Reformasi Yang Akan Datang

oleh Don Henson

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/kingdom-of-god/the-reformation-to-come/

Para aktivis menuntut perubahan, dan para pemimpin mencoba menawarkan reformasi. Tetapi apabila Kristus kembali, Dia akan sungguh-sungguh membawa transformasi yang sangat dibutuhkan dunia ini.

Para demonstran dan tukang protes biasanya berhimpun  dalam jumlah besar – ratusan bahkan ribuan – untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap para pemimpin atas kondisi atau kejadian yang mereka alami.

Barangkali gerakan protes yang paling signifikan di dalam sejarah adalah Reformasi Protestan yang bermula di tahun 1517, ketika Martin Luther menerbitkan tulisannya yang dikenal sebagai 95 Theses on the Power and Efficacy of Indulgences, yang menentang otoritas Paus khususnya dan agama Katolik pada umumnya. Luther menuntut reformasi untuk merestorasi apa yang dia percayai sebagai ajaran Alkitab yang benar untuk membebaskan Kristen dari jerat korupsi di dalam Gereja Katolik.

Sementara reformasi Luther ini memiliki dampak yang menggemparkan pada masa itu yang terus terjadi hingga sekarang, dia gagal menuntaskan apa yang dia inginkan: pemulihan penuh dari pangajaran Yesus dan Gereja yang Dia dirikan.

Selama hampir 2,000 tahun, telah banyak terjadi perbedaan pendapat tentang apa yang diajarkan Yesus dan apa arti mengikut Dia. Tentu cara yang paling baik untuk menyelesaikan masalah ini ialah Yesus sendirilah yang menjawabnya. Dan itulah yang benar-benar akan terjadi. Yesus berjanji bahwa Dia akan kembali (Yohanes 14:1-3); Zakharia 8:3; Kisah Para Rasul 1:9-11), dan apabila Dia sudah datang, Dia akan mendirikan pemerintahan Allah di bumi ini dan Dia sendiri akan membawa bukan saja sebuah reformasi – tetapi juga sebuah transformasi, dan akan memulihkan kebenaran injilNya (kabar baik) Kerajaan Allah yang Dia sampaikan itu.

Di bawah kekuasaan dan arahanNya, dunia ini akan menjadi suatu tempat yang berbeda. Orang-orang dari setiap bangsa akhirnya akan mengenal Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka. Mereka akan belajar bagaimana menjalani hidup mereka dengan mengikuti kebenaran, bagaimana hidup berdampingan dengan sesama dan memahami tujuan hidup. Akan ada damai  sejahtera di semua bidang – hidup damai dalam hati, damai dengan keluarga dan damai di antara bangsa-bangsa. Dunia ini akan direformasi.

Perubahan hati dan pikiran

Inti dari permasalahan itu adalah di dalam hati – sebuah transformasi dari hati manusia merupakan langkah pertama. Perkataan hati di dalam Kitab Suci digunakan untuk menggambarkan pikiran, karakter dan emosi – apa yang ada pada diri orang. Yesus mendeskripsikan hati manusia sebagai sumber dari semua perilaku kejahatan (Markus 7:20-23). Nabi Yeremia berkata, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu; siapakah yang dapat mengetahuinya?” (Yeremia 17:9).

Dahulu Allah mengadakan perjanjian dengan bangsa Israel, yang berjanji untuk melindungi dan akan sangat memberkati mereka jika mereka mematuhi pengajaranNya. Mereka setuju, tetapi Allah mengetahui bahwa mereka tidak sungguh-sungguh memiliki hati untuk hidup sesuai dengan isi perjanjian (Ulangan 5:29).

Apabila Yesus kembali, Dia akan mengadakan suatu Perjanjian Baru [New Covenant] bagi semua umat manusia. Sebuah nubuat di dalam kitab Yeremia 31 menyatakan, “Sesungguhnya akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda. … Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka” (Yeremia 31:31, 33). Dia berjanji, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” dan orang-orang akan mematuhi perintah-perintahNya (Yehezkiel (36:26-27). 

Kuncinya adalah roh yang baru. Pada hari pentakosta, yang dicatat di Kisah Para Rasul 2, Roh Kudus Allah diberikan kepada mereka yang menjadi generasi pertama dari Jemaat baruNya, yang mendirikan Perjanjian Baru. Proses perubahan itu telah berlanjut selama berabad-abad sebagaimana Allah membawa orang ke dalam GerejaNya (Kisah Para Rasul 2:38-39). Nubuat-nubuat yang terdapat di kitab Yeremia dan Yehezkiel menunjuk ketika Yesus akan kembali dan memberikan Roh yang sama, yakni yang dijanjikan itu, kepada seluruh umat manusia – yang pada akhirnya akan memimpin kepada perubahan hati.   

Perubahan hati tidak akan terjadi dengan mudah begitu saja. Itu akan melalui proses atau persitiwa yang sulit dan menyakitkan yang akan terjadi sebelum kedatangan Yesus dan akan memimpin umat manusia kepada pertobatan (bacalah artikel kami yang berjudul “What Is the Day of the Lord?”). Tetapi sementara orang tunduk kepada Dia, segala sesuatu akan mulai berubah. Daripada terlihat di luar saja, mereka akan mampu untuk mematuhi Allah dari dalam hati mereka. Hukum-hukumNya akan diamalkan, yang mentransformasi tabiat alam manusia ke dalam hati yang rendah hati dan patuh.

Sebuah dunia yang dibangun di atas kebenaran

Sungguh menakjubkan betapa banyak penyesatan dan kekacauan yang terjadi di dunia sekarang ini. Apabila Yesus mentransformasi bumi ini, peradaban akan di bangun di atas kebenaran. Bab permulaan kitab Yesaya 2 memberikan nubuat yang menakjubkan dari transformasi yang akan dilakukan Yesus:

“Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit, segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub; supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya.’ Sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem” (Yesaya 2:2-3).  

Yesus akan memulihkan kebenaran universal dari hukum-hukum Allah, yang akan menjadi fondasi dari peradaban. Apabila Dia memerintah di bumi ini mulai dari Yerusalem, orang-orang di seluruh bangsa akan datang menghadap tahtaNya untuk belajar bagaimana menjalani hidup yang benar. Kebenaran Allah, yang berdasarkan hukum-hukumNya, akan tersebar dari Yerusalem ke seluruh dunia.

Yesaya 11:9 berkata, “Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.” Cobalah bayangkan suatu dunia yang penuh dengan kebenaran dari jalan Allah. Agama akan sepenuhnya ditransformasi. Tidak bakal ada ratusan agama yang menyembah puluhan allah. Yesus Kristus akan menyingkapkan Allah Bapa secara langsung kepada umat manusia, dan semua akan belajar menyembah satu-satunya Allah yang benar.

“Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa dan mereka tidak akan lagi belajar perang” (Yesaya 2:4). Transformasi akan dimulai dari bangsa Israel dan Yehuda, tetapi itu akan berkembang kepada bangsa-bangsa lain yang telah menyembah allah-allah palsu lainnya (Zakharia 8:20-23). Sebuah nubuat di dalam kitab Mazmur 98 memuji Allah yang “telah memperkenalkan keselamatan yang dari padaNya, telah menyatakan keadilanNya di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaanNya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita” (ayat 2-3).

Ahirnya, dunia akan dalam damai

Hati yang dikaruniai yang tunduk untuk mematuhi dan hidup menurut kebenaran Allah, dunia ini akan pada akhirnya ditransformasi dari peperangan dan perkelahian yang telah mewarnai sejarah menuju suatu tempat yang murni, damai, dan aman dan tenteram.

Patung perdamaian yang bertuliskan, “Let Us Beat Swords Into Plowsharres,” [Mari kita menempa pedang-pedang menjadi mata bajak] tegak berdiri di depan gedung PBB di New York City. Itu menggambarkan seorang yang menggunakan sebuah palu untuk menempa ulang sebuah pedang menjadi mata bajak, yang menggambarkan akhir dari peperangan dan mengubah senjata menjadi peralatan yang bermanfaat. Patung seperti itu merupakan citra yang sulit dipahami bagi umat manusia. Meskipun didirikan atas keinginan yang menakjubkan, PBB telah tak berdaya untuk mencegah terjadinya peperangan dan mewujudkan perdamaian.

Patung perdamaian itu didasarkan dengan nubuat di kitab Yesaya 2:4: “Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas, bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”

Yesus Kristus akan memiliki kuasa penuh, kasih dan hikmat yang diperlukan untuk mengurai konflik lama yang terjadi antara bangsa-bangsa dan antar budaya. Tidak akan ada lagi usaha manusia yang gagal untuk mewujudkan perdamaian atas peperangan, perjanjian dan aliansi. Keahlian untuk mengangkat perang dan alat-alat perangnya akan menjadi usang. Umat manusia akan merdeka untuk memusatkan energi mereka pada usaha, sumber daya dan kreativitas untuk usaha perdamaian.

Nubuat di dalam kitab Mikha 4 hampir berbunyi sama dengan Yesaya 2:1-4. Tetapi ia menambahkan suatu perkataan yang menggambarkan keamanan dan perdamaian: “Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya” (ayat 4).

Saatnya untuk reformasi pribadi

Yesus akan melakukannya lebih dari reformasi – Dia akan mentransformasi dunia ini. Rasul Paulus menuliskan bahwa itu maksud tujuannya dan kehendak Allah Bapa untuk menyelamatkan umat manusia, melalui Yesus Kristus, dari “dunia jahat sekarang ini” (Galatia 1:4).

Kejadian ini tidak akan terjadi seperti sulap dalam sekejap mata. Hal itu memerlukan waktu untuk mengubah dunia ini secara keseluruhan. Tetapi inilah permulaan. Pemerintahan Yesus Kristus masa seribu tahun merupakan langkah awal di dalam rencana Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Untuk mempelajari lebih dalam tentang hal ini, bacalah buklet kami yang berjudul The Mystery of the Kingdom dan From Holidays to Holy Days: God’s Plan for You.

Memahami apa yang Yesus akan selesaikan, kita mendapat kesempatan sekarang untuk memasuki Perjanjian Baru dengan Allah dan Yesus Kristus. Hati kita dapat ditransformasi, kita dapat belajar dan membangun hidup kita di atas kebenaranNya, dan kita dapat menemukan maksud tujuan dan damai di dalam hidup kita. Pastikan anda mengunduh dan membaca buklet kami yang berjudul  Change Your Life! untuk memulai transformasi pribadi anda. 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry