Siapa Binatang itu?

oleh David Register

https://lifehopeandtruth.com/prophecy/revelation/who-is-the-beast/

Ayat-ayat kutipan artikel ini diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, dan juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Kitab Wahyu mencatat banyak referensi tentang “binatang itu.” Apa dan siapa binatang itu? Apa yang dia lakukan? Apa yang diberitahu Elohim kepada kita untuk kita lakukan tentang binatang itu?

 

 

 

 

 

 

Selama hampir 2,000 tahun manusia – laki-laki dan perempuan – telah mempelajari dan menspekulasi identitas “binatang” yang disebut di dalam kitab Wahyu itu. Siapa dan apa binatang itu? Apakah itu sekedar simbol atau sesuatu yang nyata?

Dapatkah kita mengidentifikasi binatang ini sebagai suatu kekinian Yohanes, penulis kitab Wahyu itu? Atau apakah binatang itu suatu pribadi pada akhir zaman?

Apakah penting bagi kita untuk mengetahui identitas binatang itu? Apa yang disingkapkan Alkitab tentang binatang Wahyu itu?

Mari kita mulai dengan memeriksa apa yang ditunjukkan Yesus Kristus, Sang Pewahyu itu (Wahyu 1:1) dan apa yang dituliskan Yohanes tentang binatang itu di kitab terakhir Alkitab itu. Sementara perkataan binatang itu kita temukan 37 kali di dalam kitab Wahyu (versi KJV), beberapa di antaranya merujuk kepada binatang lain.

Wahyu 13 menjelaskan

Bacaan ayat di Wahyu 13:1-8 merupakan bacaan yang paling deskriptif tentang dia yang disebut binatang. Mari kita lihat bacaan ini dan penjelasannya.

“Lalu aku (Yohanes) melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

“Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

“Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

“Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: ‘Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?’

“Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

“Lalu ia (binatang) membuka mulutnya untuk menghujat Elohim, menghujat namaNya dan kemah kediamanNya dan semua mereka yang diam di sorga.

“Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.

“Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih” (Wahyu 13:1-8).

Memahami lambang binatang itu

Memahami bacaan ayat Suci Alkitab ini, kita perlu memahami lambangnya. Prinsip dasar dari belajar Alkitab ialah membiarkan Alkitab itu sendiri menginterpretasikannya sendiri (2 Petrus 1:20-21). Dengan kata lain, kita harus menghubungkannya dengan bagian lain kitab Suci Alkitab untuk melihat konteksnya agar kita memahaminya.

Lambang binatang-binatang yang merepresentasikan pemerintahan sipil itu juga terdapat di kitab Daniel. Nabi Daniel mendapat penglihatan dari Elohim tentang empat binatang besar: yang pertama seperti singa dan mempunyai sayap burung rajawali, yang kedua seperti beruang, yang ketiga seperti macan tutul, dan yang keempat – tampaknya berbeda dan lebih mengerikan daripada yang lain – ia mempunyai 10 tanduk (Daniel 7:1-7).

Daniel diberitahu bahwa binatang-binatang besar itu adalah lambang dari “empat raja” [kerajaan] (ayat 17). Sejarah menyingkapkan bahwa binatang yang dilihat Daniel itu adalah empat kekaisaran besar: Babel, Medo-Persia, Greco-Makedonia dan Kekaisaran Romawi.

Sifat binatang

Satu dari sifat-sifat binatang yang disebut di dalam kitab Wahyu itu adalah sifat permusuhannya terhadap Elohim dan jemaatNya. Di dalam Wahyu 11:7 Yohanes diberitahu bahwa “apabila mereka [kedua saksi Elohim] telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.”

Di dalam Wahyu 13:7 kita membaca bahwa binatang ini “mengadakan peperangan terhadap orang-orang kudus” dan “mengalahkan mereka.”

Binatang ini akan mendapat kuasa untuk membunuh mereka yang menolak tawarannya (ayat 15) dan akan menghujat Elohim (ayat 6).

Persepsi abad pertama tentang binatang itu

Daniel mulai pertama kali menulis pada waktu Kekaisaran Babelonia, dan Elohim menyingkapkannya kepada dia bahwa “Media dan Persia” (Daniel 5:28) akan yang berkuasa berikutnya. Dan setelah itu “kerajaan Yunani” (Daniel 8:21).

Tetapi kerajaan apa yang akan merepresentasikan binatang ke-4 dalam penglihatan Daniel itu – yakni binatang yang  “menakutkan, dan mengerikan, dan sangat kuat” (Daniel 7:7), yang “berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi” (ayat 23)?

Bagi para pelajar sejarah dan warga negara di abad pertama itu, jawabannya jelas. Kekaisaran Romawi adalah binatang ke-4 yang disebutkan oleh Daniel. Selama abad pertama itu, Kekaisaran Romawi itu telah meremukkan semua kekuatan politik lainnya.

Kitab Wahyu, yang ditulis pada akhir abad pertama itu mendokumentasikan beberapa penganiayaan yang dilakukan kerajaan itu terhadap jemaat Elohim (Wahyu 2:10, 13). Dalam membaca kitab Wahyu, orang-orang percaya di abad pertama ini tahu persis bahwa binatang yang dituliskan Yohanes itu ialah Kekaisaran Romawi, yang menguasai seluruh dunia ini pada saat itu.

Selama masa Perjanjian Baru beberapa raja Romawi memperlihatkan karakteristik yang digambarkan Yohanes (Wahyu 13:1-7): kuat, dengan kuasa besar dan kekuatan militer, merupakan instrumen Setan (“si ular naga”), penuh kesombongan dan hujatan, mengaku sebagai allah melalui pemujaan kaisarnya, yang menganiaya jemaat setia Tuhan dan membunuh orang-orang Kristen.

Semua elemen disebutkan di situ! Orang Kristen di abad pertama itu mengalami masalah yang sangat sulit, dan perkataan nubuat itu dituliskan untuk menghibur mereka untuk tidak mau disesatkan oleh binatang itu atau didesak untuk meninggalkan Elohim sehingga mereka mau memuja berhalanya.

Tetapi masih ada lagi kah terhadap nubuat ini? Apakah nubuat itu juga dialamatkan kepada kita yang hidup pada zaman ini?

Ular naga dan binatang yang akan muncul nanti

Di dalam kitab Wahyu kita menemukan bahwa agenda binatang itu adalah agenda ular naga itu. Naga itu ialah Setan, si Iblis dan si penyesat “seluruh dunia” (Wahyu 12:9), dan binatang yang di Wahyu 13:1-7 itu melaksanakan penyesatan ini.

Yohanes mengimplikasikan bahwa kesembuhan luka binatang itu sendiri merupakan penyesatan, yang menyebabkan kekaguman seluruh dunia (ayat 3) sehingga mereka [orang-orang di seluruh dunia] menyembah naga dan binatang itu (ayat 4).

Kuasa binatang yang akan datang ini akan menguasai bumi ini selama 42 bulan, dan di penghujung periode itu semua penduduk bumi ini akan menyembahnya (ayat 5 dan 8; bandingkan dengan Wahyu 11:2).

Sudah jelas bahwa nubuat-nubuat tentang binatang itu juga akan berulang terjadi kepada  kepribadian masa depan yang akan menjalankan kuasa pemerintahan, ekonomi/keuangan dan agama besar  pada akhir zaman.

Tujuan naga itu, yakni menganiaya orang Kristen (Wahyu 12:17), juga terlihat jelas. Binatang itu membuka mulutnya yang penuh dengan kesombongan dan hujatan, dan menghujat Elohim, menghujat NamaNya dan TabernakelNya serta semua yang berdiam di surga” (Wahyu 13:5-6).

Kenyataan penganiayaan orang-orang Kristen disebutkan secara eksplisit di ayat 7, tetapi penganiayaan yang sama juga jelas diimplikasikan oleh nubuat kepada para pembaca Yohanes di dalam ayat 10, yang berbicara tentang orang-orang kudus yang “ditentukan untuk ditawan” dan yang “ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang.” Di sinilah pentingnya ketabahan dan kesetiaan serta iman orang Kristen.

Kitab Wahyu secara tegas menyatakan bahwa orang-orang pilihan Elohim tidak perlu mengadakan perlawanan, tetapi ketabahan dan kesetiaan iman.  

Binatang dan nabi palsu dan penyesatan agama

Kristus memperingatkan murid-muridNya di dalam Khotbah di Bukit Zaitun bahwa “Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).

Jadi, sangatlah penting untuk tetap waspada terhadap peringatan Kristus itu dan berjaga-jaga akan datangnya binatang dan nabi-nabi palsu yang digambarkan di kitab Wahyu itu!

Satu dari peringatan yang paling serius di dalam Alkitab diberikan kepada orang-orang yang akan mau menyembah binatang masa depan ini. Peringatan ini mencakup ancaman “kemurkaan Elohim” (Bacalah artikel di situs ini tentang bagaimana untuk terluput dari kemurkaan Elohim).

"Jika seseorang menyembah binatang itu dan patungnya, serta menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum anggur murka Elohim yang telah dituang tanpa campuran ke dalam cawan murkaNya” (Wahyu 14:9-10)

Jika kita menyembah binatang itu dan menerima tandanya, maka kita akan menerima kemurkaan Elohim. Jadi sangatlah penting untuk memahami peringatanNya tentang binatang itu supaya apabila dia muncul, kita dapat menghindar dari penyesatannya dan menyembah dia.

Hujat dan kesombongan binatang itu

Wahyu 13:5 mencatat bahwa binatang itu akan diberi mulut “yang penuh dengan kesombongan dan hujatan” selama 42 bulan. Di dalam ayat Suci Alkitab mulut merupakan simbol pikiran yang meluap dalam kata-kata melalui mulut (Matius 12:34). Mulut binatang itu mengucapkan kejahatan – kata-kata hujat – tetapi ia tidak akan mengenali untuk apa hujatan itu.

Binatang itu akan mengaku memiliki kuasa ilahi tetapi yang sesungguhnya dia tidak punya. Dia akan duduk di bait Elohim dan menyatakan dirinya sebagai Elohim – inilah hujat.

Binatang itu diberi kuasa atas “setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa” (Wahyu 13:7).  Jelasnya, Setan, si naga jahat itu adalah sumber segala kekuatan dan kekuasaan binatang itu (ayat 2).

“Siapakah yang sama seperti binatang ini?”

Kekaisaran Romawi yang akan bangkit kembali nampaknya akan merupakan monster yang tidak terkalahkan, dengan kekuatan politik, militer dan ekonominya yang sangat meluas di seluruh dunia. “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?” orang-orang akan mengatakan ucapan ini (ayat 4). Tetapi penduduk dunia ini tidak akan takut akan kerajaan ini; mereka akan menyenangi perbuatannya dan menyembah dia.

Di dalam kitab Wahyu, kepada kita diperlihatkan bahwa dunia ini rela menerima kuasa binatang itu, dan tidak mengindahkan Elohim. “Semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya” (ayat 8). Binatang itu merebut hati dan jiwa orang di mana saja, tetapi ia jangan sampai merebut hati orang Kristen!

Wahyu 13 menunjukkan bahwa binatang ini merupakan musuh orang-orang Kristen setia di dunia ini. Kepada kita diberitahu bahwa binatang itu diberi kuasa “untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka” (ayat 7). Setan menggunakan kekuatan politik binatang itu sebagai tangan panjangnya untuk membasmi dan menghancurkan orang-orang setia Elohim.

Binatang dan pelajaran untuk kita

Pilihan orang Kristen hanya ada dua, entah mengikuti Elohim atau mengikuti binatang itu. Yesus memperingatkan murid-muridNya bahwa hal itu akan terjadi. “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena namaKu” (Matius 24:9).

Pada akhir zaman, atas izin Elohim, binatang ini akan menjalankan kuasanya terhadap seluruh dunia dan terhadap Gereja selama waktu singkat, yakni 42 bulan saja atau 3½ tahun. Elohim kemudian akan campur tangan untuk menghentikan kegilaan kekejaman, yang mengambil alih dunia ini dan mengancam melenyapkan Jemaat Yesus Kristus bersama seluruh umat manusia (Matius 24:22).

Babel spiritual dan kedua binatang kitab Wahyu 13

Persekutuan antara penguasa agama yang disebut Babel Besar (Wahyu 17:5) dan penguasa sipil yang dikenal sebagai “binatang” itu (Wahyu 13:1-10) akan mengendalikan perekonomian dunia ini.

Kekuasaan agama, yakni gereja palsu besar yang digambarkan sebagai binatang kedua di Wahyu 13:11-15, “menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah [tunduk kepada] binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh” (ayat 12). Binatang kedua ini juga disebut sebagai “nabi palsu” (Wahyu 19:20).

Binatang pertama Wahyu 13 itu – yakni penguasa sipil yang mempengaruhi semua manusia pada akhir zaman – adalah Kekaisaran Romawi yang akan bangkit lagi dan inilah yang disebut di dalam Daniel 7:20, 24 dan Wahyu 17:10-14.

Tanda dan bilangan dari binatang itu (666)

Kekaisaran akhir zaman ini akan mengharuskan orang untuk menerima “tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya” agar dapat “membeli atau menjual” (Wahyu 13:16-17). Tanda ini dan “bilangan dari binatang itu” (ayat 18) dijelaskan di dalam artikel kami pada situs ini yang berjudul “Tanda dari Binatang.”

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang siapa binatang itu, baca jugalah artikel kami yang berjudul “Antichrist” [Antikristus] yang juga menjelaskan hal-hal tentang penguasa sipil akhir zaman dan pemimpin agama palsu yang akan bekerja sama untuk memerintah dan menyesatkan manusia.

Runtuhnya Babel Besar dan binatang itu

Meskipun sistem ekonomi binatang itu akan membawa kesejahteraan bagi para pedagang di bumi ini, semua itu akan dihancurkan (Wahyu 18:3, 15, 19). Orang-orang setia Elohim akan senang melihat kejatuhan Babel besar dan binatang itu. “Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Elohim telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu” (Wahyu 18:20).

Kuasa pemerintahan sipil ini, yakni yang disebut binatang dan kuasa agama palsu telah bekerja sama untuk menganiaya orang-orang setia Elohim selama berabad-abad, tetapi mereka akan bangkit lagi nanti di akhir zaman (Wahyu 19:20). 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry