Kisah Perayaan Paskah Pertama

oleh Karen Meeker

https://lifehopeandtruth.com/bible/bible-study/bible-stories/a-story-of-the-first-passover/

Kisah ini memberikan pandangan kepada seorang anak terhadap apa yang telah terjadi pada banyak keluarga di saat Paskah Pertama, yang akhirnya membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir   (Keluaran 3-13).

Jantung anak itu berdebar-debar sementara dia mendengar ayahnya menangkap dan mengurung seekor anak domba. Dia sedikit merinding sebagaimana sinar matahari mulai redup dan kesejukan senja perlahan terasa di seluruh tanah Gosen. Orang-orang Israel telah menyembelih ternak sebelumnya untuk makan di saat-saat spesial. Tetapi kali ini berbeda.

Domba kali ini akan berperan penting pada tulah besar yang terakhir yang akan diturunkan TUHAN bagi seluruh tanah Mesir. Akankah Firaun menyerah? Anak itu cemas dan ingin tahu. Atau apakah dia akan terus mengeraskan hati dan menolak sebagaimana dia telah lakukan sebelumnya?

Firaun mendapat peringatan

Awal mulanya terjadi ketika Musa, yakni anak yang diadopsi oleh putri Firaun, permaisuri Mesir itu, kembali setelah 40 tahun di pengasingan di tanah Midian. Musa dan saudaranya, Harun, menyampaikan peringatan-peringatan yang tegas kepada Firaun. Mereka berkata kepada dia: Izinkanlah budak Ibrani itu pergi ke padang gurun untuk merayakan dan mempersembahkan korban kepada TUHAN, kalau tidak, engkau akan kena tulah!

Ayah anak itu hadir di situ ketika Musa dan Harun pertama kali memperlihatkan tanda-tanda dan keajaiban dari Allah serta menyampaikan peringatan-peringatan.

Sikap keras kepala Firaun itu sungguh hebat! Saya pasti akan setuju setelah terjadi tulah pertama – ketika seluruh air berubah menjadi darah, pikir anak itu. Tetapi Firaun menolak lebih keras lagi dari sebelumnya. Allah merespons dengan mengirim ribuan katak untuk menutupi tanah Mesir. Setelah itu Dia mengirimkan nyamuk sebanyak debu tanah, untuk menyiksa penduduk Mesir dan ternak mereka.

Tetapi Firaun masih tidak mau tunduk, dan Allah mengirim tulah lalat pikat. Namun, hati orang-orang Mesir itu semakin dikeraskan.

“Mengapa Firaun tidak menyadari bahwa kita adalah bangsa yang khusus bagi ALLAH? Ternak kita tidak mati atas tulah yang membunuh ternak orang Mesir. Kita tidak terkena bisul-bisul, tetapi dia dan semua penduduknya serta ternaknya terkena. Semua ternak kita dan tanaman kita terlindungi selama hujan es itu!”

Anak itu merasa ngeri, membayangkan malapetaka yang mengerikan itu dan kehancuran yang akan diakibatkannya.  

“Dia tahu itu, nak, tetapi Firaun adalah orang yang sombong. Dia tidak mudah menyerah.

Ayah benar, pikir anak itu. Hati penguasa yang keras ini akan hanya menyebabkan kesengsaraan bagi orang-orangnya sendiri.

Tulah terakhir

“TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk mengirimkan tulah terakhir,” ayah anak itu melanjutkan bicaranya dengan serius. “Pada tengah malam tanggal 14 bulan Abib, seluruh anak pertama di tanah Mesir ini, baik manusia dan ternak, akan mati.”

Anak itu mulai merasa sesak dada ketika dia bertanya, “Semua?” Dia adalah anak sulung ayahya – dan ayahnya juga seorang anak sulung!

“Jangan khawatir, nak,” ayahnya segera menenangkan perasaannya. “TUHAN akan melindungi kita. Itu sebabnya kita telah memilih domba itu empat hari yang lalu pada tanggal 10 Abib. Musa dan Harun memahami secara spesifik tentang itu. Mereka memberitahukan kita untuk memilih seekor domba jantan yang berumur satu tahun dan mengurungnya hingga tanggal 14 Abib – yakni malam ini. Sekarang saatnya tiba bahwa siapa yang akan diselamatkan harus menyembelih anak domba.”

“Ayo bersiap sekarang,” kata ayahnya sementara dia segera akan menyembelih anak domba itu. Anak itu bergerak maju untuk menampung darah domba itu di dalam sebuah baskom. “Cepat, nak, ambilkan seikat hisop yang saya taruh tadi di depan pintu. Kita akan menggunakan itu untuk menyapukan darah ini pada kedua ambang pintu dan bagian atas ambang pintu rumah kita. Allah berfirman bahwa darah itu akan menyelamatkan hidup kita.”

Segera sesudah ambang pintu disapukan dengan darah domba itu, domba sembelihan itu dikuliti dan dipanggang di api. Ketika keluarga itu berkumpul makan, ayahnya melakukan instruksi terakhir yang telah disampaikan Musa.

“Setelah domba itu dipanggang utuh, kita harus memakannya bersama roti tidak beragi dan sayur pahit. Apabila ada yang tersisa, kita harus menghanguskannya di dalam api. Ayo kita lekas berpakaian untuk siap-siap pergi. Dan satu hal terakhir yang sangat penting – kita tidak boleh keluar rumah hinggga pagi hari, jika tidak, kita akan mati! Hanya darah yang disapukan di pintu rumah kita itu yang akan melindungi kita. Besok, kita akan berangkat keluar dari Mesir ini. TUHAN akhirnya akan membebaskan kita dari perbudakan di Mesir ini!”

Anak itu menyadari bahwa dia tidak akan bisa tidur malam ini.

Pada tengah malam anak itu gemetaran saat dia mendengar tangisan yang mengerikan dari seluruh tanah Mesir. Tulah atas kematian anak sulung telah mulai. Dia mendekap ayahnya yang berkata lembut dan menenangkan keluarganya yang saat itu merasa cemas.

“Ketika TUHAN melihat darah domba itu, Dia akan membiarkan tulah itu lewat dari rumah kita. Tidak ada seorangpun yang kena tulah di sini. Kali ini Firaun akan membiarkan kita pergi”

Anak itu diam-diam berjanji pada dirinya: Saya akan mengenang kejadian malam ini. Saya akan menceritakan semua ini kepada anak-anak saya tentang pengorbanan Paskah TUHAN pada bulan pertama setiap tahunnya – yakni pada bulan Abib. Saya TIDAK AKAN PERNAH melupakan bagaimana TUHAN memperlakukan Firaun, dan bagaimana Dia memimpin kami keluar dari tanah Mesir!

Untuk diskusi keluarga

1. Apakah anda tahu berapa tulah yang dijatuhkan Allah kepada Mesir? (Petunjuk: Bacalah  Keluaran 7 hingga 12). Dapatkah anda sebutkan satu per satu?

2. Mengapa hal ini menjadi hari peringatan yang disebut “Paskah”?

3. Menurut kamu mengapa Firaun begitu keras kepala?

Bacalah artikel kami yang lain – pada situs ini – mengenai Paskah dan apa maknanya hari ini. Artikelnya berjudul “Paskah: Apa yang Yesus Perbuat Bagi Anda?”

 

 

 

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry