Trinitas: Apa itu?

oleh Larry Neff

https://lifehopeandtruth.com/god/holy-spirit/the-trinity/

Ayat-ayat kutipan artikel ini umumnya diambil dari Alkitab versi: Indonesian Modern Bible, tetapi juga dari Indonesian Terjemahan Baru.

Apakah Alkitab mengajarkan doktrin Elohim tritunggal? Apakah Gereja awal berpegang pada Trinitas sebagai sebuah ajaran utama? Fakta-fakta menunjukkan jawaban terhadap kedua pertanyaan ini adalah tidak.

 

 

 

 

 

 

Gereja Katolik Romawi menganggap Trinitas itu menjadi suatu doktrin sentral dari agama Kristen. Begitu juga, sebagian besar denominasi Protestan mengajarkan doktrin Trinitas. Tetapi mari kita lihat fakta-fakta tentang doktrin yang mereka hormati ini. Bagi banyak orang di dunia agama Kristen, sebuah gereja tidak dapat dianggap sah tanpa mempercayai Trinitas. Tetapi apa yang ditunjukkan sejarah dan Alkitab kepada kita? Apakah gereja-gereja menawarkan penjelasan yang meyakinkan yang bisa dibuktikan oleh Kitab Suci?

Awalnya Gereja Katolik mengajarkan doktrin ini, dan dari waktu ke waktu ajaran ini masuk ke mayoritas denominasi Protestan. Perkembangannya terjadi selama ratusan tahun. Proses metamorfosis yang panjang terhadap istilah-istilah dan penjelasannya terus terjadi, dan akhirnya gereja menetapkan satu definisi dan mendapat pengakuan yang luas dan telah sedikit berubah sejak sekitar tahun 400 setelah Masehi.

Apa definisi ini sehingga telah diterima di kalangan masyarakat luas?

Definisi Trinitas

My Catholic Faith, sebuah buku yang ditulis dalam bahasa awam oleh Louis LaRayoire Morrow, menyatakan bahwa hanya ada satu Elohim (edisi 1963). Dan kemudian dia  menjelaskan lebih jauh, “Dalam Elohim terdapat tiga Pribadi Ilahi – Bapa, Anak, dan Roh Kudus. …  Bicara tentang ‘Pribadi’ di dalam Elohim, kita tidak menggunakan istilah yang sama persis ketika kita berbicara tentang orang. Kita menggunakan itu hanya karena tidak adanya bentuk kata yang pas untuk memberikan arti yang lebih baik” (p. 30).

Pada halaman berikutnya Morrow menegaskan, “Ketiga Pribadi Ilahi itu terpisah dari satu sama lain.” Kemudian di satu halaman berikutnya dia menuliskan, “Ketiga Pribadi ilahi itu sama sempurnanya dari satu dengan yang lain, sebab semuanya adalah satu dan Elohim yang sama.”

Bagaimana kita dapat memahami tiga pribadi terpisah sebagai satu Makhluk dengan satu sifat dasar? Tidak bisa! Buku My Catholic Faith itu mengatakan lebih lanjut: “Kita tidak dapat memahami sepenuhnya bagaimana tiga Pribadi ilahi itu –  walaupun sungguh terpisah dari satu sama lain – satu dan Elohim yang sama, sebab hal itu adalah misteri supernatural (p. 33). Kemudian pada halaman yang sama dia menulis, “Doktrin Trinitas yang diberkati itu adalah sebuah misteri yang sempurna; yaitu, kita tidak dapat mempelajarinya dengan akal, juga tidak memahaminya secara lengkap, walaupun itu telah disingkapkan kepada kita.”  

Tetapi bagaimana dengan Alkitab?

The Church of God, a Worldwide Association, percaya bahwa segala doktrin harus mempertahankan kebenaran Kitab Suci – bahwa kita harus menguji segala sesuatu (1 Tesalonika 5:21). Dan bukti itu terdapat di dalam Alkitab. Kita tidak menggunakan pendapat pribadi seseorang untuk pembuktian itu.

Untuk memahami apa yang disingkapkan Kitab Suci tentang Godhead [keElohiman atau Ketuhanan], silakan membaca artikel selanjutnya yang berjudul “Apa Yang Dipercayai Para Rasul Tentang Elohim?”

Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang sungguh menopang kebenaran doktrin Trinitas ini, yang berasal dari pikiran orang dan yang telah dipengaruhi oleh berbagai ahli filsafat seperti Plato. Athanasius, yang menulis kredo (pernyataan keyakinan) yang diterima oleh gereja pada tahun 325 setelah Masehi di Council Nicaea (lihat di bawah) itu, telah dipengaruhi oleh ajaran Plato, dan juga filsuf-filsuf lain yang masuk ke dalam pengembangan doktrin.  

Meskipun kita tidak perlu begitu jauh mencari asal mula ajaran itu untuk mengatakan bahwa itu datang langsung dari para ahli filsafat Yunani atau trinitas pagan [penyembah berhala], hal ini menarik bahwa ada bentuk-bentuk paralel Trinitas yang telah terjadi dahulu sebelum gereja awal sekitar ratusan tahun sebelumnya – Brahma/Shiva/Vishnu dan Osiris/Isis/Horus, misalnya.

Silakan catat kutipan berikut ini dari Substance and Illusion in the Christian Fathers oleh Christopher Stead: “Masalah asal usul kepercayaan Trinitas ini adalah seperti masalah asal usul Gnostic [cabang aliran sesat]. Dalam setiap kasus, kita memiliki sebuah pola pikir yang muncul pada saat yang bersamaan dengan saat Kristus, tetapi memiliki kemiripan yang dekat dengan pemikiran pra Kristen atau non Kristen, supaya kita hampir tidak dapat yakin bahwa doktrin ini adalah secara eksklusif atau bahkan pada prinsipnya merupakan produk khayalan agama Kristen.”

Sejarah dan perkembangan doktrin Trinitas

Doktrin Trinitas itu tidak diajarkan di dalam Alkitab. Jadi bagaimana ceritanya itu berkembang? Mari kita lihat gambaran singkat dari beberapa tahap penting di dalam formulasi doktrin ini, yakni yang telah diterima oleh Katolik dan Protestan.

  • Pada tahun 180 setelah Masehi: Theophilus dari Antiokhia adalah orang yang mula-mula menulis tentang “doktrin penting” ini. Akan tetapi, meskipun dia menggunakan istilah ini, trinitas yang dia bicarakan adalah “tentang Elohim dan FirmanNya, dan hikmatNya.” Paling tidak, ini merupakan sebuah intro dari istilah itu, tetapi itu tidak mendekati apa yang diajarkan kemudian di dalam ajaran Trinitas klasik. Bahkan 150 tahun setelah Kristus tidak ada bukti dari satu rumusan doktrin. Mungkinkah ini sungguh dianggap sebuah ajaran inti? Yakni yang merupakan bagian “dari mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yudas 1:3)? Hampir tidak!
  • Pada awal abad ke-3, Tertullian memperkenalkan pernyataan “tiga pribadi, satu esensi.” “Pribadi” digunakan di dalam artian “wajah” atau “topeng.”
  • The Council of Nicaea [Konsili Nicea] diadakan pada tahun 325 setelah Masehi atas perintah Kaisar Romawi Konstantin. Ketidaksepakatan mewarnai dewan atau majelis ini. Arius menentang bidah yang non alkitabiah ini yang menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah makhluk ciptaan dan tidak berkedudukan sama dengan Elohim Bapa. Banyak yang berpegang pada pandangan ini, tetapi pandangan yang menang dikemukakan oleh Athanasius, seorang diaken dari Alexandria, Mesir. Pandangannya membentuk basis esensi ajaran Katolik dan Protestan hari ini. Hal itu sering dikenal sebagai Kredo Athanasia [kepercayaan atau keyakinan Athanasius]
  • Selama seperempat abad terakhir dari abad ke-4 itu doktrin ini mengalami sedikit perubahan-perubahan, dan itu khususnya dibuat untuk menentang ajaran Arius. Penjelasan dasar ini telah diwariskan selama berabad-abad. Variasi-variasi kecil diadakan di dalam ajaran Gereja Ortodox Timur, tetapi mereka juga berpegang pada doktrin Elohim tritunggal.

Edisi 1967 New Catholic Encyclopedia menyatakan: “Formulasi dari ‘satu Elohim dalam tiga Pribadi’ tidak secara solid diakui, tidak sepenuhnya berasimilasi dengan kehidupan Kristen dan dengan yang mengimaninya sebelum akhir abad ke-4 itu. Tetapi pada masa itulah formulasi ini yang pertama kali mengklaim pokok ajaran Tritunggal itu. Di antara rasul-rasul tidak pernah ada bahkan ajaran yang mendekati mentalitas atau perspektif semacam itu.”

Personifikasi dan terjemahan

Alkitab tidak mengajarkan Trinitas. Tetapi bagaimana tentang personifikasi Roh Kudus yang terdapat di Yohanes 14-16 dengan kata ganti “He, Him, Whom and Who” – yang merujuk kepada Dia (maskulin)?

Aturan-aturan tata bahasa Yunani memerlukan kata ganti yang gendernya cocok dengan antecedent (kata benda yang dirujuk) dalam kalimat itu. Kata-kata ganti untuk “comforter” [Penolong/Penghibur] (bahasa Yunani, parakletos) adalah maskulin bila diartikan dalam bahasa Yunani. Penggunaan kata ganti maskulin di sini dimaksudkan hanya untuk penyesuaian antara kata ganti dengan antecedentnya. Fakta tata bahasa ini tidak serta merta berarti membuktikan bahwa Comforter itu adalah satu pribadi.     

Perhatikanlah contoh lain: Amsal 8 menggunakan kata ganti “she” [dia feminin] merujuk pada kata hikmat sebagai antecedentnya. Ini tidak berarti hikmat itu satu pribadi. El libro artinya “buku” dalam bahasa Spanyol, yang juga menggunakan kata ganti maskulin atau feminin untuk kata benda (buku).

Para penerjemah, yang mempercayai penganut Trinitas, juga menempatkan dengan secara tidak akurat menggunakan kata ganti maskulin untuk satu lagi perkataan Yunani “spirit” pneuma (artinya roh, nafas atau angin). Akan tetapi, di dalam bahasa Yunani kata ini adalah neuter [bukan maskulin dan bukan feminin]. Di dalam Roma 8:16 itu diterjemahkan secara benar di dalam Alkitab versi King James, “The Spirit itself beareth witness with our spirit” [Roh itu memberi kesaksian bersama dengan roh kita]. Sementara versi The New King James menerjemahkan itu salah karena menggunakan “Himself.” (kata ganti maskulin)

Poin-poin lain

Sekarang perhatikan poin-poin dan ayat-ayat Suci berikut ini yang berhubungan dengan yang dituduhkan tentang keberadaan “pribadi” Roh Kudus. Sekali ditegakkan bahwa Roh Kudus itu bukan satu pribadi, doktrin Elohim tritunggal itu gagal.

  • 1 Yohanes 5:7: “Sebab ada tiga yang bersaksi di surga: Bapa, Firman, dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.” Ayat ini dibenarkan palsu bahkan oleh para sarjana Katolik. “Tulisan ini tidak ada di dalam manuscript [naskah] Yunani, versi apapun atau kutipan sebelum abad ke-15” (Tyndale New Testament Commentary).  Tetapi itu sungguh muncul di dalam text Latin secara tidak jelas pada abad ke-4.
  • Di dalam Injil Matius 1:20 kita melihat Kristus dikandung melalui Roh Kudus. Mengapa kemudian tidak disebut bahwa Roh Kudus adalah BapaNya?
  • Di dalam Kisah Para Rasul 2:17-18, Petrus mengutip nabi Yoel tentang Roh Kudus yang dicurahkan. Apakah satu pribadi bisa dicurahkan?
  • 1 Tesalonika 5:19: “Jangan padamkan Roh.” Apakah istilah padam ini dipakai untuk satu pribadi?
  • Yohanes 7:37-39 menggambarkan minum yang merujuk pada Roh Kudus, dan ini jelas tidak sesuai untuk mengatakan minum satu pribadi.
  • 2 Timotius 1:6: “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Elohim yang ada padamu,” ini merujuk pada Roh Kudus. Apakah kita mengobarkan pribadi dalam pengertian di sini?
  • Paulus selalu tidak mengikutsertakan Roh Kudus di setiap salam dalam suratnya, misalnya di Roma 1:7: “Kepada kamu semua yang di Roma, kekasih Elohim, yang dipanggil menjadi orang kudus. Anugerah bagimu dan damai sejahtera dari Elohim, Bapa kita, dan dari Tuhan YESUS Kristus.” Bukankah ini suatu hinaan dengan tidak mengikutkannya jika Roh Kudus  itu “Pribadi” ke-tiga yang  berkedudukan sama di dalam Godhead?
  • 1 Yohanes 1:3 menjelaskan persekutuan kita dengan Bapa dan Anak (Yesus Kristus). Di manakah Roh Kudus?
  • Matius 11:27: “Segala sesuatu sudah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu, dan tidak seorang pun mengenal Putra sepenuhnya selain Bapa, juga tidak seorang pun mengenal Bapa sepenuhnya selain Putra, dan orang yang kepadanya Putra akan menyatakan diriNya. Bagaimana mungkin pribadi dalam Godhead diabaikan? Jelasnya, Roh Kudus itu tidaklah satu pribadi! Baca juga Lukas 10:22.
  • Roh Kudus itu dikatakan berbicara, tetapi itu tidak menjadikan Roh Kudus itu satu pribadi. Kita menemukannya di 2 Petrus 1:21, “Karena nubuat tidak pernah dihasilkan oleh keinginan manusia, melainkan Roh Kudus menggerakkan orang-orang kudus milik Elohim untuk mengucapkannya.” Elohim menggunakan Roh Kudus itu untuk berbicara melalui manusia, seperti kepada Petrus dalam peristiwa tentang Ananias dan Safira di Kisah Para Rasul 5. Jadi perkataan “berbicara” hanya memaksudkan berkomunikasi. Elohim berkomunikasi melalui kuasaNya, yakni Roh Kudus, sebagaimana Dia berkomunikasi melalui Alkitab yang Dia ilhamkan – Kitab Suci. Ada banyak tempat dimana Alkitab menyatakan “the Scripture says” [Kitab suci berkata] (misalnya, Roma 9:17; 10:11). Perhatikan juga bahwa, dalam sebuah arti metaforis, jasad Abel masih berbicara (Ibrani 11:4). Ibrani 12:24 bahkan darahnya dikatakan berbicara!

Analisa yang disajikan di sini hanyalah gambaran awal dari beberapa poin penting. Masih banyak lagi yang dapat anda pelajari dari artikel-artikel kami tentang Elohim dan Yesus Kristus. Tetapi poin terpenting ialah bahwa bukan saja perkataan Trinitas itu tidak terdapat di dalam Alkitab, tetapi juga bahwa doktrin ini tidak ada di dalam Firman Elohim.

Untuk informasi lebih lanjut, bacalah artikel kami berikutnya yang berjudul “Apakah Roh Kudus itu seorang Pribadi?”

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry