Kitab Kehidupan

oleh Chris Moen

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/revelation/the-book-of-life/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Alkitab berbicara tentang sebuah buku di sorga yang mencatat nama-nama semua orang yang akan mewarisi hidup kekal. Apakah nama anda akan termasuk di dalam Kitab Kehidupan ini?

 

 

 

 

 

 

 

 

Elohim menyingkapkannya melalui pelayan-pelayanNya, nabi-nabiNya, bahwa Dia mempunyai buku yang sangat khusus ini. Ini adalah buku terbuka yang berisi daftar nama-nama saat ini. Elohim menganggap mulia orang-orang yang nama-namanya tercatat di dalam kitab ini.

Kitab yang unik ini tidak dibuat dengan tangan manusia. Tetapi kitab ini ada di alam sorgawi. Itu berada di tangan Yesus Kristus dan disebut “kitab kehidupan Anak Domba itu” (Wahyu 21:27). Agar nama anda dicatat di dalam kitab ini, berarti anda harus dianggap righteous [benar] dihadapan Elohim dan anda akan mewarisi kehidupan kekal asalkan anda tetap setia sampai kesudahannya (Wahyu 3:5). Jika nama anda dihapus dari kitab ini berarti takdir kematian kekal (Wahyu 20:15).

Pertama kali Kitab Kehidupan ini disebut ketika Musa menawarkan namanya di hapus dari dalamnya. Berdialog dengan Elohim, Musa berkata, "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis” (Keluaran 32:31-32).

Elohim berkata kepada Musa, "Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu” (ayat 33). Karena niat Musa itu mulia, hal itu barangkali telah melindungi orang-orang Israel itu dari murka Elohim, dalam hal ini Elohim tidak bisa ditawar-tawar untuk keselamatan siapapun.

Saat ini, siapa saja yang ada di dalam Kitab Kehidupan itu?

Kitab Kehidupan itu berisi nama-nama mereka yang telah secara rohani diubahkan dan yang telah mendedikasikan hidupnya bagi pelayanan Elohim. Seperti pelayan-pelayan Elohim lainnya, Musa memahami bahwa namanya sudah dicatat di dalam Kitab Kehidupan itu (Keluaran 32:31-32).

Yesus berkata bahwa Abraham, Ishak, Yakub dan nabi-nabi itu akan berada di dalam Kerajaan Elohim, jadi nama mereka tentu sudah di dalam Kitab Kehidupan itu (Lukas 13:28). Kemudian Yesus berkata kepada murid-muridNya, “bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga" (Lukas 10:20). Rasul Paulus menuliskan suratnya yang menyebutkan nama-nama beberapa saudara seiman dan setia yang masih hidup pada saat itu “yang nama-namanya tercantum dalam Kitab Kehidupan” (Filipi 4:3).

Apa yang menjadi kesamaan dari orang-orang percaya yang setia ini dengan para patriark dan para nabi di zaman dahulu ialah bahwa mereka sama-sama mempunyai karunia Roh Kudus (1 Petrus 1:10-12; 2 Petrus 1:21). Mempunyai Roh Kudus Elohim merupakan kunci untuk memperoleh hidup kekal di dalam Kerajaan Elohim (Roma 8:9, 11). Mereka yang akan berada di dalam KerajaanNya, nama-nama mereka akan sudah dicatat di dalam Kitab Kehidupan (Maleakhi 3:16-17).

Dapatkah nama kita dihapus dari Kitab Kehidupan itu?

Elohim sangat jelas dalam hal ini bahwa nama orang dapat dihapus dari Kitab Kehidupan: “Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu” (Keluaran 32:33). 

Pada akhir kitab Wahyu, ditegakkan peringatan sebagai garda untuk mengawal kebenaran Elohim, bunyinya: “Sebab aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengarkan perkataan-perkataan nubuat Kitab ini: Jika seseorang menambahkan perkataan-perkataan Kitab ini, Elohim akan menambahkan kepadanya bencana-bencana yang tertulis dalam Kitab ini. Dan jika seseorang mengurangi perkataan-perkataan Kitab nubuat ini, Elohim akan mengurangi bagiannya dari Kitab Kehidupan, dan dari kota kudus, serta dari apa yang tertulis di dalam Kitab ini" (Wahyu 22:18-19).

Pada hari-hari terakhir, akan ada kebangkitan sebuah sistem agama palsu. Elohim berkata bahwa sistem penyembahan terhadap seorang individu ini akan sama dengan menyembah Setan si Iblis itu (Wahyu 13:4). Penyesatan ini akan begitu besar sehingga “Semua yang tinggal di bumi akan menyembahnya, yaitu mereka yang sejak permulaan dunia ini namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba yang tersembelih” (ayat 8).

Hanya mereka yang menolak ikut-serta di dalam sistem penyembahan ini akan diberkati atas kemenangan mereka terhadap Setan (Wahyu 15:2; 17:8; 20:4). Bacalah artikel kami yang berjudul “What Is Babylon?” [Siapa itu Babilon] untuk memahami sistem palsu ini dengan lebih baik.

Janji untuk orang-orang yang setia

Nabi Daniel, sementara dia mendapat penglihatan tentang “masa kesusahan yang besar” pada akhir zaman, dia diberitahu: “Dan pada waktu itu bangsamu akan dibebaskan, yakni semua orang yang akan didapati namanya tertulis dalam kitab [kehidupan] itu” (Daniel 12:1).

Rasul Yohanes mendapat suatu penglihatan yang bahkan lebih jauh ke masa mendatang tentang “kota yang besar dan kudus itu, Yerusalem, yang turun dari surga, dari Elohim” (Wahyu 21:10). Hal itu disingkapkan kepada Yohanes bahwa “semua yang najis dan yang melakukan kekejian dan dusta, tidak akan masuk ke dalamnya [kota kudus], tetapi hanya mereka yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba” (ayat 27).

Nabi Maleakhi diberi sebuah pesan pertobatan dan peringatan bagi orang-orang pilihan Elohim yang bertingkah dan tidak patuh, Israel. Elohim masih mengasihi bangsa pilihanNya, meskipun mereka telah menyimpang dari hukum-hukumNya; tetapi sekarang Dia menuntut penghormatan, kesetiaan dan ketaatan dari mereka.

Kemudian Elohim mengilhami Maleakhi untuk menyampaikan sebuah janji yang indah untuk pengharapan. Elohim akan memberikan harapan hidup kekal, di dalam KerajaanNya, kepada mereka yang takut akan Dia. Mereka akan ditandai atau dicatat dalam sebuah kitab pendaftaran yang disebut “kitab peringatan” (Maleakhi 3:16).   

“Kitab peringatan” ini merupakan sebuah referensi yang merujuk pada Kitab Kehidupan. Sebagaimana Maleakhi mencatat: “Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapanNya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati namaNya. ‘Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri,’ firman TUHAN semesta alam, ‘pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia’” (Maleakhi 3:16-17).

Takut akan Tuhan yang dibicarakan Maleakhi ini ialah sebuah hormat yang sehat dan kasih kepada Elohim. Takut akan Elohim dan berpegang pada perintah-perintahNya merupakan kewajiban setiap orang (Pengkhotbah 12:13). Mengasihi Elohim berarti menuruti perintah-perintahNya (1 Yohanes 2:5; 5:3).

Elohim tidak melupakan perbuatan-perbuatan orang-orang setiaNya yakni, mereka “yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati namaNya” (Maleakhi 3:16). Ini berarti percakapan saleh mereka kepada satu sama lain sedang Dia dengar dengan sungguh-sungguh, dan setiap perbuatan kebaikan dan belaskasih mereka dicatat (Matius 10:42; 25:34-40). Kepada mereka yang memperhatikan kebutuhan orang lain, kita diingatkan, “Sebab Elohim bukannya tidak adil sehingga melupakan pekerjaanmu dan kasihmu yang telah kamu tunjukkan kepada NamaNya” (Ibrani 6:10).

Apa lagi yang dicatat oleh Elohim?

Bahkan pergumulan hidup dalam kesulitan ketika orang mencoba mengikuti hidup taat dalam kesalehan nampaknya dicatat di sorga. Daud, yang ditentukan menjadi raja Israel berikutnya, memohon Elohim untuk mengingat penderitaannya selama kesusahan yang dialaminya dalam hidupnya ketika dia dikelilingi musuh-musuhnya. Dia berkata, “Engkau telah memperhitungkan pengembaraanku, air mataku Kautampung di dalam kirbatMu, bukankah itu semua ada dalam kitabMu?” (Mazmur 56:9).

Nehemia barangkali membuat referensi terhadap kitab sorgawi sementara dia berdoa: "Ingatlah kepadaku, ya Elohimku, mengenai hal ini dan janganlah Engkau menghapus kebaikan yang telah aku lakukan di dalam Bait Elohimku dan pelayanannya!” (Nehemia 13:14).

Apakah juga dosa-dosa manusia dicatat di sorga?

Kebenaran sederhana ialah bahwa kita akan dihakimi atas apa saja yang kita lakukan (Yesaya 66:15-16; Roma 1:18-32). Salomo berkata, “Sebab Elohim akan membawa setiap perbuatan ke dalam penghakiman, segala sesuatu yang tersembunyi, apakah itu baik, ataupun jahat” (Pengkhotbah 12:14).

Yesus Kristus, nanti setelah kembali ke bumi ini dan selama penghakimanNya terhadap manusia, Dia “akan menerangi hal-hal yang tersembunyi dalam kegelapan dan yang akan menampakkan niat-niat yang ada di dalam hati” (1 Korintus 4:5). Sementara berada di bumi ini dulu, Yesus juga berkata, “Namun Aku berkata kepadamu: Setiap perkataan sia-sia yang diucapkan orang, mereka harus mempertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Sebab berdasarkan perkataanmu kamu akan dinyatakan benar, dan berdasarkan perkataanmu kamu akan dinyatakan salah" (Matius 12:36-37).

Sebagaimana ayat-ayat Suci Alkitab yang baru saja kita baca umumnya tidak terlihat mengimplikasikan catatan dosa-dosa manusia, tetapi pada kenyataannya ialah bahwa Elohim mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan. Dan karena Elohim itu mempunyai memori yang sempurna, tentu saja ada catatatannya.

Tetapi syukurlah, ada jalan untuk pengampunan dosa-dosa kita dan Elohim tidak lagi mengingat-ingatnya (Ibrani 8:12). Pengampunan ini dimungkinkan oleh Yesus Kristus yang telah membayar penalti dosa itu bagi kita, jika kita bertobat dan menerima pengorbanan itu.

Melalui nabi Yehezkiel, Elohim berfirman, “Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:27-28). Ketika orang fasik bertobat dari dosa-dosanya, “Segala pelanggaran yang telah ia lakukan, tidak akan ditanggungkan lagi kepadanya, dalam kebenaran yang telah ia lakukan, ia akan hidup” (ayat 22).

Ketika orang bertobat, Elohim juga menyatakan melalui nabi Yesaya: “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu” (Yesaya 43:25).  Untuk memahami subjek ini lebih lanjut, bacalah artikel kami, pada situs ini, yang berjudul “Penghakiman Elohim: Kisah Nyata.”

Dasar penghakiman Elohim

Nabi Daniel, yang menggambarkan penglihatan yang dikaruniakan Elohim, yakni tentang  ruangan takhta bait Elohim dimana penghakiman berlangsung, berkata: “Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya … Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab” (Daniel 7:9-10).

Rasul Yohanes juga mendapat suatu penglihatan tentang penghakiman Elohim di masa mendatang. Yohanes menguraikannya demikian: “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu” (Wahyu 20:11-12).

Kitab-kitab ini merepresentasikan kitab-kitab Alkitab, yang berisi hukum Elohim – yakni  standar yang olehnya setiap perbuatan orang dihakimi. “Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu” (ayat 12).

Kemudian Yohanes, masih menceritakan penglihatannya, menjelaskan bahwa ada kitab lain dibuka: “Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan” (ayat 12). Ketika proses penghakiman itu selesai, catatan nama-nama itu akan diperiksa “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (ayat 15). (Silakan membaca artikel kami, pada situs ini, yang berjudul “Apa itu Lautan Api?”).

Apakah orang ditakdirkan untuk dituliskan di dalam Kitab Kehidupan?

Karena perkataan dari beberapa ayat-ayat Suci Alkitab yang menyebutkan Kitab Kehidupan, beberapa orang bertanya apakah Elohim telah menentukan itu saat Dia menetapkan fondasi dunia ini, sebelum penciptaan manusia, entah setiap orang akan dicatat di dalam Kitab Kehidupan itu.

Bacaan-bacaan yang mereka sebutkan adalah:

  • “Terpujilah Elohim dan Bapa Tuhan kita YESUS Kristus, yang di dalam Kristus telah memberkati kita dengan segala berkat rohani di dalam surga. Dia telah memilih kita sebelum dunia ada, dan oleh karena kasih, Dia menjadikan kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dia telah menentukan kita sebelumnya dan mengangkat kita sebagai anak bagiNya melalui YESUS Kristus, sesuai dengan perkenanan dan kehendakNya” (Efesus 1:3-5).
  • “Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi” (Wahyu 17:8).

Apa sebenarnya yang ditakdirkan sejak diciptakannya fondasi dunia ini?

Dari zaman fondasi dunia ini diciptakan, rencana Elohim telah ditakdirkan. Elohim Bapa dan Firman (yang kemudian datang ke dunia ini sebagai Yesus) setuju, dari mulanya, untuk mati bagi dosa-dosa manusia sehingga manusia dapat diampuni dari dosa-dosanya dan manusia menjadi bagian dari keluarga abadi Elohim. Kebenaran ini terbukti sebagaimana disebutkan di Wahyu 13:8, dimana Yesus disebut sebagai “the Lamb slain from the foundation of the world.” [Domba yang disembelih dari sejak permulaan dunia ini].

Lagi pula, dari permulaan dunia ini, Elohim menakdirkan bahwa beberapa manusia akan dipanggil pada zaman ini untuk diberikan kesempatan menjadi anggota baru di dalam keluargaNya, dan sebagian besar lagi akan dipanggil kemudian. Bacaan tambahan menjelaskan hal ini bahwa manusia memiliki kebebasan memilih yang, pada saat menerima pengetahuan tentang ekspektasi Elohim, harus memutuskan apakah mereka akan bertindak sesuai dengan pengetahuan itu atau tidak.

Itu sebabnya Yesus mendesak orang untuk “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:15). Dan itu sebabnya Paulus mengatakan bahwa Elohim akan “melakukan pembalasan kepada mereka yang tidak mengenal Elohim dan kepada mereka yang tidak mau mendengar Kabar Baik [Injil] tentang Tuhan kita YESUS Kristus” (2 Tesalonika 1:8). Perhatikan bahwa penghakiman telah dimulai di rumah Elohim, untuk itu Petrus berkata, “Jika penghakiman dimulai dari kita, bagaimanakah akhirnya dengan mereka yang tidak percaya kepada Injil Elohim?” (1 Petrus 4:17).  

Elohim kita yang penuh kasih tidak menghendaki supaya ada yang binasa. Melainkan supaya semua orang bertobat dan diselamatkan (2 Petrus 3:9; 1 Timotius 2:4). Karena peringatan yang diberikan Yesus dan murid-muridNya serta kesungguhan kehendak Elohim, maka masuk akal bahwa tujuan Elohim menciptakan manusia tidak untuk rencana gagal.

Alkitab mengajarkan bahwa kita harus memilih tindakan apa yang kita akan ambil dan bahwa kita akan dihakimi oleh Elohim atas pilihan-pilihan yang kita buat. Pada bagian berikutnya kita akan melihat apa yang diharapkan Elohim dari kita jika kita ingin nama kita ditulis di dalam Kitab Kehidupan.

Kapan nama kita ditulis ke dalam Kitab Kehidupan?

Rasul Paulus menjelaskan bahwa tahap awal menuju keselamatan adalah percaya akan berita injil Yesus Kristus. “Di dalam Dia kamu juga, setelah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu, setelah kamu percaya, kamu juga dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan. Roh Kudus itu merupakan jaminan warisan hingga pada datangnya hari penebusan kita sebagai milikNya, untuk memuji kemuliaanNya” (Efesus 1:13-14).

Di saat menerima karunia Roh Kudus Elohim, pada saat itulah orang yang bersangkutan itu diperanakkan ke dalam keluarga rohani Elohim (Roma 8:14, 16). Ketika seorang percaya menerima Roh Kudus, yakni meterai janjiNya itu, maka saat itulah dia bergabung dengan “jemaat-jemaat sulung yang telah terdaftar di surga” (Ibrani 12:23). Dengan demikian, namanya ditulis/ditambahkan ke dalam Kitab Kehidupan.

Apa yang harus saya lakukan agar nama saya ada di dalam Kitab Kehidupan?

Agar Elohim mencatat nama kita di dalam Kitab Kehidupan, kita harus bertobat dari dosa-dosa kita, dibaptis dan menjadi “manusia baru” yang diubahkan. Baptisan air melambangkan komitmen sepanjang hidup kita untuk mengikuti jalan hidup Elohim (Kisah Para Rasul 2:38).

Yesus Kristus berkata kepada pengikutNya, “Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa, tetapi untuk makanan yang bertahan sampai hidup kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu, karena Dialah yang telah disahkan oleh Elohim Bapa dengan meteraiNya” (Yohanes 6:27).

Yesus Kristus berkata, “Barangsiapa menang [mengalahkan dosa], ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan BapaKu dan di hadapan para malaikatNya” (Wahyu 3:5).

Untuk informasi lebih lanjut tentang subjek ini, bacalah artikel kami yang berjudul “Is Your Name in the Book of Life?” [Apakah Nama Anda Terdaftar di Dalam Kitab Kehidupan itu?]

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry