constantine dan rasa damai akibat kedatangannya, orang mulai beranggapan bahwa itulah kemenangan Kekristenan atas musuh-musuhnya” (The story of Christianity, Vol. 1, hal. 134-135).

Ide ini juga dipromosikan oleh seorang teolog yang bernama Augustine dari Hippo di dalam buku yang dia tulis, yakni yang berpengaruh luas, yang berjudul The City of God: “Oleh karena itu Gereja bahkan sekarang adalah kerajaan Kristus, dan kerajaan sorga” (Book XX, Bab 9).  

Kepercayaan ini semakin dikenal sebagai amillenialism [amilenialisme] yakni yang tidak mempercayai kerajaan masa 1,000 tahun di bumi ini dan kepercayaan ini menjadi suatu kepercayaan yang dominan (dalam bentuk yang berbeda) dalam Kekristenan tradisional sekarang ini.

Setelah pengajaran yang benar tentang Kerajaan Allah itu disingkirkan, pemberitaan injil berubah dari pemberitaan pesan Kerajaan Allah ke suatu pesan yang semata-mata tentang Yesus Kristus. Dalam kata lain, Kekristenan memberitakan Yesus Kristus, tetapi mengabaikan pesanNya.

Yesus sangat tegas menyatakan bahwa menggunakan namaNya tetapi mengabaikan ajaranNya adalah bentuk ibadah yang palsu (Lukas 6:46).

Memberitakan injil yang benar hari ini

Pemberitaan injil yang asli bukanlah sebuah isu sepele. Sebagaimana kita telah baca, Yesus menyatukan iman percaya di dalam injil yang benar itu dengan pertobatan (Markus 1:15), dan rasul Paulus memperingatkan bahwa memberitakan injil yang berbeda mendatangkan kutuk (Galatia 1:8-9). Mempercayai injil yang asli merupakan hal yang mutlak dan vital untuk keselamatan!

Injil yang asli adalah suatu berita atau kabar baik tentang Kerajaan Allah yang akan datang. Itu adalah suatu berita pengharapan – bagi seluruh dunia ini dan bagi anda dan keluarga anda. Itu adalah berita bahwa Allah akan membangun suatu keluarga yang akan segera memerintah seluruh dunia ini, yang akan membawa perdamaian dan kebahagiaan.

Gereja-gereja Kristen tradisional telah kehilangan pesan injil yang asli. Majalah Discern dan situs kami Life, Hope & Truth saat ini ada dan terus mengabarkan injil ini. Meskipun kami merupakan suara minoritas di dalam dunia agama, kami penuh dedikasi untuk mengajar pesan yang sama seperti yang diajarkan Yesus Kristus. Kami adalah suara kecil yang berseru di tengah kesimpangsiuran agama di dunia sekarang ini. 

Teruslah membaca dan memahami.

Anda perlu mempelajari lebih dalam tentang pesan injil yang benar dan asli. Kami menyarankan anda untuk membaca buklet kami yang berjudul The Mystery of the Kingdom

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry