Pertanyaan dan Jawaban Tentang Paskah yang Dirayakan Orang Kristen

oleh Erik Jones - March 30, 2020

https://lifehopeandtruth.com/god/blog/questions-and-answers-about-the-passover/

Sebagian besar orang Kristen percaya bahwa Paskah merupakan hari raya orang Yahudi. Tetapi haruskah orang Kristen merayakan Paskah? Artikel ini menjawab pertanyaan ini dan pertanyaan yang lain tentang Paskah orang Kristen. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jika anda melihat kalender anda di bulan Maret atau April, anda mungkin akan menemukan “Paskah” disebutkan di situ. Sebagian besar orang berpikir bahwa Paskah itu hanyalah hari besar orang Yahudi yang merayakan orang-orang Israel dulu keluar dari perbudakan di tanah Mesir yang terdapat di kitab Keluaran. Sekitar musim ini, televisi biasanya menyiarkan Sepuluh Perintah Allah, film epik di tahun 1956 yang mengisahkan Eksodus yang dibintangi Charlton Heston dan Yul Brynner.

Barangkali anda mengetahui hal-hal tentang Paskah [Bahasa Inggris: “Passover”] namun Paskah ini banyak diabaikan di berbagai kalangan di dalam Kekristenan, dimana mereka justru merayakan perayaan masa musim semi seperti Easter, Masa Berpuasa dan Jumat Agung. 

(Untuk mempelajari lebih dalam bacalah artikel kami pada situs ini yang berjudul “Hari-hari Raya Kudus vs. Hari-hari Libur Tradisi Keagamaan”) – Silakan gunakan kolom Search di situs ini.

Tetapi apakah anda tahu bahwa Paskah itu terdapat di lembaran Alkitab – baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru? Jadi mengapa orang Kristen tidak merayakan Paskah itu sekarang? Atau haruskah?

Artikel ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul tentang Paskah.

Pertanyaan 1: Apa yang diperingati dalam perayaan Paskah? Apakah itu memperingati orang Israel yang di “Passed over” [diluputkan] oleh malaikat maut itu dan dilindungi dari tulah yang ke-10 itu di Mesir?

Ya, ketika Paskah itu diperkenalkan, itu memperingati malam saat Allah menurunkan tulah yang ke-10 itu, yakni tulah terakhir terhadap orang Mesir. Allah membuat semua anak pertama di Mesir itu terbunuh – yakni tulah yang barangkali mencabut nyawa jutaan orang di seluruh tanah Mesir itu. Allah menyelamatkan orang Israel dari tulah tersebut hanya jika mereka menyapukan darah domba paskah itu pada tiang pintu tempat tinggal mereka (Keluaran 12:7, 12-13). 

Sepanjang generasi mereka, orang Israel harus merayakan Paskah untuk mengingat bagaimana Allah menyelamatkan mereka dari perbudakan di tanah Mesir. Pada malam itu, orang Israel juga diperintahkan untuk menyiapkan makanan khusus dan bersiap-siap untuk meninggalkan tanah Mesir hari berikutnya (ayat 8-11). Allah menyatakan perayaan ini sebagai “the LORD’S Passover” [Paskah bagi TUHAN] (ayat 11). Dia memerintahkan mereka merayakannya sebagai suatu “peringatan,” “sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun” dan “sebagai ketetapan untuk selamanya” (ayat 14).

Bertahun-tahun kemudian, Allah meneguhkan Paskah ini pada makna yang lebih formal dari festival dan perayaan hari-hari raya yang diberikan kepada Musa: “Pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN (Imamat 23:2, 5).

Sepanjang generasi mereka, orang Israel harus merayakan Paskah untuk mengingat bagaimana Allah menyelamatkan mereka dari perbudakan di tanah Mesir. Ini merupakan makna aslinya dari perayaan Paskah. Orang Yahudi di seluruh dunia memahami perayaan ini.

Kejadian-kejadian ini juga bermakna bagi orang Kristen, yang disebut “Israel milik Allah” (Galatia 6:16) dan yang diselamatkan dari perbudakan dosa (Roma 6:7). Tetapi, sebagaimana kita akan lihat, Paskah bahkan bermakna lebih dalam bagi orang Kristen hari ini.

Pertanyaan 2: Apakah Yesus merayakan Paskah?

Ya, Yesus merayakan Paskah selama hidupNya

Lukas mencatat bahwa Yesus dan keluargaNya merayakan Paskah dengan setia: “Tiap-tiap tahun orangtua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah” (Luke 2:41).

Salah satu kisah Yesus yang paling terkenal – sewaktu Dia masih berumur 12 tahun – ialah ketika Dia berpisah dari orangtuaNya dan mereka dengan rasa panik mereka mencari Dia, akhirnya mereka menemukan Dia sedang berdiskusi tentang Alkitab di Bait Allah – kisah ini terjadi setelah Yesus dan keluargaNya merayakan Paskah di Yerusalem (ayat 42-50).

Yesus merayakan Paskah hingga pada hari Dia mati. Dia merayakan Paskah dengan murid-muridNya pada malam Dia dikhianati dan ditangkap (Matius 26:2, 17-19; Lukas 22:15).

Untuk mempelajari lebih jauh tentang hari-hari raya yang dirayakan Yesus Kristus bacalah artikel kami tentang hal ini di situs ini; salah satunya yang berjudul “Arti Hari-hari Raya: Apa Arti dari Setiap Perayaan Hari-hari Raya Allah?”

Pertanyaan 3: Adakah hubungan antara Yesus dan Paskah?

Ya, Alkitab menunjukkan hubungan antara Paskah dan kematian Yesus Kristus. Dengan menyatukan ayat-ayat Alkitab, kita melihat bahwa kejadian-kejadian pada Paskah pertama memberi pertanda dan memberi bayangan pada kematian Yesus Kristus. Perhatikan kesamaan berikut ini:

Orang Israel berada di perbudakan di tanah Mesir (Keluaran 1:14). Semua umat manusia berada di dalam perbudakan dosa (Roma 6:16-17, 20; 7:23; 2 Petrus 2:19).

Orang Israel diluputkan dari kematian pada malam itu melalui tanda darah domba Paskah yang disapukan di tiang pintu mereka (Keluaran 12:22-23). Orang Kristen dibebaskan dari kematian hanya oleh darah Yesus yang dicurahkan sebagai “Anak domba Allah” (Yohanes 1:29; Efesus 1:7; 2:13; Ibrani 9:14, 22; 1Petrus 1:19).

Sebagai akibat dari wabah itu terhadap Mesir dan bahwa orang Israel diluputkan dari kematian melalui darah domba Paskah itu, Israel dibebaskan dari perbudakan dan memulai kehidupan yang baru dengan meninggalkan tanah Mesir (Keluaran 12:31-41). Sebagai akibat pengorbanan Yesus Kristus, orang Kristen bisa mendapat kebebasan dari tahanan dosa dan mulai hidup pada kehidupan yang baru (Roma 6:4, 6, 18, 22; Efesus 4:24).

Ini hanyalah beberapa paralel antara Paskah kitab Keluaran dan Yesus Kristus. Juga penting untuk kita ingat bahwa Yesus merayakan Paskah pada saat setelah matahari terbenam sebelum penyalibanNya dan pengorbananNya terjadi pada subuh yang bertepatan Hari Raya Paskah (Matius 26:18-19). Tetapi barangkali kitab suci membuktikan bahwa Kristus melambangkan anak domba Paskah kita kata Paulus di 1 Korintus 5:7: “Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.” 

Untuk mempelajari tentang hubungan antara Yesus dan Paskah, bacalah artikel kami pada situs ini yang berjudul, “Paskah: Apa yang Yesus Perbuat Bagi Anda?”  Silakah menggunakan kolom search.

Pertanyaan 4: Apakah Gereja awal [pada abad pertama] merayakan Paskah?

Ya, Alkitab Perjanjian Baru sangat jelas bahwa Kristen pada abad pertama merayakan Paskah bagi TUHAN.

Kita harus pertama-tama memahami bahwa mereka tidak merayakan persis sama dengan orang Israel pada zaman dulu. Pada Paskah terakhir yang Dia rayakan, Yesus Kristus mengajarkannya dengan menggunakan lambang baru untuk melambangkan pengorbananNya atas dosa-dosa. Lambang baru ini adalah bagian baru yang Dia tambahkan pada perayaan Paskah untuk orang Kristen Perjanjian Baru.

Kita membaca tentang ajaran Paskah Perjanjian Baru di Matius 26.

Jadi roti tidak beragi melambangkan “tubuh” Yesus Kristus (ayat 26).

Dan anggur melambangkan “darah” Yesus (ayat 28).

Yesus memerintahkan murid-muridNya merayakan Paskah untuk “menjadi peringatan akan Aku” (Lukas 22:19). Dia juga mengajarkan sebuah seremoni mencuci kaki satu sama lain untuk mengajarkan murid-muridNya pentingnya kerendahan hati dan sifat melayani (Yohanes 13:3-15).   

Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa Gereja awal pada abad pertama itu terus merayakan Paskah dalam mematuhi Kristus (1 Korintus 5:7-8; 11:23-26). Sekarang, orang Kristen di seluruh dunia merayakan Paskah Perjanjian Baru pada bulan Maret atau April (pada hari ke-14 bulan Nisan menurut kalender Ibrani) untuk mengenang  dan memperingati hari kematian Yesus Kristus dan artinya bagi kehidupan kita. Pada tahun 2020 seremoni Paskah Perjanjian Baru akan dirayakan pada tanggal 7 April setelah matahari terbenam.

Anda dapat mempelajari tanggalan atau hari-hari festival alkitabiah untuk beberapa tahun ke depan. Silahkan mengklik “Festival Calendar.”

Fakta bahwa orang Kristen pada abad pertama merayakan Paskah pada tanggal 14 Nisan [kalender Ibrani] adalah sebuah fakta yang dikenal di kalangan masyarakat umum. Sayangnya, Gereja Romawi akhirnya menggantikan Paskah alkitabiah itu dengan Jumat Agung dan hari Minggu Easter – yakni perubahan yang masih diakui dan dipraktekkan oleh sebagian besar agama Kristen hari ini.

Pertanyaan 5: Bukankah seremoni roti dan anggur orang Kristen itu disebut Perjamuan Tuhan atau Persekutuan?

Sebutan “The Lord’s Supper [Perjamuan Tuhan] ini adalah sebuah sebutan umum yang digunakan untuk ikut serta/ambil bagian dalam roti dan anggur di kalangan komunitas Protestan. Beberapa denominasi menyebut ini sebagai seremoni Eucharist (bahasa Yunani untuk “pengucapan terimakasih”) atau communion (Latin untuk “persekutuan”). Ada banyak perbedaan bagaimana seremoni-seremoni ini dirayakan. Beberapa orang merayakannya setiap minggu; beberapa orang lagi sekali sebulan; ada lagi per triwulan dan ada juga yang merayakannya sekali setahun.

Tetapi tidak satupun dari penamaan ini adalah nama yang alkitabiah untuk seremoni yang Yesus ajarkan pada malam terakhir dari hidupNya. Kitab Injil sangat jelas menerangkan bahwa Dia merayakan Paskah (Matius 26:18; Markus 14:14; Lukas 22:8).

Apabila anda membaca semua kitab Injil pada bagian ini, anda akan memperhatikan bahwa Yesus secara spesifik Dia menggunakan lambang baru, yakni roti dan anggur – tetapi Dia tidak pernah mengatakan Dia menggantikan nama Passover [Paskah] manjadi nama lain.

Apabila anda memeriksa Alkitab, anda akan menemukan ucapan “The Lord’s Supper” [Perjamuan Tuhan] hanya sekali (di 1 Korintus 11:20). Tetapi ketika anda benar-benar membaca ayat ini, anda mungkin akan terkejut bahwa ayat ini tidak menggunakan judul ini sebagai perayaan. “Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan” (ayat 20).  

Rasul Paulus di sini sedang mengoreksi jemaat Korintus karena mereka tidak dengan cara yang pantas menjalankan seremoni Paskah, yakni tidak dengan rasa hormat dan khidmat . Orang Kristen di Korintus ini datang ke acara perayaan Paskah dan dengan rakus makan makanan mereka sementara orang lain kelaparan. Beberapa orang bahkan mabuk (ayat 21). Jadi, daripada menamakan itu sebagai perayaan “the Lord’s Supper,” [Perjamuan Tuhan] Paulus sesungguhnya mengingatkan mereka bahwa itu bukan! Tetapi yang benar, mereka harus datang bersama dan penuh khidmat ikut serta untuk makan roti tidak beragi dan minum anggur sebagai simbol – bukan makan supper [makan malam] (ayat 27-29).

Judul “Communion” [persekutuan] terambil dari 1 Korintus 10:16: “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus?” Ini bukan berarti sebuah penunjukan judul untuk acara tersebut, tetapi sebuah pernyataan bahwa simbol roti dan anggur perlu untuk melambangkan sebuah hubungan, atau persekutuan, dengan Yesus Kristus. Paskah itu perlu untuk benar-benar mengenal dan mempunyai hubungan dengan Yesus Kristus.

Temukan lebih banyak jawaban

Jika anda sedang mempelajari hal-hal tentang Paskah, kami berharap jawaban-jawaban ini telah bermanfaat dan informatif. Kami mendorong anda untuk terus mempelajari awal mula dari perayaan populer yang dirayakan kebanyakan orang pada musim semi itu, seperti Easter dan bandingkan dengan makna dalam dari perayaan yang terdapat di dalam Alkitab. 

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry