Percayalah Kepada Injil

Sementara Yesus Kristus memberitakan injil Kerajaan Allah, Dia berseru dan mendorong orang untuk “percaya kepada injil.” Apa sebenarnya yang perlu kita lakukan di dalam kepercayaan ini?

oleh David Treybig

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/messiahs-message-believe-in-the-gospel/  

Sementara Yesus berjalan melalui perkampungan Yudea, Dia mengajar orang-orang tentang Kerajaan Allah yang akan datang. PemberitaanNya menyangkut dua langkah yang harus kita lakukan untuk merespons injilNya. Langkah pertama ialah bertobat – yakni subjek artikel sebelumnya pada seri ini. Sekarang kita tiba pada langkah ke-2, yang Yesus katakan, yakni: “Percayalah kepada injil” (Markus 1:15). 

Apabila kita memperhatikan nasihat Yesus, kita perlu memahami bahwa ada level yang berbeda dari kepercayaan. Kita juga perlu mengetahui level yang mana yang dimaksudkan Yesus ketika Dia mengatakan “percayalah kepada injil.”

Level percaya yang paling rendah terjadi ketika kita percaya dan memahaminya tetapi tidak  melakukannya. Dengan kata lain bahwa efek positifnya tidak mengubah cara hidup kita. Setan-setan memiliki jenis kepercayaan ini. Mereka percaya bahwa Allah ada tetapi mereka tidak berpaling dari perlakuan mereka yang jahat itu ke perilaku yang saleh (Yakobus 2:19). 

Jenis kepercayaan yang Yesus inginkan untuk kita miliki adalah komitmen yang benar-benar terlihat dari cara kita menjalani hidup. Yesus bertanya kepada orang-orang pada abad pertama dulu – dan kepada kita pada abad ini – untuk memahami pemberitaanNya, percaya kepada pemberitaan itu dan berbuat sesuai dengan pesan pemberitaan itu.

Yohanes Pembaptis, yakni orang yang dinubuatkan untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanan Kristus, “datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya” (Yohanes 1:7). Bentuk kepercayaan yang diberitakan Yohanes Pembaptis itu ditandai dengan pertobatan – perubahan pola pikir dan perilaku orang (Matius 3:2, 8). Dan harapan selanjutnya ialah bahwa apabila seseorang bertobat, maka kepercayaannya akan mengharuskan dia untuk terus hidup saleh sesuai dengan Alkitab.

Untuk “percaya kepada injil,” sebagaimana Yesus ajarkan kepada kita, menyangkut pengetahuan bahwa Dia adalah Mesias yang dinubuatkan itu, dan bertobat dari dosa-dosa kita dan terus hidup dalam kepatuhan kepada hukum-hukum Allah. Namun kepercayaan yang diajarkan Yesus bukan hanya menyangkut pengetahuan.

Percaya kepada injil: total komitmen

Sementara keempat penulis Injil itu menekankan pentingnya untuk percaya di dalam pemberitaan yang disampaikan Yesus Kristus itu, Markus memiliki cara yang menarik dimana dia lebih dalam memberi penekanan terhadap pentingnya kepercayaan ini. Dari seluruh sifat respons yang diperlukan di dalam mempercayainya, Markus mencatat pernyataan Yesus: “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya” (Markus 8:35).

“Percayalah” seperti yang dituliskan di dalam Kitab Yohanes

Pentingnya untuk mempercayai sang Mesias dan injil yang Dia beritakan merupakan tema kunci di dalam tulisan Yohanes tentang pelayanan Yesus. Perkataan percayalah banyak kita baca di dalam Injil Yohanes ini daripada ketiga Injil lainnya – Matius, Markus dan Lukas. Di dalam Alkitab versi New King James, perkataan percayalah terdapat 60 kali di dalam kitab injil Yohanes dibandingkan delapan kali di dalam kitab Matius, 14 kali di dalam kitab Markus dan sembilan kali di injil Lukas.

Yohanes memulainya dengan sebuah penjelasan bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis ialah untuk membawa kesaksian yang mendahului kedatangan sang Mesias sehingga orang-orang akan “percaya” di dalam Dia dan menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:7, 12). Yohanes kemudian mengutip banyak peristiwa ketika Yesus berbicara pentingnya untuk percaya kepada Dia untuk menerima “hidup yang kekal” (Yohanes 3:36; bacalah juga Yohanes 6:29; 8:24; 11:26).

Di dalam ayat-ayat penutup Injil Yohanes, Dia memberi ringkasan maksud dan tujuan tulisannya: “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat  supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya” (Yohanes 20:30-31).

Intinya ialah bahwa ketika kita benar-benar percaya kepada injil yang diberitakan Yesus itu, sebagai akibatnya ialah bahwa kita akan baktikan seluruh hidup kita. Tujuan kita dalam hidup sebagai manusia akan menjadi sesuatu yang mempersiapkan masa depan bagi kehidupan kita di dalam keluarga dan Kerajaan Allah.  

Pada saat membicarakan penderitaan yang akan dialami murid-murid Yesus ketika mereka sepenuhnya berkomitmen dan menyerahkan hidup mereka kepada Allah, Yesus menjelaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan – dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal” (Markus 10:29-30). 

Konsep utama yang kita harus perhatikan ialah bahwa percaya di dalam injil adalah suatu komitmen total. Doa harian kita ialah mendoakan Kerajaan Allah datang (Matius 6:10). Meskipun kita mungkin mengalami kesulitan dan penderitaan di dalam rangka mematuhi Allah, seluruh kehidupan kita – hati kita, pikiran kita dan perbuatan kita – harus berfokus pada Dia. Sebagaimana Kristus telah menyatakan dengan jelas bahwa kita harus “mencari terlebih dahulu kerajaan dan kebenaranNya” (Matius 6:33).

Ketika Kerajaan Allah dan hidup saleh menjadi prioritas kita, Allah berjanji untuk memberikan seluruh kebutuhan fisik kita. Sebagaimana Kristus tambahkan: “maka semuanya akan ditambahkan kepadamu” (ayat 33). Untuk pelajaran lebih lanjut, bacalah artikel kami yang berjudul “How to Pray” and “Seek Ye First the Kingdom of God.”

“Dipindahkan” ke dalam Kerajaan AnakNya

Apabila kita sudah sungguh-sungguh percaya di dalam injil yang diberitakan Yesus itu, maka garis hidup kita – takdir kita – yang akan menjadi bagian dari Kerajaan Allah dijamin, asal saja kita tetap setia pada panggilan yang telah diberikan kepada kita. Seperti yang diilhamkan oleh Allah, yang “menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada” (Roma 4:17), Paulus menuliskan bahwa “Dia [Allah Bapa] telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan AnakNya yang kekasih” (Kolose 1:13).  

Terjemahan lain untuk perkataan “dipindahkan” yang diterjemahkan dari bahasa aslinya, yakni bahasa Yunani atau “conveyed” di dalam bahasa Inggris adalah dialihkan atau “ditransfer.” Artinya ialah bahwa ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Allah dan mulai hidup menurut ajaranNya, kewargaan kita ditransfer dari kerajaan dunia ini ke dalam Kerajaan Allah.  

Meskipun kita belum diubah dari darah dan daging menjadi roh dan harus tetap setia kepada ajaran Allah agar dapat menjalani transformasi dari tubuh jasmani ke tubuh rohani, Allah telah menganggap kita sebagai anggota-anggota keluarga dan KerajaanNya yang akan datang karena kita sekarang telah secara sukarela mematuhi hukum-hukum KerajaanNya. Dari perspektif ini, “kewargaan kita ada di sorga” (Fililpi 3:20); dan seperti Paulus dan Timotius, kita berfungsi sebagai “duta bagi Kristus” (2 Korintus 5:20).

Respons anda kepada pemberitaan Mesias.

Artikel untuk seri ini tentang pemberitaan Mesias, kita mengkaji ulang masing-masing dari keempat komponen yang Yesus tekankan dalam memberitakan injil Kerajaan: “Waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Markus 1:15). Anda sekarang harus memutuskan entah anda akan merespons panggilan Yesus akan perubahan hidup anda.

Juruselamat anda ingin agar anda menyambut undangan yang telah diberikan kepada anda. Allah mengasihi anda. Dia mengasihi dunia ini dan menginginkan agar setiap orang diselamatkan (Yohanes 3:16; 1 Timotius 2:4; 2 Petrus 3:9). Allah tidak akan memaksa anda untuk merespons, tetapi Dia sungguh berharap anda mau merespons. Ini adalah maksud agung bagi kehidupan dan ini adalah satu-satunya jalan yang akan menuju kepada kehidupan yang penuh sukacita untuk selamanya.

Sangatlah penting untuk sepenuhnya memberi respons kepada ajaran Kristus. Kita tidak bisa hanya sekedar percaya kepada Kristus sebagai Mesias tetapi tidak menuruti hukum-hukum Allah. Sebagaimana Kristus menyatakan: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu” (Yohanes 14:23).

Jika anda merespons kepada panggilan Kristus, hidup anda akan berubah ke arah yang lebih baik (1 Timotius 4:8). (Untuk bacaan yang lebih lengkap tentang merespons kepada panggilan Allah, pelajarilah buklet gratis kami yang berjudul Change Your Life!). Anda dapat menjadi bagian dari Tubuh Kristus, yang mendapat tugas untuk pekerjaan mengajar “segala sesuatu” yang telah diperintahkan Yesus (Matius 28:19-20).

Mengindahkan pemberitaan Mesias – yakni, pemberitaan injil Kerajaan Allah yang asli dan yang lengkap – sangatlah penting bagi kita semua. Sebagaimana Yohanes sampaikan, “Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran [doktrin] Kristus, tetapi melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah” (2 Yohanes 1:9).

Juga sangat penting bagi kita untuk kita perhatikan perkataan Yesus: “Dan injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya” (Matius 24:14). Injil ini akan diberitakan oleh mereka yang merespons kepada panggilan abadi Yesus.

Maksud dan tujuan Allah, serta rencanaNya akan digenapi. Sekarang pertanyaan bagi kita semua adalah: Akankah saya sungguh-sungguh dan sepenuhnya percaya kepada injil Kerajaan ini?

Kami mendorong anda untuk mempercayai Kristus and bergabung dengan kami sementara kami memberitakan injil yang sama dengan injil Kerajaan yang diberitakan oleh Mesias kita 2,000 tahun yang lalu. Ingatlah perkataan serius Yesus: “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Markus 16:16).

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry