Lima Kepercayaan Yang Merusak Tentang Yesus Kristus

oleh Mike Bennett

https://lifehopeandtruth.com/god/who-is-jesus/five-damaging-beliefs-about-jesus-christ/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Bukan saja kepercayaan agama yang sudah meluas ini tidak diajarkan Alkitab, ajaran ini merusak pemahaman tentang Juruselamat dan Raja kita.

 

 

 

 

 

Saya dulu berpikiran bahwa jika sejumlah besar orang percaya akan sesuatu, maka kemungkinan besar itu yang benar. Dan jika hanya sedikit orang yang percaya akan sesuatu, maka sepertinya itu tidak benar.

Akan tetapi dalam dunia pasca-kebenaran dari berita palsu dan sosial media ini mengumandang, menentukan kebenaran melalui poling [jajak pendapat] jelas tidak sesuai.   

Dan apabila menyinggung kebenaran rohani, Alkitab menyatakan tidak ada kepalsuan dalam kebenaran. Elohim telah menetapkan prinsip dan rencana abadi yang tidak dapat diubah oleh kepercayaan atau ketidakpercayaan manusia. Elohim tidak menetapkan moralitas dengan dasar moralitas atau posisi doktrin di atas dasar popularitas.

Sumber kebenaran

Elohim menjadikan segala sesuatu, dan Dia adalah kasih dan kebenaran. Sebagai Pencipta kita, Dia tahu persis apa yang terbaik bagi kita, dan Dia memberitahukan itu di dalam buku manual, buku petunjuk bagi kita, yakni the Holy Bible [Alkitab].

Namun dengan ribuan gereja dan sebuah spektrum doktrin yang luas, banyak kepercayaan yang merusak telah bermunculan sejak Yesus melangkah di bumi ini.

Kepercayaan yang mana yang benar? Yesus bekata, “FirmanMu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17). Kita harus mengacu kepada Alkitab untuk kebenaran yang sesungguhnya tentang Elohim dan tentang jalan yang Dia kehendaki untuk kita jalani.

Semua gereja mendapatkan kepercayaan mereka dari Alkitab, kan? [pendapat banyak orang]. Kalau benar demikian, lalu mengapa begitu banyak di antaranya tidak seragam? Apakah semua kepercayaan semacam itu sungguh-sungguh didukung Alkitab? 

Lima kepercayaan dianut secara luas

Mari kita lihat lima kepercayaan yang begitu luas dianut and mari pahami apa yang dikatakan Alkitab. Mungkinkah banyak atau sebagian besar orang Kristen salah paham tentang Kristus? Mungkinkah tradisi yang sudah begitu lama dianut menjadi sesuatu yang salah? Mungkinkah kepercayaan yang dianut dengan tulus tetapi tidak akurat dan mungkinkah pernyataan dogmatis teologi sungguh merusak pemahaman kita dan hubungan kita dengan Tuhan dan Juruselamat kita? 

Kepercayaan yang merusak 1: Yesus berdosa

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Barna, lebih dari setengah orang Amerika (52%) setuju bahwa Yesus “berdosa sama seperti orang biasa lainnya.”

Tetapi jika seandainya mereka benar, maka Alkitab itu juga tidak benar dan Yesus pun tidak akan mungkin menjadi Juruselamat kita. Tanpa Juruselamat semua harapan manusia akan berakhir sia-sia.

Di berbagai ayat, Alkitab menjelaskannya tetapi mari kita lihat satu di antaranya. Berbicara  tentang Yesus, Ibrani 4:15 berkata, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”

Jika kita tidak percaya bahwa Dia tidak berdosa sebagaimana Alkitab jelaskan, bagaimana kita percaya Dia akan mengampuni dosa kita? Yesus, Anak Elohim yang mengosongkan DiriNya dari keilahianNya yang telah Dia miliki dalam keabadianNya, tetapi Dia merendahkan DiriNya dan mengalami hidup seperti hidup kita (Filipi 2:5-8). Dia menanggung beratnya cobaan itu – tetapi Dia tidak pernah berdosa! Sementara itu, Dia memahami apa dan bagaimana kita melalui hidup ini. Dan Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia rela mati untuk membayar penalti maut yang bukan semestinya Dia tanggung. Dia mati untuk membayar penalti dosa saya dan dosa anda!

Berpikiran bahwa Yesus sebagai seorang berdosa adalah kepercayaan yang sesat dan merusak. Jika kita tidak percaya bahwa Dia kudus sebagaimana Alkitab nyatakan, bagaimana kita dapat percaya bahwa Dia akan mengampuni dosa kita sebagaimana yang disebut di Kisah Para Rasul 2:38?

Kepercayaan yang merusak 2: Yesus begitu mengasihi kita, Dia tidak mempermasalahkan jika kita berbuat dosa

Orang Amerika ditanya dan diminta untuk merespons pernyataan ini: “Bahkan dosa yang paling kecil pun patut mendapat hukuman mati,” dan responnya sangat mengejutkan; 61% sangat tidak setuju (Ligonier Ministries and LifeWay Research).

Banyak orang berpikiran bahwa dosa itu tidak begitu buruk, atau bahwa Yesus tidak terlalu mempermasalahkan itu.

Yesus memang sangat mengasihi kita, tetapi Alkitab juga menunjukkan bahwa Dia sungguh concern jika kita berbuat dosa! Dosa itu adalah justru penyebab mengapa Dia dibunuh – ya, dosa kita!

Mengapa Dia peduli sekali tentang dosa?

Perhatikan definisinya apa itu dosa. Dosa adalah pelanggaran hukum-hukum yang dirancang Elohim untuk kebaikan kita (1 Yohanes 3:4; Ulangan 10:13). Ketika kita melanggar hukum-hukumNya, kita mendatangkan kejahatan sebagai akibatnya. Dosa adalah penyebab utama dari semua kejahatan dan penderitaan yang terjadi sekarang ini.

Selain segala penderitaan yang diakibatkan dosa terhadap seluruh kehidupan, ujung jalan dosa itu akan berakhir pada kematian. “Upah dosa adalah maut” (Roma 6:23). Setiap dosa bertentangan dengan kasih, dan bertentangan dengan karakter Elohim. Elohim sungguh membenci dosa!

Tetapi Elohim Bapa dan Yesus Kristus sungguh begitu besar mengasihi kita sehingga Yesus mati untuk menggantikan kematian kita sehingga dimungkinkan bagi kita untuk memulai hidup baru lagi setelah menerima pengampunanNya. Tetapi itu bukan berarti Dia memberi tiket kepada kita untuk terus berdosa (Roma 6:1-2)! Pesan Yesus kepada perempuan yang tertangkap basah itu juga merupakan pesan bagi kita semua: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yohanes 8:11).  

Yesus sungguh mengasihi kita, Dia menghendaki kita untuk bertobat dari dosa (Markus 1:15) dan berjuang untuk menuruti perintah-perintah Elohim (Matius 19:17; Yohanes 15:10). – (Untuk informasi lebih lanjut tentang pertobatan, silakan membaca artikel “Apa itu Pertobatan” pada situs ini).

Kepercayaan yang merusak 3: Setan itu menang

Jika anda melihat sejumlah orang, di masa lalu dan sekarang, yang mengklaim diri mereka sebagai orang Kristen dibandingkan dengan keseluruhan populasi dunia ini, maka nampaknya Setan menang. Tetapi apakah Setan sungguh menang untuk seterusnya, dan apakah sebagian orang akan hilang selamanya?

Elohim berkata bahwa Dia, “menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1 Timotius 2:4). Tetapi apakah itu hanya kehendak yang tiada berarti dari seorang Makhluk agung yang sepertinya Dia kelihatannya  kehilangan sebagian besar orang terhadap Setan?

Alkitab menunjukkan ada pertarungan (Lukas 4:1-13; Wahyu 12:7-12), tetapi Elohim mengendalikan semua itu, termasuk hasil akhirnya. Misalnya, di dalam kitab Ayub, Setan harus permisi dulu kepada Elohim untuk pencobaan dan ujian yang dia inginkan bagi Ayub (Ayub 1:11-12; 2:4-6).

Perhatikan siapa yang lebih unggul dari ayat-ayat berikut ini:

  • “Engkau percaya bahwa hanya ada satu Elohim, itu benar; setan-setan pun percaya hal itu dan mereka gemetar ketakutan” (Yakobus 2:19).
  • “Karena itu, tundukkanlah dirimu kepada Elohim, lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu” (Yakobus 4:7).
  • “Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya” (Wahyu 20:10).

Itulah sebutan terakhir tentang Setan di dalam Alkitab. Jelasnya, Elohim menang!

Kepercayaan yang merusak 4: Orang yang belum pernah mendengar nama Yesus akan menderita selamanya di dalam neraka

Jika dihubungkan dengan kepercayaan yang merusak 3 di atas, kita harus perhatikan: Jadi bagaimana dengan miliaran orang yang tidak pernah mendengar nama Yesus Kristus – yang merupakan satu-satunya nama yang olehNya kita dapat diselamatkan? Sebagaimana rasul Petrus berkata tentang nama Yesus Kristus: “Sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12).

Beberapa orang pegiat gereja menjawab ini tidak setuju dengan Petrus. Di dalam survei “LifeWay Research survey,” 26% setuju dengan pandangan ini: “Jika seorang yang tulus mencari Elohim, maka dia dapat memperoleh kehidupan kekal melalui agama lain selain Kekristenan.”

Tetapi sebagian besar orang-orang gereja mengenali tuntutan alkitabiah bagi orang yang ingin mengenal Yesus Kristus. Hal ini mengundang pertanyaan: Apa yang terjadi kepada mereka yang tidak pernah mendengar namaNya, mereka yang jauh lebih sedikit memahami ini dan memberikan respons? Berdasarkan ajaran gereja-gereja, jawabannya ialah bahwa mereka yang belum pernah mendengar nama Yesus Kristus itu akan menderita di neraka selamanya.

Ada banyak masalah dengan kepercayaan seperti ini. Hal itu membuat Elohim seolah-olah tidak adil dan bahkan kejam. Tetapi itu semua tidak berbasis ajaran Alkitab, semacam konsep ajaran Yunani kuno tentang jiwa kekal dan puisi Dante Alighieri yang bersifat menyindir tentang inferno [api neraka] yang menyala-nyala selamanya menyiksa jiwa-jiwa.

Tetapi Alkitab berkata bahwa “the soul who sins will die” [orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati] dan “semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam” (Yehezkiel 18:4; Maleakhi 4:1). Rasul Paulus memperjelas antara kematian dan karunia hidup kekal. Kematian ke-dua ialah kematian selamanya – perish [binasa] (Wahyu 20:14; Yohanes 3:16), artinya tidak hidup tersiksa kekal di alam lain.

Alkitab menunjukkan bahwa Setan tidak menang dan justru dia akan pada akhirnya disingkirkan, dan setiap orang yang pernah hidup di bumi ini akan pada waktunya mendapat kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. Telusurilah kebenaran alkitabiah yang mengugah bagaimana Elohim akan memperlihatkan kasih sayangNya dan keadilanNya kepada semua orang. Untuk itu, bacalah artikel kami yang berjudul “Is God Fair?” [Apakah Elohim itu Adil?] Pada bagian inilah orang-orang banyak salah paham akan kebenaran Alkitab, tetapi itulah benang terpenting yang mengikat pemahaman yang benar akan rencana penyelamatan Elohim.   

Kepercayaan yang merusak 5: Yesus digambarkan sebagai Raja hanya dalam kiasan saja

Banyak gereja mengajarkan bahwa pemerintahan milenium Yesus Kristus hanya digambarkan dalam kiasan. Orang-orang yang tidak percaya terhadap milenium menolak kebenaran bahwa Yesus akan menjadi Raja di bumi ini selama 1,000 tahun sebagaimana yang dijanjikan di dalam Wahyu 20:4.

Tetapi Yesus berkata kepada Pilatus, gubernur Romawi itu, bahwa Dia lahir untuk menjadi raja (Yohanes 18:37). Tetapi KerajaanNya “bukan dari dunia ini” (ayat 36) – tidak “berasal dari dunia atau alam” (Thayer’s Greek Lexicon). Itu akan berasal dari sorgawi, tetapi Alkitab jelas berkata bahwa Dia sungguh-sungguh akan datang kembali ke dunia ini (Zakharia 14:4; Kisah Para Rasul 1:11; Wahyu 1:7; 11:15; 19:11-21). Kemudian murid-muridNya juga akan duduk di atas tahta untuk menghakimi 12 suku Israel (Lukas 22:29-30). 

Yesus berkata bahwa orang yang lemah lembut akan mewarisi bumi (Matius 5:5), dan mereka akan sungguh memilikinya sebagaimana Kerajaan Elohim akan meliputi dunia ini. Pada kenyataannya, Yesus berkata bahwa kita hendaknya terus berdoa, “Datanglah kerajaanMu” (Matius 6:10).

Jika kita tidak percaya bahwa Yesus akan kembali sebagai Raja segala raja untuk memerintah di bumi ini, maka kita tidak akan mempersiapkan diri untuk membantu Dia. Yesus memperingatkan kita untuk senantiasa waspada, selalu siap, setia, bijak, melayani, memberi dan selalu dalam keadaan siap (Matius 24:42-47; 25:34-36; Lukas 21:34-36). Era milenium dan Kerajaan Elohim merupakan bagian esensi dari rencana penyelamatan Elohim – dan pengikut-pengikut Kristus harus menganut itu.

Untuk pelajaran lebih dalam, bacalah beberapa artikel kami pada situs ini tentang Kerajaan Elohim atau Kerajaan Allah. (Silakan menggunakan search dengan kata kunci “Kerajaan”).

Firman kebenaran

Kesalahpahaman tentang Yesus Kristus dan ajaran Alkitab memang sudah umum (sebagai contoh, silakan baca majalah Discern kami pada kolom “Christ vs Christianity). Jangan percaya dengan kata-kata kami, tetapi galilah lebih dalam di dalam Alkitab anda dan buktikan, sebagaimana jemaat di Berea itu lakukan, “untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah Para Rasul 17:11).

Berdoalah memohon pertolongan Elohim untuk memahami dengan benar “firman kebenaran” dan memperoleh doktrin, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran yang Dia tawarkan (2 Timotius 2:15; 3:16). Kemudian, daripada dirusak oleh kepercayaan yang tidak alkitabiah, anda akan “diperlengkapi untuk melakukan setiap perbuatan baik” (3:17).

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry