Paskah: Apa yang Yesus Perbuat Bagi Anda?

oleh Mike Bennett

http://lifehopeandtruth.com/life/plan-of-salvation/passover/

Yesus menyadari sepenuhnya apa yang akan Ia hadapi: “Kamu tahu bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan” (Matius 26:2). 

Sebelum pengkhianatan dan penyalibanNya, Yesus meminta murid-muridNya untuk mempersiapkan Paskah terakhir bagiNya (Matius 26:18-20). Perkataan malam hari dalam ayat ini, yakni yang dirayakan sejak orang Israel keluar dari perbudakan Mesir, menyangkut penyembelihan anak domba yang tak bercacat, yang darahnya melindungi orang-orang Israel, sementara semua anak sulung orang Mesir itu dibunuh oleh malaikat maut (Keluaran 12:5-7, 12-14). Paskah Perjanjian Baru memperjelas bahwa anak domba ini ialah Yesus Kristus sendiri. Sebagaimana Yohanes Pembaptis menyerukannya, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” (Yohanes 1:29).

Paskah terakhir ini adalah saat istimewa, dan Yesus mengajarkan murid-muridNya suatu ajaran baru yang akan menjadi dasar untuk perayaan Paskah Perjanjian Baru.

Pertama-tama, Yesus Kristus memberikan teladan kasih dan pelayanan melalui pembasuhan kaki murid-muridNya (Yohanes 13:4-13). Kemudian Dia berkata kepada mereka, “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu, sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yohanes 13:14-15).

Lambang roti dan anggur

Setelah acara pembasuhan kaki, Yesus mengajarkan dua lambang yang penuh makna untuk perayaan Paskah Perjanjian Baru.

“Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata, ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Matius 26:26-28).

Yesus berkata bahwa roti itu melambangkan tubuhNya. Dia rela menderita demi kelemahan kita dan menahan sakit bagi kita (Matius 8:16-17; Yesaya 53:3-5). Yesus juga merupakan Roti yang memberi hidup kekal bagi kita apabila kita membiarkan Dia hidup di dalam diri kita (Galatia 2:20).

Anggur itu melambangkan darahNya yang dicurahkan bagi kita untuk pengampunan dosa-dosa kita.

Rasul Paulus juga meneladani ajaran dan perintah Paskah ini dengan menggunakan roti dan anggur di kitab 1 Korintus 11:23-26. Dia mengingatkan Jemaat, baik orang Yahudi maupun orang-orang bukan keturunan Yahudi, tentang pentingnya peringatan Paskah ini, yang memperingati kematian Kristus dan sekaligus memperbaharui komitmen kita yang kita ikrarkan pada saat kita dibaptis. 

Mengapa Kristus harus mati?

Mengapa Yesus datang ke bumi ini sebagai manusia dan harus mati? Karena dosa – pikiran dan perbuatan kita yang jahat dan rusak, yakni yang bertentangan dengan kehendak Allah (1 Yohanes 3:4).

Allah menyingkapkan jalan pikiranNya dan jalan hidupNya di seluruh lembaran Alkitab, khususnya di dalam Sepuluh Perintah Allah dan di dalam hukum-hukumNya yang baik dan yang sempurna yang menunjukkan kepada kita bagaimana Ia menghendaki kita untuk menjalani hidup dengan benar. Ketika kita melanggar hukumNya itu, kita secara otomatis mendatangkan penalti pada diri kita, khususnya penalti kematian – kematian kekal. Kita semua telah berbuat dosa yang mendatangkan penalti ini (Roma 3:23; 6:23). 

Allah, di dalam keadilanNya yang sempurna dan yang kekal itu, harus memberikan penalti; namun di dalam kasihNya yang mulia dan agung itu, Yesus Kristus rela membayar penalti ini bagi kita! “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Kristus mengorbankan hidupNya agar kita dimungkinkan untuk bertobat dan diselamatkan (1 Timotius 2:4).

Itulah pesan Paskah tahunan yang tulus, penuh khidmat serta penuh sukacita. Inilah langkah pertama di dalam rencana penyelamatan Allah. Langkah ke-2 akan diuraikan oleh perayaan berikutnya, yakni perayaan Hari Raya Roti Tidak beragi.

Anda punya pertanyaan?
Silahkan bertanya pada kami

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry