Tujuh Ciri-ciri Keluarga Sehat

Mempelajari ciri-ciri umum yang dimiliki keluarga-keluarga berhasil dapat menolong anda untuk memperkuat hubungan keluarga anda.

oleh Becky Sweat

http://lifehopeandtruth.com/relationships/family/7-characteristics-of-healthy-families/

Bila anda melihat-lihat buku di toko buku atau perpustakaan, barangkali anda akan menemukan segudang buku tentang bagaimana menciptakan dan memelihara kehidupan keluarga yang sehat dan harmonis. Menjadi anggota sebuah unit keluarga yang penuh kasih dan aman terjamin merupakan hasrat dasar manusia. Sebagian besar di antara kita dapat senantiasa melihat nilai kedekatan hubungan suatu keluarga.  

Sebuah keluarga yang solid dan kokoh dapat menjadi sumber pertolongan bagi kita dalam cinta kasih, emosi, keamanan dan perlindungan, yang akan membuat kesulitan dan pencobaan sehari-hari menjadi lebih mudah untuk kita hadapi. Anak-anak bertumbuh baik apabila mereka merasa dicintai, diasuh dan dididik dengan baik dan didukung oleh orangtua dan saudara-saudara mereka. Kehidupan keluarga yang baik bahkan dapat menghasilkan efek positif terhadap kesehatan fisik dan mental anda, termasuk memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan harapan hidup panjang umur.

Tentu saja, Allah menghendaki keluarga kita berhasil dan sejahtera. Dia merancang keluarga menjadi suatu bangunan dasar dalam masyarakat, dengan demikian agar komunitas kita menjadi kuat dan stabil, keluarga-keluarga yang merupakan bagian masyarakat itu juga harus baik. Dan pada akhirnya, Allah menghendaki kita untuk memiliki keluarga yang sehat secara rohani sehingga kita dapat melahirkan keturunan-keturunan yang saleh (Maleakhi 2:15) sehingga akan memperluas keluargaNya.

Akan tetapi sementara hubungan dalam keluarga itu penting, kita semua tahu bahwa keluarga yang solid dan kokoh tidak “terjadi begitu saja.” Membangun suatu pernikahan dan membesarkan anak adalah hal yang tidak sederhana untuk kita lakukan. Apabila kita ingin memiliki keluarga bahagia, kita harus bekerja keras untuk menciptakan itu.

Satu cara terbaik di antara banyak cara untuk memperkuat keluarga anda ialah dengan cara mempelajari ciri awam yang dimiliki oleh keluarga-keluarga berhasil. Apabila anda memahami seperti apa unit keluarga itu berfungsi dengan baik, anda akan tahu perubahan apa yang anda perlu lakukan di dalam rumah tangga anda. Berikut ini adalah beberapa ciri di antara ciri yang paling penting di dalam keluarga-keluarga sehat, berdasarkan sudut pandang Alkitab:

Suatu komitmen yang dalam terhadap satu sama lain

Anggota keluarga-keluarga solid tidak terlepas dari berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, cobaan dan kesusahan sama seperti keluarga lain. Kehidupan mereka juga mengalami kekhawatiran. Mereka juga mengalami kehilangan kerja dan tidak mendapat pekerjaan baru. Mereka bergumul untuk memenuhi kebutuhan. Anak-anak dan orangtua kadang-kadang berbantah-bantahan atau beradu mulut.

Apa yang membuat mereka berbeda ialah bahwa mereka tidak menyerah terhadap satu sama lain ketika situasi menjadi tegang atau tidak menyenangkan, atau ketika satu pihak mengecewakan atau mendukakan hati mereka. Mereka memiliki dedikasi yang stabil dan tak tergoyahkan terhadap satu sama lain – suatu komitmen untuk tetap bersama – baik dalam suka maupun duka.

Hubungan mereka tidak didasarkan pada perkataan ‘jika’ atau situasi yang berubah-ubah,” kata Ken Giese, gembala sidang jemaat Fort Worth, Texas, Church of God, a Worldwide Association (COGWA), yang menerbitkan majalah ini. Dari pada membiarkan situasi sulit menghancurkan mereka atau hubungan mereka, keluarga-keluarga kokoh bekerja sama untuk menyelesaikannya.  

“Sering kali kehidupan tidak berjalan semulus yang anda harapkan, dan memang komitmen itulah yang menolong untuk maju terus melalui saat-saat sulit,” kata Cecil Maranville, manajer departemen Korespondensi Pribadi COGWA. “Inilah komitmen yang kita butuhkan yang akan menolong anda untuk mengasihi pasangan anda atau menghormati orangtua anda, berdasarkan sudut pandang manusia, ketika anda memiliki alasan untuk tidak melakukan hal demikian.”

Waktu untuk keluarga adalah prioritas utama

Di antara hari-hari kerja yang panjang, kegiatan sekolah yang menyibukkan dan tugas-tugas rumah tangga yang melelahkan, menyisakan waktu untuk keluarga bisa menjadi sulit. Namun, keluarga-keluarga sehat selalu punya waktu untuk bersama, tanpa mempersoalkan kesibukan-kesibukan mereka. Mereka tahu bahwa waktu kebersamaan mereka sangat krusial. 

“Apabila kita menggunakan waktu berkualitas dengan keluarga, kita menyatakannya  melalui perbuatan kita bahwa kita menghargai dan peduli satu sama lain,” kata Mr. Giese. Hal ini akan membuat anggota keluarga merasa lebih terhubung kepada satu sama lain dan menolong membangun dan mempererat tali hubungan keluarga.

Waktu bersama keluarga dapat berarti sibuk dengan aktivitas bersama – makan bersama, menikmati permainan bersama, pergi piknik, menonton pertandingan olah raga, menikmati aktivitas rekreasi, dan lain sebagainya – tetapi hal ini tidak merupakan keharusan. “Sebagaimana kitab Suci mengajarkan kita (Ulangan 6:7), waktu terbaik yang digunakan bersama adalah waktu biasa setiap harinya, tanpa gangguan, seperti TV, musik handphone, video game dan smart phone,” kata David Register, gembala sidang jemaat COGWA Redding, Sacramento dan Stockton, California. “Kunci nyata untuk membangun hubungan ialah menggunakan waktu bersama dalam semua bentuk situasi, termasuk aktivitas keduniaan sehari-hari.” 

Menggunakan banyak komunikasi yang konstruktif

Anggota-anggota keluarga solid dan kokoh menggunakan banyak waktu kebersamaan untuk bercakap-cakap satu sama lain. “Untuk memahami satu sama lain, masing-masing anggota  harus menyempatkan waktu untuk berbagi perasaan, pendapat-pendapat, keprihatinan dan sudut pandang,” kata Mr. Maranville.

Banyak dari komunikasi mereka terjalin sementara mereka sedang menghabiskan waktu bersama. Tidak ada topik yang mereka anggap terbatas. Mereka bercakap-cakap tentang topik rutin seperti rencana akhir pekan mereka atau apa yang terjadi di sekolah atau di tempat kerja, atau masalah-masalah yang lebih serius di dalam kehidupan. Apabila ada masalah khusus yang mempengaruhi keluarga itu, mereka mungkin mengadakan pertemuan khusus keluarga untuk mendiskusikannya.

Menyediakan waktu untuk bercakap-cakap sudah merupakan separuh dari penyelesaian masalah. Keluarga-keluarga solid dan kokoh juga berusaha untuk mengembangkan kemahiran komunikasi yang konstruktif. Hal ini menyangkut belajar untuk terbuka dan jujur, tetapi tetap berbicara dengan cara yang penuh kasih (Efesus 4:15) – dengan memfokuskan jenis percakapan yang membangun orang lain dan bukan meruntuhkan percakapan (Efesus 4:29); mendengarkan dengan hati-hati, tanpa gangguan; dan tidak “membaca pikiran” atau langsung menghakimi ketika orang sedang berbicara.  

Dengan mempraktekkan kemahiran komunikasi yang baik, anggota-anggota keluarga menunjukkan bahwa mereka menghargai dan sungguh senang dan sayang terhadap satu sama lain.

Apresiasi yang tulus sering dinyatakan

Untuk menjadi keluarga yang sungguh-sungguh berhasil, Mr. Maranville berkata bahwa sangatlah krusial untuk tidak hanya merasakan apresiasi, tetapi harus menyatakannya: “Apresiasi itu membantu kita untuk memotivasi anggota keluarga agar terus berperilaku positif terhadap satu sama lain. Hal itu juga membantu kita untuk membangun kepercayaan diri pada orang, sehingga kita memiliki alat yang diperlukan untuk menghadapi rintangan yang memang tidak terhindarkan di dalam kehidupan kita.”

Apresiasi hendaknya sering diekspresikan, baik secara lisan maupun dengan gerak isyarat yang berarti. Hal ini mungkin bisa kita lakukan dengan cara mengatakan bahwa anda sangat menikmati makan malam yang disediakan dia, atau dengan mengatakan “terimakasih” kepada anak-anak anda setelah mereka membersihkan dapur. Perasaan ini dapat juga kita ekspresikan dengan lewat catatan yang kita tinggalkan di suatu tempat untuk dibaca oleh anggota-anggota keluarga, misalnya di kotak makan siang mereka, atau bahkan lewat SMS.   

Akan tetapi apresiasi hendaknya jangan hanya terbatas mengucapkan terimakasih kepada orang lain apa yang mereka perbuat bagi anda. Biarkan anggota keluarga menyadari betapa istimewanya mereka di mata anda. Katakan kepada pasangan anda dan anak-anak anda kualitas apa yang anda paling hargai atas mereka. Katakan, “I love you” sesering mungkin dan anda katakan itu secara tulus, ekspresi kasih dan apresiasi mempererat hubungan antara anggota keluarga dan memperkokoh unit keluarga.

Anggota keluarga saling memperhatikan kepentingan satu sama lain – bukan hanya diri mereka sendiri

Yesus Kristus mengajar pengikut-pengikutNya: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Matius 7:12). Keluarga-keluarga sehat berusaha sekuat tenaga untuk hidup menurut “Kaidah Kencana” ini. Setiap orang di dalam keluarga itu memperhitungkan akibat keputusan yang mereka ambil terhadap orang lain. Sebelum berbicara, mereka berpikir entah mereka ingin menerima jawaban atas apa yang akan mereka katakan. 

“Ketika kita memperlakukan orang lain, terutama anggota keluarga kita, sebagaimana kita harapkan kita diperlakukan, maka kita dapat memetik buah dari keluarga yang berfungsi sangat baik,” kata Mr. Register. “Hal ini hendaknya merupakan gol dari setiap keluarga: menciptakan suasana di mana masing-masing anggota keluarga merasa dicintai dan terinspirasi untuk bekerja atau bertindak demi tercapainya tujuan bersama dalam keluarga.”

Pada akhirnya, Allah menginginkan kita untuk memiliki keluarga-keluarga sehat secara rohani sehingga kita dapat menghasilkan keturunan yang saleh dan memperluas keluargaNya.

Kadang-kadang ini berarti bahwa kita harus mengorbankan keinginan pribadi kita untuk  memberi semangat atau dukungan kepada orang lain. Seorang suami mungkin membatalkan apa yang dia ingin lakukan pada hari liburnya untuk membuat anak-anaknya bahagia. Seorang istri mungkin pergi berkemah dengan suaminya, meskipun itu bukan idenya atau bahwa itu tidak menyenangkan bagi dia. Mendahulukan keinginan orang lain di atas keinginan kita seperti yang tertulis di Filipi 2:3-4, di mana Paulus menasihatkan kita untuk menghormati orang lain lebih baik daripada diri kita sendiri dan jangan hanya mencari kepentingan diri kita sendiri.

Konflik diselesaikan segera dan secara konstruktif

Sementara anda tidak bermaksud menyinggung perasaan, barangkali ada saat-saat tertentu anda secara sengaja atau tidak sengaja menyinggung perasaan orang terdekat dan menyakiti perasaan mereka. Salah paham adalah sesuatu yang sering terjadi di dalam kehidupan keluarga. Tetapi jika kedua belah pihak tidak membicarakan bersama, maka kejadian itu dapat mengarah kepada sakit hati di kedua belah pihak. Lalu komunikasi dan penghargaan mulai memburuk, kecurigaan semakin serius, dan kasih keluarga mulai dan semakin memudar.

Ketika pelanggaran atau rasa benci terjadi di dalam keluarga sehat, perasaan pahit tidak dibiarkan memburuk. Konflik diselesaikan dengan segera. Orang yang melakukan pelanggaran itu rela meminta maaf dan mengambil tanggung jawab untuk kesalahan-kesalahannya. Orang yang tersinggung itu mendengarkan dengan baik terhadap sudut pandang anggota keluarga di mana merasa asing, dan dia dengan segera memaafkan. Mereka membicarakan persoalan tanpa menyerang satu sama lain secara pribadi, sementara membicarakan persoalan itu. Tidak seorangpun menyimpan kemarahan (Efesus 4:26). Masing-masing orang mengetahui bahwa anggota lain peduli dengan hubungan, meskipun mereka tidak sependapat terhadap sesuatu. 

Apabila orangtua telah melakukan sesuatu yang salah terhadap anak-anaknya, mereka akan mengakuinya dan memperbaiki hubungan. Itu termasuk kerelaan hati untuk meminta maaf. Mr. Register mengingat praktek konstruktif ini dari masa kanak-kanaknya. “Orangtua saya sesekali datang kepada saya dan memberitahukan saya bahwa mereka sangat menyesal atas sesuatu yang mereka lakukan atau katakan,” kata dia. “Teladan mereka menolong saya menyadari bahwa mereka adalah manusia biasa dan juga mengajar saya untuk memaafkan dan mengampuni.”  

Suatu komitmen rohani yang terbagi

Keluarga sungguh akan solid dan kokoh apabila anggotanya terikat bersatu oleh hubungan masing-masing dengan Allah. “Ketika setiap anggota keluarga belajar mengasihi Allah, menghormati hukum-hukumNya dan ajaran-ajaranNya, mereka akan dekat satu sama lain,” kata Mr. Register.

Berkomitmen kepada jalan hidup Allah memberikan keluarga rasa memiliki tujuan dan menambah arti bagi hidup mereka. Mereka memiliki suatu alasan untuk bekerja bagi hubungan mereka dan cenderung bertahan akur bersama satu sama lain. Mereka mampu menempatkan pencobaan dan kesulitan pada perspektif dan memelihara fokus hidup yang benar. Firman Allah memberikan pedoman untuk kehidupan, yang akan menolong keluarga menciptakan suatu rumah tangga yang positif.

Tentu saja untuk menjadi sebuah keluarga yang sungguh-sungguh berkomitmen, “orangtua harus menunjukkan langkah dan merefleksikan komitmen mereka kepada Allah di dalam kehidupan pribadi mereka,” Kata Mr. Giese. Jika anak-anak anda yang lebih muda melihat anda belajar Alkitab, melayani orang lain dan menuruti perintah-perintah Allah, dan jika anda berbicara tentang jalan hidup Allah sementara anda melakukan bersama aktivitas sehari-hari anda, mereka akan mengetahui bahwa Allah merupakan prioritas utama anda dalam kehidupan anda. Sementara mereka memperhatikan teladan positif itu setiap harinya, itu akan mendorong seluruh anggota keluarga untuk memiliki komitmen rohani yang sama. 

Sementara masing-masing kualitas keluarga solid dan kokoh ini sangat penting berada di dalamnya, semua itu saling menindih, saling interaski dan saling mendukung satu sama lain. Misalnya, jika anda menggunakan banyak waktu dengan keluarga anda, itu akan  memperkaya proses komunikasi, yang memfasilitasi pernyataan apresiasi. Apabila anda berkomitmen untuk membuat suatu hubungan berfungsi, anda akan melihat bahwa perlu untuk memaafkan dan menyelesaikan konflik-konflik yang ada. 

Apabila keluarga anda tidak berada pada kriteria ini, jangan putus asa. Tidak ada manusia yang akan menjadi orangtua, pasangan, anak atau saudara yang sempurna. Apa yang menjadi persoalan penting ialah bahwa anda berjuang untuk memiliki hubungan keluarga yang baik. Memahami ciri-ciri keluarga yang sehat merupakan langkah pertama.

Anda barangkali juga ingin mempelajari bahan pendidikan yang berdasarkan Alkitab mengenai topik pernikahan dan keluarga (periksalah di bagian “Relationships” di website Life, Hope & Truth). Rencanakanlah pertemuan-pertemuan keluarga untuk mendiskusikan bidang-bidang yang perlu dibahas. Dan yang terpenting, mintalah pertolongan dan bimbingan Allah sehingga anda berfungsi lebih baik sebagai sebuah keluarga.  

Semua itu tentu akan memerlukan determinasi, komitmen dan usaha dari diri anda sendiri. Tetapi pada akhirnya anda akan memiliki keluarga yang solid dan kokoh – dan itulah sesuatu yang pasti akan berharga untuk diperjuangkan.

Apakah anda punya pertanyaan?

Ajukanlah kepada kami.

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry