Kerajaan Allah Sudah Dekat

Ketika Yesus Kristus datang memberitakan injil Kerajaan Allah, Dia berkata bahwa Kerajaan Allah ini “sudah dekat” (Markus 1:15). Apa yang Dia maksudkan dengan pernyataan ini?

oleh David Treybig

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/messiahs-message-the-kingdom-of-god-is-at-hand/

[Messiah's Message: The Kingdom of God Is at Hand] Dalam artikel sebelumnya pada seri ini, kita melihat bahwa Yesus berbicara tentang empat tema utama tentang kabar baik dari Kerajaan Allah. Keempat konsep utama ini adalah: “Waktunya sudah genap, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah, dan percayalah kepada injil” (Markus 1:15). 

Di dalam artikel yang lalu, kita juga melihat bagaimana Daniel 9:25 mengindikasikan bahwa Yesus akan memulai pelayananNya pada usiaNya yang ke-27. Sama seperti Allah melalui prediksi nabiNya yakni nabi Daniel. Yesus datang pada saat itu untuk memulai pemberitaan injil Kerajaan itu. Sebagaimana Yesus nyatakan bahwa saat menunggu kedatanganNya ini, yakni tahap penting di dalam rencana Allah ini telah genap.

Sekarang kita akan membahas apa yang dimaksudkan Yesus ketika Dia mengatakan, “Kerajaan Allah sudah dekat.”

Apa dan di mana Kerajaan itu?

Memahami kedua bagian pertanyaan  ini telah membingungkan banyak orang. Sebagian besar orang telah mengasumsikan bahwa Kerajaan itu ada di dalam hati. Orang lain mengatakan bahwa itu adalah Gereja. Sementara yang lain lagi berkata bahwa Kerajaan ini ada di sorga. Tetapi hanya beberapa orang telah mampu secara akurat mengharmonisasikan pengajaran tentang subjek ini pada Perjanjian Lama dengan apa yang dinyatakan di dalam Perjanjian Baru.

Sebelum kita fokuskan pada apa yang dimaksudkan Yesus dengan Kerajaan Allah “sudah dekat,” kita perlu dengan hati-hati memperhatikan apa yang dinyatakan Alkitab tentang Kerajaan Allah sebelum Yesus memberitakannya. Kemudian kita akan memiliki suatu dasar untuk memahami pernyataan Kristus.  

Pada tahun ke-2 kerajaan Raja Nebukadnezar di Babel, raja itu mengalami sebuah mimpi yang memprediksikan tiga kerajaan gentile [bangsa-bangsa lain] yang akan muncul setelah Kerajaan Babel (Daniel 2:1-43). Menurut sejarah, ketiga kerajaan yang beturut-turut ini adalah Medo-Persia, Yunani dan Romawi. Allah, menurut Daniel, memberikan interpretasi terhadap mimpi raja ini (ayat 19).  

Pada bagian terakhir dari mimpinya dan penjelasannya ialah: “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain; kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya” (ayat 44). Dari bacaan ini kita akan melihat bahwa Kerajaan Allah akan memerintah seluruh bangsa di bumi ini.

Allah mengulangi pernyataan ini melalui nabi Zakharia, yang menggambarkan kedatangan Kristus ke bumi yang kedua kalinya berkata, “Maka Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi” (Zakharia 14:9). Poin ini dinyatakan ulang beberapa kali di beberapa bacaan pada Perjanjian Baru (1 Timotius 6:15; Wahyu 11:15; 17:14; 19:16).

Ketika Kristus tampil di dunia ini sebagai manusia, jelas bahwa Kerajaan ini belum memerintah di bumi ini, dan orang-orang Kristen pada zaman pertama itu ingin sekali menantikan kedatangan kerajaan itu. Sayangnya, ajaran tentang Kerajaan Allah ini, yang adalah sebuah kerajaan sesungguhnya, yakni yang akan didirikan di bumi ini dan yang akan menggantikan semua pemerintahan sipil menghilang dari Kekristenan tradisi selama berabad-abad setelah kematian Kristus.

Sebagaimana kita perhatikan sebelumnya pada seri ini, ahli sejarah Edward Gibbon mencatat bagaimana ajaran Kerajaan Allah yang adalah kerajaan yang sesungguhnya secara lambat laun menghilang dari ajaran Kekristenan tradisi. Sebagian besar gereja pada hari ini menganggap ajaran ini sudah tidak terpakai dan sudah tidak model lagi. Perhatikanlah bacaan samping tentang “Keempat Elemen dari sebuah Kerajaan” untuk penjelasan lebih lanjut bagaimana Kerajaan Allah akan sesungguhnya menjadi kerajaan literal di bumi ini.

Kerajaan “apa” itu dan “di mana” Kerajaan itu, Perjanjian Lama menyingkapkan bahwa itu akan terjadi di masa yang akan datang yang akan didirikan di bumi ini, tahap pertama itu akan memerintah umat manusia selama 1,000 tahun dan kemudian akan terus selama-lamanya.

Kerajaan itu “sudah dekat”

Pada zaman nabi-nabi, Allah telah menyingkapkan melalui nabi Daniel bahwa “orang-orang kudus [mereka yang belajar dan hidup menurut hukum-hukum Allah] milik yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya” (Daniel 7:18). Nubuat ini mengindikasikan bahwa orang-orang kudus dan kerajaan ini akan kekal selamanya, tetapi ada beberapa catatan tentang bagaimana orang dapat memasuki Kerajaan ini.

Ajaran Yesus bahwa “kerajaan Allah sudah dekat” (Markus 1:15) mulai merujuk kepada pemahaman Kerajaan Allah. Di dalam pernyataanNya bahwa Kerajaan Allah “sudah dekat” pada beberapa versi terjemahan Alkitab, Yesus mengatakan bahwa Dia, sebagai representasi dari Kerajaan Allah itu, siap sedia mengajar orang tentang Kerajaan yang akan datang ini.

Orang yang setia merespon kepada injil Yesus ditentukan untuk memerintah bersama Dia sebagai raja dan imam atas bangsa-bangsa dan orang-orang yang masih hidup pada saat kedatanganNya yang kedua kali nanti (Wahyu 1:6; 5:10). Tetapi suatu konsep yang penting untuk kita perhatikan ialah bahwa “daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (1 Korintus 15:50).   

Untuk menjadi anggota Kerajaan ini, tubuh jasmani kita harus diubahkan menjadi “tubuh rohani” (ayat 44). Sebagaimana Paulus jelaskan, “Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati” (ayat 53). Kerajaan Allah akan mengikutsertakan pengikut-pengikut setia Kristus yang telah diubahkan ke dalam wujud roh.

Makhluk-makhluk roh yang sebelumnya adalah manusia jasmani ini akan membantu Kristus untuk memerintah mereka yang masih hidup dalam wujud manusia di bumi ini yang hancur setelah perang yang terjadi pada saat-saat sebelum kedatanganNya yang keduakalinya. Dengan demikian, suatu kerajaan kekal yang terdiri dari/dan yang di kelola oleh makhluk-makhluk roh akan memerintah manusia di bumi ini selama 1,000 tahun di bawah pemerintahan Kristus. Dan sudah barang tentu, karena ini adalah kerajaan kekal, maka selanjutnya kerajaan ini akan eksis terus selamanya – setelah milenium berakhir.

Sekarang karena kita memiliki dasar pemahaman apa itu Kerajaan Allah, mari kita periksa beberapa bacaan Alkitab yang sering disalahpahami.

Kerajaan Allah itu ada di antara kamu

Suatu hari ketika Yesus ditanya oleh orang-orang Farisi kapan Kerajaan Allah itu datang, Dia menjawab: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini! atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya kerajaan Allah ada di antara kamu” (Lukas 17:20-21). Dari bacaan ini beberapa orang telah salah menyimpulkan bahwa Kerajaan Allah itu hanya ada di hati dan pikiran manusia.  

Perkataan entos dalam bahasa Yunani, yang diterjemahkan sebagai “within” atau “di antara” dalam bacaan ini, bisa juga diartikan “in the midst of” atau “di tengah-tengah” (Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words, “Within”). Beberapa terjemahan Alkitab (termasuk New American Standard Bible, the New International Version, the Modern King James Version dan Green’s Literal Translation) menggunakan perkataan ini “in the midst of.”

Apa yang dikatakan Kristus ialah bahwa Dia, sebagai perwakilan dan Raja dari Kerajaan yang akan datang, sedang berdiri di tengah-tengah mereka. Tanpa kita ragukan, inilah terjemahan yang paling tepat karena Kerajaan Allah tidak berada di dalam hati pemimpin-pemimpin agama yang skeptis yang kepada mereka Yesus berbicara dan menjawab pertanyaan mereka.

Sementara Kerajaan Allah harus di dalam hati dan pikiran kita, Kerajaan Allah itu jauh lebih dari sekedar pola pikir yang bersifat filosofis. Untuk bacaan lebih mendalam sebagai referensi Lukas 17:20-21, bacalah artikel-artikel kami di situs Life, Hope & Truth: “The Kingdom of God Is Within You.”

Kewargaan di sorga

Di dalam Filipi 3:20, Paulus berkata bahwa “kewargaan kita adalah di dalam sorga.” Berdasarkan bacaan ini beberapa orang telah salah mengasumsi dan mereka mengartikan ini bahwa Kristen akan pergi ke sorga untuk menjadi anggota Kerajaan Allah. Sebagaimana kita telah lihat, Yesus Kristus akan kembali ke bumi ini dan mendirikan Kerajaan Allah di bumi ini.

Sementara Kerajaan Allah sekarang masih berada di sorga, Kerajaan itu juga diperuntukkan  bagi semua orang dan bangsa-bangsa di bumi ini. Sebagaimana Yohanes melihatnya dalam penglihatannya: “Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya, ‘Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya” (Wahyu 11:15). Kristus akan membawa “pemulihan [dalam] segala sesuatu” ke bumi ini (Kisah Para Rasul 3:21).

Artikel berikutnya pada seri ini akan membahas perintah Kristus untuk “bertobat.” Pada artikel berikut ini, yakni yang merupakan artikel penyimpul, kita akan melihat bagaimana kita dapat menjadi kewargaan yang pasti di dalam Kerajaan yang akan datang meskipun kita saat ini masih hidup dalam wujud manusia yang terdiri dari darah dan daging. 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry