Perintah Kedelapan: Jangan Mencuri

oleh Mike Bennett

https://lifehopeandtruth.com/bible/10-commandments/stealing-eighth-commandment/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Perintah Kedelapan itu terdapat di kitab Keluaran 20:15: “Jangan mencuri.” Alkitab menggambarkan banyak bentuk-bentuk mencuri untuk kita hindari. Sebaliknya kita sebaiknya belajar memberi.

 

 

 

 

 

Perintah Kedelapan itu menolong kita untuk berfokus pada hal bagaimana kita melihat sesama kita, dan mempelajari dan menggali lebih dalam ayat-ayat Suci Alkitab akan menolong kita untuk lebih mengerti bahwa mencuri itu memerlukan pemahaman lebih daripada sekedar tidak mengambil apa yang bukan milik kita.

Banyak hukum-hukum dunia/manusia telah dibuat untuk mencoba memproteksi kepemilikan dan properti pribadi dari mereka yang mencoba mengambilnya bagi kepentingan mereka sendiri.

Ada hukum terhadap pencurian, hukum terhadap penggelapan uang, hukum terhadap pencurian besar-besaran dan kecil-kecilan, hukum terhadap perampokan dan perampokan bersenjata, hukum terhadap penggarongan, hukum terhadap hasil curian, hukum terhadap penipuan, hukum terhadap pencurian properti intelektual dan hukum terhadap pengutilan barang di toko.

Semua ini melanggar hukum Elohim, “Jangan mencuri,” dan beberapa di antaranya juga melanggar Perintah Kesembilan terhadap berdusta.

Tetapi Perintah Kedelapan itu bahkan memiliki maksud yang lebih dalam. 

Banyak bentuk-bentuk mencuri

Bentuk mencuri itu bisa bermacam-macam, termasuk main curang terhadap seseorang atau bahkan tidak menepati janji pelunasan utang kepada seseorang.  

Elohim memberikan pengajaran tambahan ini di kitab Imamat: “Janganlah kamu mencuri, dan janganlah kamu menipu dan janganlah kamu memperdaya seorang terhadap yang lain. ... Janganlah engkau memeras sesamamu dan janganlah merampas; upah seorang pekerja jangan tertahan padamu sampai esok pagi” (Imamat 19:11, 13).

Di dalam Kolose 4:1, rasul Paulus juga berbicara tentang sebuah prinsip yang berlaku untuk hubungan majikan/pekerja hari ini: “Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai Tuan di sorga.”

Rasul Yakobus secara tegas memperingatkan orang-orang kaya yang menindas para pekerja mereka dan orang-orang miskin: “Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.

“Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan” (Yakobus 5:2-5).

Usaha-usaha bisnis dapat mencoba mencuri dari orang-orang melalui iklan yang menyesatkan dan melalui produk-produk serta pelayanan-pelayanan yang tidak bermutu. Para pekerja dapat mencuri dari majikan mereka dengan korupsi waktu atau mereka mengerjakan pekerjaan pribadi pada jam-jam kerja kantor atau perusahaan.

Orang-orang malas dapat mencoba mengambil kesempatan atau memanfaatkan kebaikan orang lain, yang dalam hal ini Paulus menuliskan suratnya sbb: “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri” (2 Tesalonika 3:10-12).

Pencuri di dalam Alkitab

Akhan mendatangkan murka Elohim terhadap orang Israel karena dia mencuri barang terkutuk dari kota Yerikho (Josua 7).

Kitab Hakim-hakim menceritakan kisah Mikha, yang mencuri uang dari ibu kandungnya sendiri sebanyak “seribu seratus uang perak” dan kemudian digunakan untuk berhala (Hakim-hakim 17:1-6).

Barangkali pencuri yang paling terkenal jahat di dalam Alkitab ialah Yudas Iskariot, seorang murid Yesus. Kepada dia dipercayakan untuk memegang kas dimana setiap donasi disimpan, tetapi “dia adalah seorang pencuri … ia sering mangambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” (Yohanes 12:6). Dosa ini nampaknya sudah merupakan tahapan awal hingga dia mengkhianati Yesus Kristus.

Barabas adalah seorang perampok dan pelaku huru-hara dan juga pembunuh (Yohanes 18:40; Luke 23:19). Namun dia yang dipilih khalayak ramai itu untuk dibebaskan dari penjara ketika Paulus menawarkan siapa di antara Yesus dan Barabas yang harus dibebaskan; mereka memilih Barabas. 

Dan pada hari yang sama itu Yesus disalibkan di antara “dua orang penyamun, seorang di sebelah kananNya dan seorang di sebelah kiriNya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi, ‘Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka’” (Markus 15:27-28).

Sepertinya, awalnya kedua kriminal itu mengejek Yesus, tetapi satu di antaranya menyadari dan berkata “orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah,” dan kemudian berkata kepada Yesus, “Tuhan, ingatlah aku apabila Engkau datang sebagai Raja” (Lukas 23:41-42).

Menerima vs memberi

Perintah Kedelapan ini melindungi properti pribadi dan mengajarkan kita untuk menghormati properti orang lain. Lebih dari itu, dari aspek rohaninya perintah ini menjelaskan secara jelas dua jalan kehidupan: menerima vs memberi.

Perhatikan bagaimana Paulus menggambarkan kebalikan mencuri: “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan” (Efesus 4:28).

“Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”

Alkitab berulang kali memuji kebajikan memberi. Perhatikanlah ayat-ayat bacaan ini:

  • "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian" (Lukas 3:11).
  • “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu” (Matius 5:42).
  • “Biarlah masing-masing memberi sesuai dengan keinginan hatinya, jangan dengan dukacita atau karena terpaksa, sebab Elohim mengasihi orang yang memberi dengan senang hati” (2 Korintus 9:7).

Yesus Kristus menyimpulkan kebaikan dari jalan memberi dari Elohim sbb: “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kisah Para Rasul 20:35).

Mencuri dari Elohim?

Elohim Mahakekal adalah Sang Pencipta dari segala sesuatu yang ada. Oleh karena itu, Dialah yang empunya seluruh alam semesta ini:

  • “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mazmur 24:1).
  • “Siapakah telah menghadap Aku dan yang harus Kuganti kerugiannya? Semua yang berada di bawah langit adalah kepunyaanKu” (Ayub 41:11).
  • "Perak adalah milikKu dan emas adalah milikKu," demikianlah YAHWEH Semesta Alam berfirman” (Hagai 2:8)”

Adalah berkat bagi kita untuk mengingat bahwa Elohim adalah sumber segala sesuatu yang baik yang kita dapatkan (Yakobus 1:17). Jadi, Elohim mengizinkan kita untuk menikmati berkat-berkatNya, dan Dia hanya meminta agar kita mengakui Dia dengan sepersepuluh (persepuluhan) dari apa yang Dia berikan kepada kita.

“Apakah manusia merampok Elohim?

Alkitab memberi peringatan terhadap mencuri persepuluhan dan ucapan syukur [persembahan] dari Elohim yang seharusnya dibayarkan kepada Dia, tetapi janji berkat diberikan kepada mereka yang memberi persepuluhan dan ucapan syukur itu kepada Dia:

“‘Dapatkah manusia merampok Elohim? Namun kamu telah merampok Aku. Tetapi kamu mengatakan: “Bagaimanakah cara kami telah merampok Engkau?” Dalam hal persepuluhan dan memberi persembahan. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, ‘apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan’” (Maleakhi 3:8-10).

Pelajarilah lebih dalam tentang apa yang dikatakan Alkitab tentang mencuri dan Perintah Kedelapan ini di dalam artikel – pada situs ini – yang berjudul “Persepuluhan: Apa itu?” (Silakan menggunakan kolom search)

Untuk pelajaran lebih lanjut tentang perintah lainnya, bacalah artikel kami yang berjudul “Apa itu 10 Perintah” pada situs ini. (Silakan menggunakan kolom search)

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry