Pentingnya Konseling Sebelum Menikah

oleh Mark Winner

https://lifehopeandtruth.com/relationships/dating/premarital-counseling/

Menikah adalah salah satu keputusan yang paling krusial yang akan kita buat. Oleh sebab itu, bukankah sangat masuk akal apabila kita mencari nasihat bijak sebelum memulai sebuah perjalanan hidup baru yang demikian?

Satu dari sekian banyak peristiwa yang saya pernah ingat dimana saya sangat gugup adalah ketika saya menikah.

Sekarang jangan berpikiran negatif terhadap saya, saya sangat mencintai wanita yang saya nikahi. Kenyataannya, kami telah menjadi suami-istri selama lebih 30 tahun, dan pernikahan kami terus semakin baik dan kuat sepanjang sepengetahuan saya. Jika anda bertanya langsung kepada dia tentang hal ini, saya percaya dia akan berkata sama. Dan itu bukan juga karena pernikahan kami buruk pada awalnya.  

Alasan mengapa saya gugup ialah karena saya menyadari betapa seriusnya saat itu untuk membuat komitmen terhadap wanita ini dan terhadap Allah.

Ucapan “Ya saya bersedia” adalah ucapan untuk komitmen seumur hidup

Saya diajarkan bahwa komitmen yang saya ucapkan itu ialah berlaku untuk seumur hidup. Itu bukan hanya sekedar ujian sementara untuk melihat entah kita bisa menjalankan itu. Alasan mengapa saya diajar akan hal itu ialah karena itulah yang diajarkan Allah di dalam Alkitab (Markus 10:6-9).

Saya akan mengasumsikan bahwa apabila anda sedang membaca ini, anda juga percaya Alkitab itu adalah Firman Allah yang diilhamkan, sesuatu yang anda harus ikuti dan hidup berdasarkan itu. Jadi apabila anda akan menikah dan menyadari bahwa ucapan “Ya saya bersedia” itu sungguh untuk seumur hidup, dengan demikian pendekatan kita terhadap pernikahan sesungguhnya berbeda dengan orang lain yang pandangannya berbeda dari itu.

Sekarang ini statistik menunjukkan perubahan-perubahan pada persentase pernikahan yang berakhir pada perceraian. Hampir dapat dipastikan sebagian besar orang setuju mengatakan bahwa tingkat perceraian menurun hari ini dari pada yang terjadi pada tahun 1900an. Akan tetapi, sebuah penyebab utama ialah karena lebih sedikit orang memilih untuk menikah.

Penyebab lain ialah bahwa banyak orang memilih kumpul kebo – hidup serumah tanpa pernikahan. Banyak juga yang tidak menilai institusi pernikahan. Mereka ingin kebaikan yang datang dari pernikahan, namun mereka gagal melihat bahwa mereka sungguh tidak bisa mengalami kepenuhan dari kebaikan-kebaikan semacam itu di luar pernikahan itu sendiri (Bacalah artikel kami yang berjudul “Hidup Bersama Sebelum Menikah” dan artikel lain yang berjudul “Pernikahan” di situs ini).

Untuk mendapatkan pernikahan yang sungguh berhasil, persiapan diperlukan

Pernahkah anda mendengar tentang sebuah usaha yang sangat berhasil tanpa persiapan atau perencanaan? Bagaimana dengan sebuah tim olah raga yang menjadi juara tanpa persiapan? Hal yang sama terjadi pada pernikahan yang berhasil – semakin kita adakan persiapan atau perencanaan atau semakin kita menginvestasikan dalam persiapan sebelum kita menikah, maka semakin besar peluang untuk mengalami pernikahan yang sukses.

Barangkali anda mempunyai sahabat yang merasa bahwa pernikahan tidak terlalu penting. Jika demikian halnya, mereka sepertinya tidak mengapresiasi ide dan pendapat bahwa konseling pernikahan tidak berarti. Sebaliknya, jika anda percaya bahwa pernikahan itu adalah sesuatu yang istimewa – jika anda percaya Allah menghendaki laki-laki dan perempuan menikah untuk menjadi satu daging (Matius 19:4-6) – maka anda akan dapat dengan mudah mengapresiasi kebajikan untuk mendapat konseling sebelum anda menikah.

Apa konseling pranikah?

Konseling pranikah merupakan suatu cara yang konkrit untuk melengkapi anda dan calon pasangan anda untuk memiliki sukses yang lebih besar di dalam kehidupan anda bersama sebagai suami dan istri. Konseling pranikah adalah saat berdiskusi dengan seorang pendeta atau konselor tentang apa yang diantisipasi dan dipersiapkan, baik sebelum maupun setelah menikah.

Konseling ini dirancang untuk menolong anda mengembangkan karakter yang akan membawa pernikahan itu ke arah kesuksesan. Persoalan-persoalan yang terjadi dalam sebuah pernikahan dengan tingkat kedamaian dan kebahagiaan yang tinggi akan terus membaik secara siknifikan apabila anda berdua memahami perlunya suatu hubungan yang sehat dengan Allah.

Hal yang sama juga dapat berlaku ketika kita sudah memahami betapa pentingnya komunikasi antara satu sama lain dengan cara yang jujur dan penuh kasih. Persoalan-persoalan lain seperti misalnya tinggi-rendahnya nada bicara sungguh bisa memainkan peranan penting di dalam cara kita berkomunikasi terhadap satu sama lain.

Bagaimana dengan keuangan? Banyak pernikahan bergumul dengan keras terhadap keuangan mereka. Dan ternyata, kesulitan keuangan telah menjadi penyebab utama dari pernikahan yang berantakan. Konseling pranikah dapat menolong pasangan mengembangkan kecakapan mengelola keuangan yang sehat untuk menyelamatkan mereka dari potensi duka dalam pernikahan.

Berikut ini adalah topik-topik yang kemungkinan besar akan dibicarakan seorang konselor pernikahan bersama anda di dalam konseling pranikah:

  • Ekspektasi pernikahan
  • Kecakapan komunikasi
  • Penyelesaian konflik
  • Masalah keuangan
  • Anak-anak dan asuhan anak
  • Kepercayaan rohani
  • Aktivitas plisiran dan hobi
  • Sifat dan kepribadian
  • Ekspektasi seksual
  • Latar belakang keluarga

Ini semua mungkin belum lengkap yang akan dibahas oleh konselor anda, namun ketika anda memperhatikannya, masing-masing bidang yang dibahas ini sungguh mempunyai peran penting dalam pernikahan yang berhasil dan penuh sukacita.

Barangkali ada baiknya anda bertanya kepada calon-calon konselor yang akan anda gunakan apa dan bagaimana pendekatan mereka sebelum anda menentukan siapa di antara mereka yang anda yakini. Apabila anda menekankan nasihat Alkitab, maka sangatlah penting mencari konselor yang percaya akan ajaran Alkitab untuk konseling pernikahan.

Kapan sebaiknya konseling pranikah dimulai?

Karena butuh waktu untuk menentukan tempat yang anda inginkan untuk peresmian pernikahan itu, butuh waktu untuk mempersiapkan undangan, juga butuh waktu untuk membeli atau menyewa gaun pernikahan, mengurus katering dan mencari fotografer termasuk untuk menabung uang untuk segala-macamnya, maka saat yang paling ideal untuk konseling pranikah sebaiknya beberapa bulan sebelum hari H nya. Memang bisa diperdebatkan bahwa konseling pranikah bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya bahkan sebelum tunangan.  

Mengapa? Jadi bagaimana jika anda menjalani konseling dan ternyata menemukan sesuatu yang menjelaskan bahwa anda berdua tidak ada kecocokan? Memang, kemungkinan tidaklah demikian yang terjadi terhadap anda, namun itu sering terjadi. Membatalkan pertunangan tidak selalu mudah dan seringkali itu membuat kita stress.

Menentukan waktu untuk konseling merupakan pilihan anda, tetapi melakukan konseling terlebih dahulu sebelum hari pernikahan anda memberi kesempatan kepada anda saat-saat untuk berfokus pada persiapan yang layak bagi sebuah pernikahan yang kuat sebelum kesibukan persiapan untuk acara pernikahan itu sendiri.

Pernikahan merupakan hal yang spesial kepada Allah, dan itu juga sebaiknya bagi kita

Di dalam Ibrani 13:4 kita diperingatkan bahwa kita harus menghormati pernikahan. Di dalam kitab Amsal 5:18 kita diberitahu untuk “bersukacita dengan istri masa muda” kita. Dan di dalam Kejadian 2:24 kita juga diberitahu bahwa “seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Ini jelas bahwa Allah menghendaki umat manusia untuk mengalami dan menikmati hidup yang bahagia dengan seorang suami dan istri. Tetapi hal itu tidak serta-merta “terjadi.” Hal itu memerlukan kerja untuk mendapatkan sebuah pernikahan yang berhasil, yang penuh kasih dan yang suka-cita.

Tidak ada pernikahan yang sama sekali bebas terhindar dari tantangan atau kesulitan karena kita semua adalah makhluk manusia yang tidak sempurna. Akan tetapi, satu di antara banyak cara untuk mendapat kesempatan mendapatkan pernikahan yang sangat berhasil adalah menjalani konseling pernikahan bersama seorang pendeta atau gembala sidang yang handal atau konselor pernikahan atau konselor keluarga terlebih dahulu sebelum anda berkata “Ya saya bersedia.”

Untuk materi yang lebih mendalam tentang mempersiapkan diri untuk pernikahan, bacalah artikel kami yang berjudul “Tiga Perkataan ‘Jangan’ Sebelum Anda Berkata ‘Ya Saya Bersedia.’” Silakan mengklik tautan ini:  http://philippines.cogwa.org/articles/entry/tiga-perkataan-tidak-sebelum-anda-mengatakan-ya

 

 

 

This article was translated from http://lifehopeandtruth.com

Tracker Pixel for Entry